Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Bhayangkara FC Gigit Jari, PSM Makassar Tak Lepas Ananda Raehan dengan Cuma-cuma

Bhayangkara FC akan menarik sejumlah pemain berstatus polisi, termasuk Anada Raehan pemain PSM Makassar.

|
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
PSM Makassar
Gelandang PSM Makassar, Ananda Raehan saat bermain di AFC Cup 2023-2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali. Ananda Raehan diminta bergabung ke Bhayangkara FC karena berstatus anggota Polri. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bhayangkara FC harus gigit jari untuk mendapatkan tenaga gelandang muda PSM Makassar, Ananda Raehan

Direktur PSM Makassar, Sadikin Aksa menegaskan tak akan melepas pemainnya tersebut dengan cuma-cuma.

Ananda Raehan terikat kontrak bersama PSM Makassar hingga 2026. 

Artinya, klub yang ingin merekrut pemain berusia 20 tahun itu harus menebus sisa kontrak yang ada. 

Pemain nomor punggung 8 ini dirumorkan berkostum Bhayangkara FC di musim 2024-2025. 

Baca juga: Kenzo Nambu Tunggu Keputusan PSM Makassar

Hal ini tak lepas dari pernyataan COO Bhayangkara FC, Sumardji pada Sabtu (20/4/2024).

Perwira polisi berpangkat tiga bunga melati tersebut menyebut, akan menarik sejumlah pemain berstatus polisi untuk memperkuat Bhayangkara FC di Liga 2 musim depan. 

Sudah saatnya loyalitas pemain itu ke institusinya dinomorsatukan. 

Ananda Raehan merupakan pemain PSM Makassar berstatus Polri. 

Pemain kelahiran Makassar dilantik menjadi anggota korps Bhayangkara pada Desember 2023 lalu.

Selain Ananda Raehan ada sejumlah pemain lainnya yang berstatus polisi, seperti Kaka Rudianto (Persib Bandung), M Ferarri (Persija Jakarta), Ginanjar Wahyu (Arema FC) dan Frangky Missa (Persikabo 1973). 

"Semua pemain yang berstatus polisi baik di Bhayangkara FC maupun bermain di klub luar wajib bertanggung jawab menaikkan kembali tim ini ke Liga 1," kata Sumardji.

Baca juga: Lengkap! Daftar Penghargaan Individu PSM Makassar Musim 2023/2024, Diborong Pemain Muda

Menanggapi pernyataan Sumardji, Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa mengatakan, merekrut pemain tidak segampang itu. 

Ia menyampaikan ada kontrak yang harus dihormati.

"Tidak boleh segampang itu, mereka ini kontrak dengan kita," tegasnya belum lama ini.

Menurutnya, masa depan para pemain muda ini harus dipikirkan. 

Pasalnya, jika mereka dari Liga 1 kemudian turun ke Liga 2 akan berdampak pada psikologi.

"Kalau dia turun main di Liga 2 bagaimana psikologinya. Saya dari Liga 1 turun ke Liga 2, kan berat jadinya," tuturnya.

Ia berujar, jika hal ini terealisasi tentu akan menjadi isu yang besar. 

Anak Founder Bosowa Corporindo, Aksa Mahmud ini berharap, kebijakan PSSI tidak segampang itu.

Baca juga: Alasan Sadikin Aksa Andalkan Pemain Muda PSM Makassar Musim Depan

Lantaran itu akan menjadi diskusi sampai ke level atas kalau PSSI tidak mampu menyelesaikan.

“Ini akan menjadi isu besar kalau ini benar terjadi. Tapi saya harap kebijakan dari PSSI tidak segampang itu. Saya yakin ketua umum (Erick Thohir) punya wawasan lebih bagus ke depan,” sebutnya. 

Sadikin Aksa pun mempertanyakan pernyataan Sumardji tersebut dalam kapasitas sebagai apa. 

Sebab, Sumardji menjabat COO Bhayangkara, Exco PSSI, dan ketua Badan Timnas Nasional (BTN). 

“Kemarin itu pernyataan  Pak Mardji ini bicara sebagai apa, dia anggota Exco, dia juga Ketua BTN  dan COO Bhayangkara. Kita kan tidak tahu. Kalau dia bicara sebagai Exco itu menyalahi aturan. Kita lihat saja nanti,” ujarnya.

Nasib Kenzo Nambu

Masa depan Kenzo Nambu bersama PSM Makassar masih abu-abu. 

Pemain berkewarganegaraan Jepang itu belum mengambil keputusan untuk bertahan atau meninggalkan klub asal Kota Makassar ini.

Kontrak Kenzo Nambu bersama PSM Makassar berakhir Mei ini. 

Kondisi ini coba dimanfaatkan sejumlah klub untuk mendapatkan tanda tangan pemain berusia 31 tahun tersebut.

Kontribusi Kenzo Nambu untuk PSM Makassar di musim 2023-2024 memang cukup besar.

Ia sering muncul sebagai pembeda di pertandingan.

Menjadi aktor kemenangan tim.

Eks penggawa Rayong FC itu bermain sebagai free role.

Pemain PSM Makassar Kenzo Nambu saat selebrasi juara Liga 1 2022-2023 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Madura Jawa Timur.
Pemain PSM Makassar Kenzo Nambu saat selebrasi juara Liga 1 2022-2023 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Madura Jawa Timur. (PSM Makassar)

Makanya, pergerakannya sulit ditebak. 

Apalagi, ia cerdik menempatkan diri di depan gawang lawan. 

Ditambah lagi punya akurasi tembakannya sangat bagus. 

Tak ayal ini selalu mencetak gol. 

Total Kenzo Nambu mengemas 14 gol dan satu assist di Liga 1 musim ini. 

Pemilik nomor punggung 39 ini menjadi top skor PSM Makassar

Jumlah golnya musim ini melewati torehan golnya yang pada musim 2022-2023. Kala itu ia membukukan sembilan gol.

Agen Kenzo Nambu, Azmi angkat bicara terkait masa depan pemainnya bersama PSM Makassar.

Ia menyampaikan, Kenzo Nambu belum mengambil keputusan.

"Masih menunggu dari PSM Makassarnya untuk pembicaraan lanjutannya," ungkapnya saat dihubungi Tribun-Timur.com melalui WhatsApp, Sabtu (11/5/2024).

Ditanya soal kemungkinan Kenzo Nambu bertahan, Azmi menyampaikan semua bisa terjadi.

Ia tak pungkiri pemainnya tersebut juga diminati sejumlah klub. 

Klub tersebut terus memantau situasi Kenzo Nambu bersama Laskar Pinisi.

"Ada (klub) menanyakan situasi Kenzo di PSM Makassar. Klub dari Indonesia dan dari luar juga," ujar pria kelahiran Pontianak ini.

Sementara Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim mengatakan melihat performa dan kontribusi ke tim, tentu Kenzo Nambu layak untuk dipertahankan. 

Baca juga: 4 Penyerang Liga 3 Portugal Jadi Alternatif PSM Makassar Musim Depan Lengkap Harga Pasaran

Apalagi dia masuk dalam jajaran top skor tim dua musim terakhir.

Walau demikian, ia menegaskan siapa pun pemain yang diminta untuk bertahan di tim, pasti atas rekomendasi tim pelatih. 

"Semua atas rekomendasi tim pelatih. Manajemen hanya menindaklanjuti," tegasnya.

Pria akrab disapa Sule ini menambahkan, adajuga pemain yang direkomendasikan untuk dipertahankan, tetapi si pemain yang bersangkutan tetap memilih untuk hengkang. 

Pihaknya pun tidak bisa berbuat apa-apa dan menghormati keputusan pemain tersebut.

"Manajemen sudah berusaha mempertahankan si pemain. Tapi kalau pemainnya tidak mau, tidak bisa kita paksakan. Hal seperti normallah dalam sepak bola," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved