Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun HIS

Sosok Indri Perempuan Desa Dijemput Jenderal Polisi Pakai Helikopter Saat Akan Melahirkan

Pada hari itu, helikopter AgustaWestland AW169 milik Polri datang menjemputnya di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel.

Editor: Edi Sumardi
DOK POLDA SULSEL
Momen Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi menjemput ibu hamil bernama Indri dari Desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel, Ahad atau Minggu (5/5/2024). Indri dievakuasi menggunakan helikopter Polri ke Belopa, ibu kota Luwu karena terjebak banjir dan longsor saat akan melahirkan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ahad atau Minggu, 5 Mei 2024, mungkin jadi hari tak akan dilupakan Indri (33) dalam hidupnya.

Pada hari itu, helikopter AgustaWestland AW169 milik Polri datang menjemputnya di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Di helikopter, ada Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi.

Desa Rante Balla memiliki jarak 30-an Km dari Belopa, ibu kota Kabupaten Luwu.

Menurut data dari Google Maps, waktu tempuh ke Rante Balla dari Belopa jika mengendarai mobil selama 1,5 jam; jika menggunakan sepeda motor hanya 1 jam; jika jalan kaki 8 jam.

Sementara, dari tempat pendaratan helikopter ke rumah Indri masih butuh waktu berjalan kaki selama 1 jam.

Kapolda Sulsel berinisiatif menjemput Indri sebab mendapat informasi jika ada ibu hamil terjebak longsor dan banjir di pelosok Kecamatan Latimojong.

Indri butuh dievakuasi ke RSUD Batara Guru di Belopa.

Kehamilannya masuk trimester ketiga.

Aksi Tridente Kapolda, Pj Gubernur dan Pangdam XIV/Hasanuddin di Medan Bencana Sulsel

Trimester ketiga merupakan periode kehamilan terakhir, dimana pada periode ini ibu hamil sudah berharap-harap cemas akan kelahiran sang buah hati.

Jika tak segera dievakuasi, bisa saja hal tak diinginkan terjadi pada Indri.

Evakuasi melalui jalur udara menjadi jalan terbaik sebab jika melalui darat sangat sulit.

Tanah longsor ada di beberapa titik, diperparah kondisi banjir tak surut.

Evakuasi medis (medical evacuation) pun berhasil dilakukan walau kabut sempat mengganggu penerbangan helikopter.

"Alhamdulillah, Tuhan Maha Besar membuka jalan akhirnya kita bisa tembus," kata Andi Rian R Djajadi.

Indri bersama kedua anaknya diterbangkan ke Belopa.

Setiba di Belopa, mobil ambulans datang memjemputnya dan membawanya ke RSUD Batara Guru.

Keesokan harinya, Senin (6/5/2024), Indri akhirnya berhasil melahirkan anak ketiga.

Perasaan senang bercampur haru dirasakan Indri.

Dirinya senang, sebab ia dan anak laki-lakinya bisa selamat dalam proses persalinan.

"Senang. Keadaan di sana kemarin tidak bisa keluar. Beruntung cepat dievakuasi sama helikopter," katanya dengan suara pelan saat ditemui, Rabu (8/5/2024).

Buah hati Indri lahir dengan proses operasi sesar sebab berartnya kurang dari 2 Kg.

Si bayi langsung dirawat insentif di perinatologi, RSUD Batara Guru.

Indri juga masih dirawat di rumah sakit.

Saat ditemui, tampak lengannya masih dipasangi selang infus.

Bhara Daksa Latimojong Lahir di Tengah Bencana Banjir Luwu tapi Dapat Nama dari Jenderal

Kapolda beri nama

Setelah cucunya lahir, ibu dari Indri video call dengan Kapolda Sulsel.

Dalam perbincangan singkat itu, Andi Rian R Djajadi sekaligus mantan Dirtipidum Mabes Polri ini menanyakan kondisi bayi.

"Alhamdulillah, bagaimana bayinya kodong (kasihan)?," tanya Andi Rian R Djajadi dengan menggunakan dialek Bugis.

"Bayinya masih di dalam kaca (inkubator) karena dia katanya dokter, dia sesak," jawab nenek si bayi.

Namun, lanjut si nenek, kondisi sang bayi relatif stabil.

"Mudah-mudahan sehat-sehat terus sampai stabil betul," ujar Andi Rian R Djajadi berharap.

Pada kesempatan itu, Irjen Pol Andi Rian memberikan nama ke buah hati Indri dengan nama Bhara Daksa Latimojong.

Nama itu, kata orangtua Indri, telah disetujui untuk sang bayi.

"Iye setuju-ji, Pak. Setuju," sahut nenek si bayi menjawab pertanyaan Andi Rian R Djajadi.

"Alhamdulillah, mudah-mudahan dia juga jadi polisi, jadi perwira," kata perwira tinggi Polri ini.

"Aamiin, Pak. Aamiin," ucap nenek Bhara Daksa.

Bhara Daksa merupakan nama batalyon angkatan Irjen Pol Andi Rian (1991) di Akpol bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Bhara artinya sosok prajurit yang berani, bekerja keras, memiliki tekad kuat, dan pantang menyerah.

Daksa berarti postur tubuh perkasa yang dapat dibanggakan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved