Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bantuan Kemanusian Luwu

PPK Sinjai Cari Dana untuk Korban Longsor dan Banjir di Sulsel

Untuk penyalurannya kata Cut, ia telah berkoordinasi dengan Pemkab Sinjai sembari mengumpulkan donasi dari berbagai pihak.

Tribun-timur.com/muh ainun taqwa
Pj Ketua PKK Sinjai Cut Resmiati saat memantau bantuan kemanusian oleh Tim Penggerak PKK Sinjai, Kamis (9/5/2024). PKK Sinjai tengah membuka penggalangan donasi untuk membantu daerah yang terdampak bencana longsor dan banjir di beberapa daerah di Sulsel. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SINJAI - Tim Penggerak PKK Sinjai membuka penggalangan donasi untuk membantu daerah yang terdampak bencana longsor dan banjir di beberapa daerah di Sulsel, Kamis (9/5/2024).

Sesuai instruksi Pj Ketua PKK Sinjai Cut Resmiati kepada seluruh PKK di kecamatan maupun desa/kelurahan, bantuan mulai terlihat berdatangan dan dikumpulkan di Gedung PKK Sinjai.

Bantuan tersebut berupa pakaian, beras, makanan siap saji, perlengkapan bayi, hingga uang tunai.

Cut Resmiati menyatakan bantuan ini masih terus dikumpulkan dan akan disalurkan ke daerah terdampak bencana.

“Kita ini membuka donasi untuk Kabupaten yang terkena bencana,” katanya.

Tim Penggerak PPK Sinjai juga sudah berkoordinasi dengan beberapa organisasi untuk melakukan penggalangan dana.

Baca juga: Warga Desa Singa Herlang Bulukumba Terisolasi

“Kita sudah koordinasi dengan GOW, PMI, dan ibu PKK untuk menggalang donasi, Alhamdulillah ini sudah banyak yang terkumpul,” ujarnya.

Baca juga: Petugas Damkar Sinjai Lambat Tiba di Lokasi Kebakaran, Rumah Unda Rata dengan Tanah

Untuk penyalurannya kata Cut, ia telah berkoordinasi dengan Pemkab Sinjai sembari mengumpulkan donasi dari berbagai pihak.

Istri Pj Bupati Sinjai ini mengajak seluruh pihak menyalurkan bantuan untuk korban bencana alam melalui Tim Penggerak PKK Sinjai.

Diketahui, sebanyak enam dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dilanda banjir bandang dan longsor.

Secara bersamaan bencana banjir bandang dan longsor terjang daerah tersebut, Jumat (3/5/2024).

Longsor terjadi di kaki Gunung Latimojong, Kabupaten Luwu.

Sebanyak tujuh warga dilaporkan meninggal dalam kejadian bencana tersebut.

Sementara di daerah lain seperti Wajo, Pinrang, Sidrap, dan Enrekang serta Sinjai juga dilanda banjir hingga menutupi ruas jalan utama.

Dari Luwu Timur, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyampaikan belasungkawa.

Bahtiar telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah, BNPB Pusat, dan Basarnas.

Selanjutnya BNPB Sulsel, dan TNI-Polri.

Pj Gubernur Sulsel telah menetapkan tanggap darurat di enam kabupaten dan memastikan kepala daerah tidak keluar daerah.

BNPB Imbau Warga Luwu Waspada

Pascabanjir bandang yang melanda tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan, pemerintah daerah diminta untuk tetap waspada.

Seminggu atau dua pekan ke depan, hujan dengan intensitas tinggi masih menghantui.

Demikian disampaikan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto saat menggelar rapat koordinasi penanganan darurat bencana di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Senin (6/5).

Dalam rapat tersebut turut hadir Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi dan Pj Sekda Sulsel Muh Arsjad.

"Prediksinya dikatakan seminggu sampai dua minggu kedepan masih akan ada hujan tinggi," jelas Letjen TNI Suharyanto.

"Daerah yang kemarin dilanda bencana harus tetap waspada," lanjutnya.

Masyarakat pun diminta tetap harus waspada dengan potensi bencana yang terjadi.

Sebelumnya, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar Agus sudah mewanti-wanti sejumlah daerah dengan potensi hujan lebat di Sulsel bagian utara dan timur.

"Saat ini daerah yang memiliki curah hujan tinggi itu di wilayah Sulsel bagian utara dan timur," kata Agus.

Sulsel bagian utara meliputi Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang serta Kota Palopo.

Sementara Sulsel bagian Timur pada garis Kabupaten Wajo, Bone, Sinjai sampai Bulukumba.

Meski dalam musim peralihan namun di dua wilayah tersebut menurutnya memang sering dilanda hujan.

"Cuma memang bisa jadi tidak setiap hari hujan. Namun ketika hujan potensinya langsung sedang hingga lebat," lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Pemprov Sulsel melalui Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel, Muh Arsjad melaporkan, hingga kemarin, ada 12 desa di Kecamatan Latimojong, masih terisolir

Muh Arsjad pun mengharapkan bantuan helikopter dari BNPB.

"Di hari keempat ini Alhamdulillah bisa tertangani termasuk pembukaan jalan, namun ada juga beberapa daerah yang belum bisa diakses," jelas Muh Arsjad.

"Kami sangat mengharapkan bantuan dan dukungan helikopter," lanjutnya.

Saat ini, dukungan helikopter baru dikirim Polda Sulsel dan Lanud Hasanuddin.

Selama ini digunakan untuk mendistribusikan kebutuhan ke lokasi terisolir.

Meski begitu, helikopter dari Lanud Hasanuddin harus kembali ke Makassar pada Rabu (8/5). nanti untuk keperluan perawatan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved