Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Alasan Megawati Belum Putuskan PDIP Oposisi di Pemerintahan Prabowo, 3 Hal Jadi Pertimbangan

Sebelum memutuskan oposisi di pemerintahan Prabowo - Gibran, ada hitungan-hitungan politik yang harus dilalui.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pidato politik penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). 

Mereka juga diminta untuk turun ke lapangan dan partai akan melihat elektabilitas mereka berdasarkan hasil survei internal.

"Ini dimaksudkan bahwa mereka mendapatkan betul-betul penugasan dari DPP partai," ucap Djarot.

"Karena, kalau enggak begitu, tadi bener istilahnya apa, dicuri atau di apa tadi, mencurikan diri. Ini komitmen kami, karena di dalam politik PDI-P ada kesetiaan bukan hanya kesetiaan terhadap partai, tapi kesetiaan kepada rakyat dan konstitusi," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, partai berlogo banteng itu membeberkan alasan Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming tidak diundang ke dalam Rakernas V.

Sebelumnya, dalam jumpa pers prapembukaan Rakernas V, awak media bertanya soal alasan ayah-anak yang meniti karier politik melalui PDI-P itu tak hadir.

"Apabila ada di antara kita anggota partai yang kemudian melanggar konstitusi, melanggar etika dan moral, maka dia sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDI-P.

Karena sudah bertentangan, bukan hanya pada AD/ART partai, melainkan juga pada konstitusi negara," jelas Djarot.

"PDI-P itu satu partai ideologis di mana Ibu Megawati Soekarnoputri (sebagai) ketua umum, selalu kokoh berdiri untuk menyuarakan kebenaran, untuk melaksanakan konstitusi dan ideologi," ujar dia.

Karena alasan itu, kata Djarot, PDI-P hanya mengundang kader-kader partainya.

Diperkirakan, sekitar 2.160 kader PDI-P akan hadir dalam Rakernas V ini. 

Di luar internal partai, ada sejumlah unsur yang dianggap sahabat partai, para cendekiawan, para akademisi, kelompok civil society, juga budayawan.

"Masyarakat prodemokrasi yang betul-betul berjuang menegakkan demokrasi yang jujur, adil, yang konstitusional, yang bermartabat," ucap Djarot.

Sebelumnya, dalam Pilpres 2024, Jokowi disinyalir kuat mendukung Gibran yang maju sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

Prabowo-Gibran akhirnya menang Pilpres 2024 dengan perolehan 58,59 persen suara.

Namun, kemenangan itu diwarnai peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya Mahkamah Konstitusi tidak bulat menyatakan kemenangan pasangan capres-cawapres.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved