Pilgub Sulteng 2024
Elektabilitas Rusdy Mastura Belum Terkalahkan di Pilgub Sulteng, Posisi Ahmad Ali Dikejar Eks Bupati
Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia Arif Nurul Imam mengatakan, ketiga sosok itu yakni Rusdy Mastura, Ahmad Ali dan Anwar Hafid.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tiga nama bakal calon Gubernur Jawa Tengah disebut bakal bertarung sengit.
Tiga sosok itu punya pengalaman di pemerintahan.
Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia Arif Nurul Imam mengatakan, ketiga sosok itu yakni Rusdy Mastura, Ahmad Ali dan Anwar Hafid.
Rusdy Mastura adalah petahana, Ahmad Ali yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai NasDem dan Anwar Hafid anggota DPR RI Fraksi Demokrat.
"Rusdy Mastura unggul dengan 15,1 persen disusul Ahmad Ali sebesar 11 persen, Anwar Hafid 9,4 persen dan tokoh lainnya di bawah 5 persen," katanya dalam keterangan Sabtu (25/5/2024).
Hal itu disampaikan Arif, berdasarkan hasil survei Lembaga Skala Data Indonesia, terkait dinamika Pilgub di Sulteng.
Hasil survei itu periode 1-10 Mei 2024.
Dengan metode wawancara tatap muka langsung.
Jumlah responden sebanyak 800 responden dengan margin off error kurang lebih 3,46 persen.
Survei juga menemukan tingkat kepuasan publil terhadap Pemerintah Rusdy Mastura sebagai calon petahana masih lumayan bagus diangka 52,2 persen.
Sementara isu yang menjadi perhatian masyarakat adalah kemiskinan, pengangguran, KKN, harga kebutuhan pokok dan infrastruktur.
“Survei ini juga menyoroti soal pengaruh politik uang di mana sebanyak 22 persen akan terpengaruh money politik dan sebesar 44 persen menyatakan tidak terpengaruh,” ucapnya.
Kendati demikian, menurut Arif, Pilgub Sulteng masih dinamis meski terdapat nama sosok tokoh-tokoh kuat yang masuk dalam bursa Pilgub.
Nama Rusdy Mastura, Ahmad M Ali, dan Anwar Hafid merupakan tokoh yang memiliki elektabiltas lumayan bagus.
Arif menambahkan, petahana Rusdy Mastura, sejatinya memiliki modal politik yang cukup besar lantaran merupakan petahana selain memiliki tingkat kepercayaan Masyarakat yang lumayan tinggi.
Sementara Ahmad Ali memiliki basis besar di Morowali dan sekitarnya.
“Karena itu, petahana Rusdy Mastura jika maju Kembali memiliki modal besar untuk memenangkan dalam pilgub nanti, dan bersaing dengan Ahmad Ali,” pungkasnya.
Sebelumnya, Partai NasDem telah memantapkan untuk mengusung Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024.
Meski begitu, NasDem tidak harus mengajak partai politik lain untuk bekerjasama agar Ahmad Ali bisa berkontestasi di Pilkada serentak November 2024 mendatang.
Pasalnya, NasDem tidak bisa sendiri mengusung Ahmad Ali dengan perolehan kursi DPRD yang kurang dari ambang batas pencalonan kepala daerah.
"NasDem mempunyai 8 kursi di Sulteng, masih membutuhkan 3 kursi untuk mencukupinya," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem, Hermawi Taslim kepada Tribunnews, Kamis (18/4/2024).
Atas hal itu, Hermawi menyebut pihaknya akan menjalin koalisi dengan partai politik lain guna melengkapi ketentuan dari UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota.
Sementara itu, Partai Demokrat juga berupaya mengusung kadernya di Pilgub Sulawesi Tengah, yakni Anwar Hafis.
Anwar kini menjabat Ketua DPD Demokrat Sulteng, dan anggota DPR tiga periode yang juga mantan Bupati Morowali 2 periode.
Gubernur 10 Tahun Turun Gunung Menangkan Ahmad Ali
Peluang Ahmad Ali memenangkan Pilgub Sulteng 2024 kian terbuka lebar meski harus menantang petahana Rusdy Mastura nantinya.
Secara hitung-hitungan kekuatan, Ahmad Ali semakin percaya diri menantang Rusdy Mastura pasalnya Wakil Ketua DPP Nasdem itu kini mendapat dukungan penuh dari mantan Gubernur Sulteng 10 tahun.
Sosok mantan gubernur Sulteng yang dimaksud yakni Longki Djanggola.
Diketahui Longki Djanggola menjabat Gubernur Sulteng selama 2 periode 2011-2016 dan 2016-2021.
Setelah masa jabatan Longki Djanggola berakhir, estafet jabatan Gubernur Sulteng berlanjut ke Rusdy Mastura.
Saat ini Longki Djanggola merupakan Ketua Gerindra Sulteng.
Dan rencananya pada Pilgub Sultra 2024 Gerindra akan berkoalisi dengan Nasdem mengusung paket Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.
Paket Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri menurut Longki Djanggola merupakan pasangan tepat yang bisa menumbangkan petahana Rusdy Mastura.
Longki Djanggola Sentil Rusdy Mastura
Ketua Gerindra Sulteng Longki Djanggola menginstruksikan kader untuk tunduk dan patuh serta memenangkan kader usungan partai di Pilgub Sulteng 2024.
Menurutnya, rekomendasi partai yang menunjuk Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri tidak boleh lagi dimultitafsirkan.
“Semua harus tunduk, patuh dan memenangkan kader. Abdul Karim Aljufri adalah kader Gerindra. Itu emas 24 karat kami,” ucap Longki Djanggola kepada TribunPalu.com saat berada di Warung Roemah Balkot, Jl Balaikota, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sabtu (18/5/2024).
Gubernur Sulteng dua periode itu menilai, penentuan usungan Gerindra di Pilgub Sulteng 2024 merupakan wewenang DPP.
Bila telah diputuskan DPP, semua kader harus mengikuti.
“Itu penilaian pimpinan di pusat. Tentu saja melalui pertimbangan. Mungkin faktor usia dan kesehatan sehingga kader kami Rusdy Mastura tidak direkomendasikan. Saya juga tidak tahu persis alasan elite di DPP,” ucap Longki Djanggola.
Pria 71 tahun menyebut, Partai Gerindra tidak memiliki kader sehebat Rusdy Mastura di Sulteng.
Makanya hanya bisa menempatkan kader di posisi wakil gubernur.
“Abdul Karim Aljufri juga kader. Jadi DPP tetap memenuhi kriteria mendorong kader di Sulteng,” ujar Caleg Gerindra terpilih di DPR RI itu.
Diketahui, Nasdem dan Gerindra berkoalisi di Pilgub Sulteng 2024 dengan memasangkan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.
Koalisi keduanya menghimpun 15 kursi hasil Pileg 2024 dengan rincian, Nasdem delapan kursi dan Gerindra tujuh kursi.
Rusdy Mastura Merapat ke Koalisi Ganjar-Mahfud
Incumbent Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, memutar haluan dari koalisi nasional Prabowo-Gibran ke Ganjar-Mahfud.
Suami Vera Rompas itu didukung Perindao dan Hanura.
Dia pun membidik PDIP dan PPP.
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Idiologi dan Kader Ronny Tanusaputra mengungkapkan kemungkinan itu bisa terjadi di Pilgub Sulteng 2024.
‘’Bisa sepanjang kerjasama politik itu sudah sesuai dengan tujuan di Pilkada. Bisa juga dengan parpol lain tergantung figur lokal kemampuannya menambah kerjasama politik,’’ terangnya, Sabtu (11/5/2024).
‘’Bukan asal koalisi dibawa ke sana ke mari. Bukan begitu. Tetap dihitung. Calon gimana surveinya. Kalau siap, ya pasti kami maksimalkan kerja sama politik yang sudah terbangun solid di kanca nasional ke Pilkada. Begitu kira-kira menterjemahkannya,’’ jelas Ronny Tanusaputra menambahkan.
Ronny Tanusaputra menilai, standarisasi itu sangat memungkinkan di Sulteng.
Misalnya di Kota Palu, Perindo mendukung kader dan Ketua DPD Hanura Sulteng di Pilwali 2024.
‘’Kalau Donggala komunikasi kami di Jakarta kader Perindo. Di Parigi Moutong koalisi dengan PDIP. Nanti di Sigi demikian. Dan lainnya. Tetap akan dihitung untuk menanglah,’’ ucap Ronny Tanusaputra.
Golkar-PDIP Bangun Komunikasi
Bakal calon Gubernur Sulteng Mohamad Irwan Lapatta intens membangun komunikasi denga PDIP.
Teranyar Mohamad Irwan Lapatta bertemu politisi PDIP Sri Indraningsih Lalusu di Jakarta.
Pertemuan keduanya diungkapkan Ketua PDIP Sulteng Muharram Nurdin, Kamis (9/5/2024).
Dia menyebut pertemuan itu membahas peluang koalisi dan pasangan di Pilgub Sulteng 2024.
"Pertemuannya kemarin di Jakarta. Masih tahap pembicaraan pendahuluan," kata Muharram Nurdin.
Pria kelahiran 5 Oktober 1970 itu tak merinci poin pembahasan enam mata itu.
Namun Muharram Nurdin memastikan partainya menganut sistim demokrasi terpimpin sehingga semua keputusan final ada di DPP.
"Kami hanya menjalankan penugasan partai untuk membangun komunikasi dengan semua pihak," ujar Legislator PDIP Sulteng empat periode tersebut.
Dia menyebut, PDIP Sulteng mendorong Sri Indraningsih Lalusu sebagai figur bakal calon wakil gubernur.
Olehnya, semua figur di Pilgub Sulteng 2024 juga mendapat tawaran yang sama dari PDIP.
Koalisi PDIP dan Golkar memenuhi syarat pencalonan jalur partai politik.
Itu karena Golkar memiliki depalan kursi di DPRD Sulteng, sementara PDIP mengontrol tujuh kursi.
Syarat pendaftaran di KPU untuk jalur partai politik minimal 11 kursi.
Rusdy Mastura: Lawan Siapapun Saya Berani!
Rusdy Mastura (74) memastikan maju bertarung di Pilgub Sulteng 2024.
Mantan Gubernur Sulteng ini tak gentar berhadapan dengan siapa pun di Pilkada Sulawesi Tengah.
Termasuk jika jagoan partai Nasdem, Ahmad M Ali. Ahmad Ali adalah Wakil Ketua Umum Partai Nasdem.
Ahmad Ali mengaku sudah lama ingin maju di Pilkada Sulteng, sejak 2015 lalu.
“Saya sekarang Alhamdulillah, sudah lebih jauh sehat dan Insya Allah saya siap bertarung kembali,” katanya dikutip dari TribunPalu.com, Rabu (24/4/2024).
“Saya tidak takut lawan siapapun saya berani. Kenapa tidak? Saya dari kecil sudah jadi petarung,” Rusdy Mastura menambahkan.
Selain Ahmad Ali dan Rusdy Mastura, Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta juga berniat maju di Pilgub Sulteng.
Bahkan Irwan Lapatta secara resmi telah mengambil formulir pendaftaran di PDIP Sulteng.
Irwan Lapatta diwakili oleh liaison officer, Moh Agus Syawal, sebagai Koordinator Jaringan Sahabat JIWA.
Tidak hanya mereka, Wakil Ketua DPRD Sulteng Muharram Nurdin dan Sakinah Al Jufri juga digadang-gadang maju bertarung.
“Kalau ada yang menang mengalahkan saya itu Alhamdulillah, kenapa tidak,” ungkap mantan Wali Kota Palu selama dua periode itu.
“Tapi mari kita berkompetisi dengan baik dan sangat perlu sportif itu saja,” Ketua DPRD Palu dua periode ini menambahkan.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Profil Anwar Hafid - Reny Lamadjido Paslon Pilgub Sulsel Unggul Qiuck Count, Petahana Tergeser |
![]() |
---|
Elektabilitas Ahmad Ali vs Anwar Hafid vs Rusdy Mastura, Terjawab Calon Pemenang Pilgub Sulteng |
![]() |
---|
Terjawab Calon Pemenang Pilkada Sulawesi Tengah, 3 Lembaga Rilis Elektabilitas Berbeda |
![]() |
---|
Calon Gubernur Terkuat di Sulteng, Anwar Hafid, Ahmad Ali atau Rusdy Mastura? |
![]() |
---|
Elektabilitas Terakhir Calon Gubernur Sulawesi Tengah, Posisi Anwar Hafid Dikejar Ahmad Ali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.