Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Longsor Luwu

Intake Air Baku Pakebangan Jebol, Pompengan Jeneberang Siapkan Tiga Pompa untuk Warga Luwu Sulsel

Banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan merusak sejumlah fasilitas vital yang ada.

Tribun-timur.com/muh sauki maulana
BBWS Pompengan Jeneberang Suryadarma saat berada di posko induk tanggap bencana Sulsel, Lapangan Andi Djemma Kota Belopa. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan merusak sejumlah fasilitas vital yang ada.

Bencana hidrometereologi merusak intake air baku pakebangan di Kecamatan Suli.

Jaringan pipa transmisi air yang berada di bantaran sungai rusak dan memerlukan rekonstruksi.

Akibatnya, 4.800 rumah yang terhubung terancam krisis air bersih.

Menyikapi hal itu, BBWS Pompengan Jeneberang Suryadarma mengaku akan menyiapkan tiga pompa.

Pompa inilah yang akan mensuplai kebutuhan air warga yang terdampak.

"Untuk sementara, karena bersifat darurat, kami merencanakan pengadaan tiga pompa air. Tiga unit itu dengan kapasitas 20 liter per detik," jelasnya, Kamis (9/5/2024).

Kata Suryadarma, rusaknya jaringan pipa transmisi yang berada di intake air baku perkembangan rentang.

Kendati demikian, akan ada dua opsi proses rekonstruksi yang akan berjalan di tahun 2024 atau 2025.

"Kalau bisa dilaksanakan di tahun 2024, pelaksanaan konstruksi selama 4 bulan akan kita laksanakan di situ. Tetapi apabila butuh jangka waktu lebih dari itu, maka kita akan usulkan tahun depan," tambahnya.

Dirinya menambahkan, BBWS Pompengan Jeneberang telah menginventarisasi fasilitas dan infrastruktur yang rusak pasca bencana.

Pihak BBWS Pompengan Jeneberang menerapkan masa tanggap darurat dari 3 April - 16 Mei.

Dirinya menambahkan, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin telah mengeluarkan surat keputusan darurat bencana.

Oleh karenanya, BBWS Pompengan Jeneberang bisa mengelola Rp5 miliar dana menghadapi bencana Luwu.

"Prioritaskan menangani tanggul jebol pada Sungai Sirata itu mengalami jebol. Kami sudah mengupayakan untuk melakukan penanganan," bebernya.

"Dan ketiga, untuk tanggap darurat juga, ada beberapa titik tanggul jebol pada Sungai Lamasi. Ada sekitar 12 titik. Dan itu berdampak pada 3 desa. Pertama Desa Pompengan Tengah, Tolemo dan Kendekan," tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved