Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Sidrap 2024

Alasan Syaharuddin Alrif Pilih Nur Kanaah Jadi Pendamping di Pilkada Sidrap, Ungkit soal Pengalaman

Syaharuddin Alrif sudah menentukan calon pendampingnya dalam di Pilkada Sidrap 2024, dia adalah Nur Kanaah.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Hasriyani Latif
ist
Pasangan Calon Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif dan Calon Wakil Bupati Sidrap Nur Kanaah. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Syaharuddin Alrif sudah menentukan calon pendampingnya dalam di Pilkada Sidrap 2024.

Dia adalah Nur Kanaah dipilih Syahar untuk mendampinginya dalam kontestasi lima tahunan tersebut.

Saat ini Nasdem mendapatkan 12 kursi di parlemen Kabupaten Sidrap.

Kursi itu tentu sangatlah cukup untuk Nasdem dapat mengusung Kader sendiri maju sebagai calon bupati.

Apalagi, hanya dibutuhkan tujuh kursi saja bagi setiap partai yang ingin mengusung kandidat dalam Pilkada Sidrap.

Baca juga: Nasdem vs Gerindra Jilid 2, RMS Restui Syahar Tantang Putra Dollah Mando

Syahar mengatakan Nur Kanaah tak mengetahui bahwa dirinya dipilih untuk maju mendampingi dirinya.

"Beliau juga tidak sadar bahwa dia dipilih untuk mendampingi saya di Sidrap," katanya saat ditemui di Kantor DPRD Sulsel, Selasa (21/5/2024).

Menurut Syahar, Nur Kanaah memiliki pengalaman birokrasi yang cukup panjang dan elektoral yang sangat baik di Sidrap.

Nur Kanaah, kata Syahar, pernah menjadi kepala seksi, camat dan kepala Dinas Pendidikan Sidrap.

Bahkan Nur Kanaah juga adalah aktivis keagamaan dan juga aktivis perempuan.

"Dengan kesederhanaannya tentu memiliki daya ungkit terhadap elektoral saya di Sidrap, karena tingkat penerimaannya sangat bagus," ungkapnya.

Adapun, kata wakil Ketua DPRD Sulsel ini, dirinya memiliki misi untuk memajukan dan memperbaiki Sidrap ketika terpilih menjadi bupati nantinya.

Baca juga: Pilkada Sidrap, Survei Internal NasDem Elektabilitas Syaharuddin Alrif Tertinggi

"Karena misi saya bersama Pak RMS saya pulang ke Sidrap untuk memperbaiki dan memajukan kembali Sidrap," ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya tak melihat dari soal politik dalam menentukan pasangan, melainkan dari penerimaan kandidat tersebut.

"Jadi calon wakil bupati mestinyakan bisa saya ambil Nasdem tapi saya pilih dari tokoh Birokrat," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved