Pilgub Jatim
PKB Masih Mau Melawan? Bocoran Parpol Baru Bakal Gabung Koalisi Khofifah di Pilgub Jatim
Ada tujuh Parpol kemungkinan akan mengusung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim.
TRIBUN-TIMUR.COM - Khofifah Indar Parawansa akan membentuk koalisi gemuk di Pilgub Jawa Timur.
Ada tujuh Parpol kemungkinan akan mengusung Khofifah Indar Parawansa.
Ketujuh parpol di luar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
PKB bakal membentuk koalisi baru melawan Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah mengaku ada tiga parpol baru akan segera bergabung.
Baca juga: PKB Tak Boleh Egois Jika Ingin Menang di Pilgub Jatim, Anak Buah Jokowi Jadi Kunci Kalahkan Khofifah
Ketiga parpol itu di luar dari Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PAN.
“Ada tiga parpol yang sudah membuka komunikasi dengan kami, selain empat parpol yang sudah memberikan rekom," ujar Khofifah, Selasa (30/4/2024).
Namun Khofifah belum ingin membocorkan ketiga parpol yang memberikan rekomendasi.
Ia hanya memberikan petunjuk bahwa salah satunya ada yang warna hijau dan satu lagi warna merah putih.
“Pokoknya setelah surat rekom turun saja dilanjut wawancaranya. Supaya enak ngomongnya. Saya rasa dari pihak partainya satu per satu juga akan segera mengumumkan,” tandas Khofifah.
Jika tiga parpol yang menyusul memberikan surat rekom sudah mengumumkan secara resmi, maka Khofifah dipastikan akan mendapatkan tujuh rekomendasi parpol.
Ini akan menjadi koalisi besar dan menyisakan segelintir parpol saja.
Hal ini seolah makin meyakinkan masyarakat bahwa Khofifah sejauh ini menjadi bacalon Gubernur Jatim terkuat dan belum ada lawan maupun nama tandingan yang muncul.
“Kita tetap ikhtiar semaksimal mungkin, yang semua dikoordinasikan terus dan semakin intens,” tegas Khofifah.
Lebih lanjut saat ini publik juga mulai berspekulasi terkait cawagub yang akan membarengi Khofifah di Pilgub Jatim 2024.
Bahkan diakui Khofifah memang sejauh ini banyak pihak yang selalu menanyakan akan kah maju kembali bersama Emil Dardak dalam Pilgub Jatim 2024.
Khofifah menegaskan bahwa sejauh ini dirinya masih merasa sangat nyaman berpartner dengan sosok Emil Dardak.
“Saya merasa nyaman dan produktif dengan Pak Emil. Rasa Nyaman itu penting. Dan produktif juga sanga penting. Maka kami mohon doa panjenengan semua agar apa yang sudah kami lakukan dan yang akan kami lakukan ke depan bisa memberikan berkah manfaat bagi semua,” tandasnya.
Sebab diakui Khofifah bahwa di Jatim masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan meski begitu banyak prestasi dan capaian yang telah diraih.
Prestasi serta kemajuan Jatim hanya bisa diraih jika semua elemen saling bergandengan tangan dan bersinergi secara harmoni.
PPP Dorong Mundjidah Wahab
Nama Mundjidah Wahab muncul sebagai calon pendamping Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.
Nama Mundjidah Wahab cukup populer di Jawa Timur.
Bahkan ia mampu menyaingi eks Wagub Jawa Timur Emil Dardak.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pertama kali menyodorkan nama Mundjidah Wahab sebagai calon pendamping Khofifah Indar Parawansa.
Wakil Ketua DPW PPP Jatim KH RPA Mujahid Ansori mengatakan, peluang PPP mengusung Khofifah, disebut lantaran berbagai faktor.
PPP sebagai pengusung Khofifah di Pilgub 2018, menilai kinerja di periode pertamanya sudah sangat baik.
Berbagai indikator keberhasilan selama memimpin Jawa Timur pada periode 2019-2024 turut dipelototi PPP.
Selain faktor kinerja, Mujahid menyebut hubungan Khofifah dengan PPP selama ini relatif tidak ada kendala.
"Sejauh ini memang yang muncul nama Bu Khofifah," kata Mujahid, Senin (8/4/2024).
Apalagi Khofifah memulai karir politik dari partai berlambang kakbah.
Misalnya pada periode 1992-1997, Khofifah menjadi pimpinan Fraksi PPP DPR RI.
Menurut Mujahid, karir politik panjang Khofifah juga tak bisa dilepaskan dari kiprahnya saat masuk di fraksi PPP saat itu.
"Sehingga, hubungan kami dengan Bu Khofifah juga ada hubungan emosional yang sangat dekat. Sebab itu, kami betul-betul mempertimbangkan Bu Khofifah untuk Pilgub Jatim 2024," ungkap Mujahid.
Mujahid menyebut PPP juga akan berkomunikasi dengan Khofifah.
Utamanya, untuk menjajaki peluang Khofifah menggandeng kader PPP sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping.
Mujahid mengungkapkan, PPP Jatim memiliki kader unggulan yakni Mundjidah Wahab selaku Ketua DPW untuk disodorkan sebagai kandidat Cawagub Khofifah.
Mundjidah Wahab ditegaskan layak sebagai cawagub.
Selain memimpin partai di Jawa Timur, Mundjidah Wahab juga kenyang pengalaman dalam karir politiknya.
Pernah menjabat sebagai DPRD Jombang, DPRD Jatim hingga masuk ke eksekutif.
Yakni menjabat sebagai Wakil Bupati Jombang periode 2013–2018, kemudian terpilih sebagai Bupati Jombang pada periode 2018–2023.
Selain rekam jejak, Mujahid menyebut Mundjidah Wahab juga memiliki trah sebagai putri salah satu pendiri Nahdlatul Ulama,yakni KH Abdul Wahab Chasbullah.
Peluang Mundjidah Wahab untuk digandeng Khofifah dinilai juga sangat besar.
Kendati PPP hanya punya modal 4 kursi DPRD Jatim.
Menurut Mujahid, urusan Pilkada akan banyak ditentukan oleh magnet perorangan, tidak melulu ditentukan kacamata politik hasil Pileg.
Jika dua srikandi ini bisa diduetkan, Mujahid meyakini peluang menang hingga kinerja kepemimpinan periode mendatang akan semakin baik.
Khofifah sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU bergandeng dengan putri pendiri NU.
Sekedar diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diprediksi tak akan mengusung Khofifah Indar Parawansa.
PKB masih membuka peluang mengusung calon lain selain Khofifah.
Partai Muhaimin Iskandar disebut-sebut akan berkoalisi dengan PKS.
Survei Terbaru Pilgub Jatim: Meski Bersatu, Risma dan Luluk Tak Mampu Kejar Khofifah Indar Parawansa |
![]() |
---|
Survey Terbaru Pilgub Jatim: Luluk Nur Hamidah 'Kehabisan Bensin' Kejar Khofifah, Risma Belum Aman |
![]() |
---|
Hasil Survey Terbaru Pilgub Jatim: Risma Ngos-ngosan Kejar Khofifah, Luluk Tertinggal Jauh |
![]() |
---|
Hasil Survei Terbaru Pilgub Jatim: Kekuatan Khofifah Tak Sebanding Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah |
![]() |
---|
Survei Terbaru Pilgub Jatim: Risma Diuntungkan Duel Kader Nahdlatul Ulama Khofifah vs Luluk Hamidah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.