Pilkada Blora
Sosok Mbak Enik Calon Wakil Bupati Blora Jawa Tengah Daftar PKB, Dulu Ditolak PDIP dan Golkar
Kabupaten Blora menjadi sasaran impiannya untuk berkiprah di kampungnya setelah lama tinggal di Kota Semarang.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Sri Enik bakal calon wakil bupati Blora, Jawa Tengah jadi perhatian.
Mbak Enik sapaannya sudah mendaftar di kantor DPC PKB Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Sosok perempuan yang akrab disapa Mbak Enik ini mengaku tengah berkonsentrasi di dunia politik selama beberapa tahun ini. Latar belakang sebelumnya adalah seorang pengusaha.
"Saya backgroundnya pengusaha dan pebisnis di Kota Semarang, yang kebetulan bergerak di bidang properti dan juga kontruksi," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (28/04/2024).
Kabupaten Blora menjadi sasaran impiannya untuk berkiprah di kampungnya setelah lama tinggal di Kota Semarang.
Tentu saja Kabupaten Blora sendiri bukan sesuatu yang asing baginya.
Diketahui dalam catatan biodatanya, Mbak Enik adalah asli putri daerah Blora.
Ibu tiga anak ini lahir di Desa Plosorejo, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora pada 10 Januari 1982.
Sebuah desa berjarak sekitar 37 kilometer wilayah selatan Kota Blora.
"Saya asli putri kelahiran Blora," ujarnya.
Dikatakan Mbak Enik, meski latarbelakangnya adalah sarjana ekonomi dan menjadi pebisnis property dan konstruksi, dirinya mengaku juga melek politik.
Dalam beberapa tahun ini, politik bukan hal baru baginya.
Pada tahun 2020 lalu pernah mencoba peruntungan dengan mengikuti mekanisme pilkada yang digelar di Kabupaten Blora waktu itu.
Mbak Enik kalu itu mendaftarkan diri dibeberapa partai politik yang membuka mekanisme penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati di antaranya PDI Perjuangan dan Partai Golkar.
Sayangnya, waktu itu belum dapat kesempatan untuk mendapatkan rekomendasi sesuai yang diharapkan.
Seiring waktu kemudian, Mbak Enik mengaku semakin memantapkan pilihan hidupnya untuk berjuang di jalur politik karena terkait dengan cita-citanya ingin berkontribusi bagi masyarakat Blora.
Pada pelaksanaan pemilu legislatif (pileg) 2024 kemarin, Mbak Enik mengaku juga diminta oleh Partai Golkar untuk menjadi calon legislatif (caleg) anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah III.
Kabupaten Blora menjadi salah satu wilayah pembasisannya.
Tak patah arang setelah pelaksanaan Pileg 2024, keinginannya untuk berkiprah di dunia politik, kini kembali direalisasikan.
Dirinya turut mendaftarkan diri menjadi bacawabup Blora, melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Blora.
"Saya sudah mendaftar langsung di kantor DPC PKB Blora untuk menjadi bacawabup Blora," ujarnya.
Mbak Enik, pada Pilkada Blora 2024 ini memproyeksikan diri untuk totalitas di dunia politik.
Dia berharap bisa maju untuk mendampingi Arief Rohman (petahana) untuk Pilkada yang dijadwalkan akan digelar pada November 2024 mendatang.
Karena menurut Mbak Enik, dirinya ingin melengkapi apa yang sudah sangat baik selama ini dilakukan oleh Arief Rohman saat ini.
"Saya kira yang sudah dilakukan Pak Arief Rohman sudah luar biasa untuk kemajuan dan pembangunan di Kabupaten Blora," ujarnya ketika ditanya soal alasannya kenapa ingin mejadi pendamping dari petahana.
Terkait dengan persiapannya mengarungi dunia politik, Mbak Enik mengaku telah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan.
"Kalau persiapan mental sudah pasti, karena politik butuh komitmen yang kuat," ujarnya.
Lebih lanjut, ada juga yang penting bahwa, dirinya juga telah mempersiapkan hal yang tak kalah pentingnya, yaitu finansial.
"Pasti tentu kita siapkan segala sesuatunya," tandasnya.
Mbak Enik mengaku sejak dari sekolah dasar, SMP dan SMA ditempuhnya di Kabupaten Blora.
Lalu dirinya melanjutkan kuliah di Kota Semarang.
"Saya sekali lagi putri daerah Blora, Setelah malang melintang di Kota Semarang, saya berkeinginan muleh (kembali) kampung membangun Blora, tanah kelahiran tercinta," imbuhnya berfalsafah.
Sebelumnya, Ketua DPC PKB Kabupaten Blora Abdul Hakim kepada wartawan menyampaikan bahwa partainya membuka penjaringan bacabup-bacawabup Blora sejak 20 April 2024.
"Semua warga dari kalangan mana pun boleh daftar, baik asli daerah ataupun tidak tetap kami terima.
Itu perintah DPP. Nanti DPP yang menentukan," katanya yang juga membeberkan tidak ada syarat khusus dalam proses penjaringan.
Profil Arif Rohman
Arief Rohman adalah Bupati Kabupaten Blora.
Lahir pada 8 Maret 1980.
Dilansir dari Blorakab.go.id, Rabu (29/9/2021), Arief terpilih sebagai Bupati Kabupaten Blora untuk periode 2021-2026, menggantikan bupati sebelumnya, Djoko Nugroho.
Arief yang sempat menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Blora bersama dengan Djoko Nugroho yang saat itu menjabat sebagai Bupati.
Awalnya adalah seorang asisten pribadi salah satu anggota DPR-RI dari tahun 2004 hingga 2008.
Posisi itu menjadi karier awal Arief di dunia politik.
Kemudian pada periode 2008 hingga 2009, Arief yang memiliki gelar M.Si yang diperoleh dari studi Ilmu Politik S-2 di Universitas Indonesia dan sekarang sedang menyelesaikan studi S-3-nya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), menjabat sebagai tenaga ahli di DPR RI.
Kemudian di tahun 2009 hingga 2014, dirinya menjadi Staff Khusus Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal RI.
Baca Juga: Realisasi Kegiatan di Grobogan Hingga Agustus Belum Capai Target
Pada 2014, Arief resmi menjadi anggota dewan DPRD Provinsi Jawa Tengah hingga 2015.
Pada 2016, Arief mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Bupati Kabupaten Blora, menemani Djoko Nugroho yang yang menjadi calon bupati dalam Pilkada 2016.
Singkatnya pasangan Djoko-Arief memenangkan Pilkada dan resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Blora periode 2016-2021.
Pilkada 2020, Arief yang juga merupakan guru mengaji di sebuah pondok pesantren ini, maju mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Kabupaten Blora dan ditemani oleh Tri Yuli Setyowati sebagai calon wakil bupati yang merupakan politisi PDI-P dan menjadi angota DPRD Kabupaten Blora pada 2019.
Namun karena pencalonannya sebagai wakil bupati pada Pilkada 2020, Tri mengundurkan diri dari anggota dewan.
Pasangan Arief-Tri memenangkan suara sebanyak 318.380 atau 59,71 persen.
Ia mengalahkan pasangan lainnya, yaitu duet Umi Kulsum-Agus Sugiyanto (Umat) yang hanya meraih suara sebanyak 199,646 atau 37,44 persen dan juga pasangan Dwi Astutiningsih -Riza Yudha yang hanya meraih 15.187 suara atau 2,85 persen.
Ketua KPU Blora M Khamdun mengatakan, rekapitulasi suara dilakukan secara manual.
Dari jumlah DPT 542.482 tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,47 persen.
Angka ini masih dibawah target nasional sebesar 77,5 persen.
Sementara itu, mengutip dari Blorakab.go.id, pasangan Arief dan Tri ini resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Blora setelah dilantik secara daring oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang diadakan serentak di 17 Kota/Kabupaten di Jawa Tengah, pada 26 Febuari 2021.
Prosesi pelantikan di dalam Pendopo ini dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat dan dihadiri oleh undangan terbatas.
Para undangan tersebut di antaranya ada unsur jajaran Forkopimda, keluarga inti Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, para mantan Bupati dan mantan Wakil Bupati, serta pimpinan KPU, Bawaslu, dan Partai Pengusung yang jumlahnya sekitar 25 orang.
Adapun masyarakat disediakan saluran live streaming melalui kanal Youtube dan beberapa media sosial yang dimiliki Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Blora, serta Dinkominfo.
Gubernur Ganjar Pranowo dalam sambutannya menekankan bahwa kekuasaan seorang pemimpin sangatlah terbatas, sehingga harus bisa bekerjasama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Sisi Lain Krishna Murti Jenderal Bintang 2 Polri Diisukan Punya Hubungan Terlarang dengan Kompol AG |
![]() |
---|
Fraksi Demokrat Tegaskan Komitmen Perkuat Gerakan Desa Sadar Hukum |
![]() |
---|
Sosok Dokter Lulusan Makassar Kena Reshuffle Kabinet Prabowo, Ipar Haji Isam |
![]() |
---|
Unhas Gelar Pelatihan OMSK Bagi Penyandang Disabilitas Netra di SLB Negeri 1 Parepare |
![]() |
---|
Perankan Kepala Desa, Lawyer Ini Tampil Bijak Dalam Film Shi Shu Shuang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.