Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jateng 2024

Sosok Dico Ganinduto Bupati Kendal Calon Gubernur Jateng Saingan Hendrar, Berpasangan Raffi Ahmad

Selain jabat Bupati Kendal, Dico Ganinduto juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar, periode 2019-2024.

Editor: Ansar
TribunMedan.com
Sosok Dico Ganinduto Bupati Kendal jadi perhatian setelah muncul sebagai bakal calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng). Ia disebut bakal berpasangan dengan Raffi Ahmad. 

Dico merupakan kader dari Partai Golkar yang disebut-sebut berpotensi maju sebagai Calon Gubernur Jateng.

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyebut Dico menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan untuk diusung di Pilkada Jateng 2024 di antara nama lain yang masih digodok.

Menurut survei terbaru versi lembaga Timur Barat Research Center (TBRC), Dico menjadi salah satu tokoh yang elektabilitasnya masuk dalam potensi kandidat calon Gubernur Jateng.

Inilah daftar delapan sosok tersebut:

Hendrar Prihadi (Hendi) 21,4 persen

Sudaryono 20,1 persen

Taj Yasin Maimoen 10,3 persen

Hevearita Gunaryanti Rahayu 8,7 persen

Dico M. Ganinduto 7,6 persen

Achmad Husein 6,6 persen

Muhammad Yusuf Chudlori 6,2 persen

Irjen pol Ahmad luthfi 3,3 persen.

Sementara, 15,8 persen tidak memilih.

Sudaryono makin kuat

Dukungan ke Sudaryono calon gubernur Jawa Tengah terus berdatangan.

Sudaryono adalah Ketua DPW Partai Gerindra Jawa Tengah.

Ia merupakan kandidat kuat di Pilkada Jawa Tengah.

Dalam Pilkada Jateng 2024, Sudaryono harus bersaing ketat dengan Hendrar Prihadi.

Hendi kini menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak 10 Oktober 2022.

Sebelumnya, Hendi merupakan Wali Kota Semarang ke-14, dengan masa jabatan 17 Februari 2016 hingga 10 Oktober 2022.

Meski masih menempati posisi kedua elektabilitas, dukungan Sudaryono terus berdatangan.

Rabu kemarin (8/5/2024), komunitas dan relawan di Temanggung menggelar acara temu bertajuk Sadar Temanggung atau Komunitas dan Relawan Sahabat Mas Dar.

Acara ini menjadi momentum penting dalam perjalanan pencalonan Sudaryono atau yang akrab disapa sebagai Mas Dar, untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah periode 2024-2029.

Dukungan yang solid dari berbagai komunitas dan relawan di Temanggung menjadi modal berharga bagi Mas Dar dalam perjalanan kampanye menuju pemilihan Gubernur Jawa Tengah.

Komunitas-komunitas yang datang tersebut mengaku siap bergerak bersama untuk mewujudkan visi dan misi Mas Dar untuk Jawa Tengah yang lebih baik.

"Kami, relawan SADAR Temanggung, komitmen untuk memenangkan Mas Dar. Kami yakin, beliau adalah pemimpin yang akan membawa kemajuan untuk Jawa Tengah," ujar Ketua Relawan SADAR Temanggung, P. Susriyoko.

Hadiri silatnas

Sebelumnya, Sudaryono atau Mas Dar menghadiri acara silaturahmi nasional (Silatnas) Aspirasi Para Lora dan Gus (Asparagus) ke-14 di Ponpes Al Mustofa Pandes, Cepiring Kabupaten Kendal Jawa Tengah, Senin (6/5/2024) malam.

Acara ini dihadiri para Gus atau pimpinan pondok pesantren dari beberapa daerah di Indonesia.

Di antaranya dari Sumatera, Kalimantan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan NTT.

Pada kesempatan itu, mas Dar - sapaan akrab Sudaryono - mengaku terus berikhtiar untuk memperjuangkan kursi Jawa Tengah (Jateng) 1.

Ia menegaskan, kehadirannya di acara silatnas dan halalbihalal Asparagus ini bukan dari bagian politik, tetapi murni dalam rangka menguatkan tali silaturrahmi.

Sebab di Asparagus ini tidak ada kecenderungan berpolitik praktis.

“Mereka semua dibebaskan untuk ke mana saja. Kemarin saja, sewaktu pemilihan Presiden, mereka ada yang ke 01, 02 dan 03. Semua bebas. Dan tidak ada pengerahan di sini," kata Mas Dar.

Menurut mas Dar, keseriusannya maju di Jateng 1 bakal dilakukan dengan berkoalisi dengan partai-partai pengusung Prabowo-Gibran.

Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan partai yang kemarin satu tim dengan Gerindra, dan partai-partai lain yang berada di luar tim Prabowo-Gibran.

"Saya ikhtiari, yang menentukan tetap Gusti Allah. Nek wes jatahe ya jatahe nek rung jatahe yo rung jatahe (Kalau sudah jatahnya jadi ya jadi, kalau belum ya tidak bakal jadi)," jelasnya .

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved