Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Luwu

Kisah Andi Rian 5 Hari Pakai 1 Baju PDL Kapolda Sulsel dan Bayi Bhara Daksa Latimojong

Bersama Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, Andi Rian ikut monitoring operasi kemanusiaan

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: thamsil_tualle
dok_polda_sulsel
IBU HAMIL - Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi (55) menggendong balita Indri bersama ibunya yang tengah hamil tua di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Luwu, Sulsel, sebelum dievakuasi ke RSUD Andi Djemma, Belopa, Luwu, Minggu (5/5/2024). Si Ibu, Indri akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang kemudian diberi nama Bhara Daksa Latimojong. 

Mereka juga mengikutkan istri, dalam kapasitas istri Polri Bhayangkari.

Di Malili, mereka bergabung dengan Pj Gub Dr Bahtiar dan istri, Nyonya Safa Marwah Bahtiar.

Namun, beberapa jam usai seremoni HUT Lutim, sore harinya, kabar bencana itu datang.

"Jumat, malam bersama Pak Gub putuskan Subuh langsung ke Belopa. Para istri Polri Bhayangkari pulang ke Makassar via udara," ujarnya.

Usai shalat Subuh di hotel di Malili, Kapolda bergegas ke Belopa, Luwu. Jarak 176 km hanya ditempuh hampir 4 jam.

"Karena kecapean saya nyenyak di dalam mobil. Jam 10 kami masih sempat mampir ngopi di Palopo, sebelum 30 menit sampai ke Posko di Belopa."

Sejak malam harinya, di Malili, Rian mulai mengolah, menganalisa data, dan kondisi lapangan dari 9 kapolres di wilayah bencana.

Dari analisa sementara, disimpulkan tiga daerah paling darurat bencana; Latimojong Luwu, Siwa Wajo dan Pituriawa Sidrap.

Sabtu (4/5) dini hari, "Kita putuskan Luwu terparah. Bersama Pak Gub, Kita putuskan buka posko di Belopa, dan memerintahkan heli Polda terbang pagi dari Makassar ke Luwu untuk memantau jalur Palopo - Latimojong yang terputus total," ujarnya.

Keputusan Rian dan Bahtiar menjadikan Belopa posko siaga bencana, merujuk rangkaian pengalaman operasi kemanusiaan dua bencana skala nasional dua dekade terakhir; Tsunami Aceh dan Gempa Sumut (2004), dan kebakaran 24 ribu hektar hutan di Kalimantan Selatan (Kalsel, Juli - Oktober 2023).

Tahun 2004, saat bencana Tsunami dan Gempa Sumut, Rian masih berpangkat Kombes dan bertugas Wakapoles Karo di Polda Sumut.

"Saat itu, Medan diputuskan jadi markas daerah operasi kemanusiaan. Di Tsunami Aceh itu, saya belajar pentingnya ketenangan dalam komunikasi dan koordinasi di masa darurat."

Pada bencana Kahutla Kalsel, Rian sudah menjabat kapolda.

"Di Kahutla Kalsel, pelajaran kedua adalah data akurat, pemetaan dan pasokan logistik dan mitigasi."

Pangalaman dan leadership dari dua rangkaian bencana skala nasional itulah, dia terapkan saat operasi kemanusiaan di bencana hydrometrologi Sulsel awal Mei 2024 ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved