Sukseskan HDDAP, Kementan Bekali Petugas Pakpak Bharat dengan Teknologi Digital KoltiTrace MIS
Direktorat Jenderal Hortikultura melaksanakan pelatihan penggunaan aplikasi KoltiTrace MIS berbasis android maupun Web 4 ke petugas daerah.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu dari 13 kabupaten pelaksana kegiatan Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP) atau pengembangan hortikultura lahan kering.
Dua kecamatan yang akan dibiayai oleh ADB dan IFAD untuk periode 2024 hingga 2028 ini di antaranya Kerajaan dan Pargetteng Getteng Sengkut (PGGS).
Kegiatan HDDAP menargetkan terbentuknya kampung hortikultura seluas 10 ribu hektare yang dikelola secara mandiri dan profesional oleh wadah Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP). Adapaun komoditas utama yang akan dikembangkan di wilayah ini yaitu kentang dan bawang merah seluas 328 hektare.
Wakil Bupati Pakpak Bharat, Mutsyuhito Solin saat menghadiri Kick-Off Program HDDAP yang berlangsung di Surabaya beberapa hari lalu menyampaikan bahwa wilayahnya mengembangkan bawang merah dan kentang.
"Bawang merah dan kentang dinilai sangat cocok dan memiliki potensi yang baik dikembangkan di daerah Pakpak Bharat dan sudah terbukti berhasil dengan baik," ujar Mutsyuhito.
Dalam pelaksanaan HDDAP, Ditjen Hortikultura menggandeng Koltiva sebagai salah satu perusahaan start up pertanian yang menyediakan platform digitalisasi bernama KoltiTrace MIS.
Platform ini dipergunakan untuk pendataan petani dan lahan HDDAP termasui pemantauan dan evaluasi kegiatan.
Guna mensosialisasikan aplikasi KoltiTrace MIS tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura melaksanakan pelatihan penggunaan aplikasi KoltiTrace MIS berbasis android maupun Web 4 ke petugas daerah meliputi petugas dinas pertanian, PPL, POPT, dan perangkat desa.
Pelatihan berlangsung selama 3 hari mulai Senin-Rabu (20-22/5/2024) dengan tujuan agar petugas daerah mampu dan mahir dalam mengoperasikan KoltiTrace MIS mengawal kegiatan HDDAP di Pakpak Bharat secara digital.
"Harapan kita, keikutsertaan Pakpak Bharat yang didukung dengan digitalisasi pertanian nantinya akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang signifikan dari sektor pertanian hortikulturan, khususnya masyarakat petani yang ikut dalam program ini," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pakpak Bharat, Adei Johan Banurea, ketika dijumpai di lokasi.
Pelatihan penggunaan KoltiTrace MIS meliputi prosedur pengisian data dasar petani, rincian data kebun, survey plot, anggota keluarga, kondisi pertanaman, serangan OPT, pemupukan, budidaya, pasca panen, dan pemetaan polygon lahan.
“Sistem ini harus bisa dan mudah diaplikasikan oleh petugas penginput data sehingga setiap aktivitas dapat terekam dengan baik dan dapat dibaca oleh Tim Manajemen dalam melakukan intervensi dan evaluasi pelaksaan HDDAP”, ujar Jekvy Hendra, selaku Project Manager HDDAP saat membuka pelatihan pekan lalu.
Seluruh data yang terinput di KoltiTrace MIS, kata Jekvy, akan terintegrasi dengan akun HDDAP Pusat.
Kendati demikian, penginputan data lapangan masih bisa dilakukan secara offline. Hal ini untuk mengantisipasi lokasi kebun yang masih belum terhubung koneksi internet.
Pelatihan ditutup dengan pengenalan KoltiTrace MIS Web Version yang dapat digunakan petugas daerah untuk mengevaluasi hasil data lapangan. Versi web ini diharapkan dapat memudahkan petugas melihat rekap data petani, data bisnis (UMKM), dan peta sebaran HDDAP.(*)
Daftar Tunggu Haji Gowa Capai 20 Ribu, Tim Transisi Mulai Disusun |
![]() |
---|
Swasembada Pangan, Polbangtan Gowa dan Pemkab Bone Sepakat Kembangkan SDM Pertanian |
![]() |
---|
Kementan Pastikan Pasokan Bawang Merah Aman, Harga Berangsur Normal |
![]() |
---|
Kementan Gelar Bimtek Brigade Pangan Serentak 5 Kabupaten di Sulsel |
![]() |
---|
Kementan Ajak 5 Organisasi Mahasiswa Belajar Langsung Program Brigade Pangan di Kalimantan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.