Berita Viral
Babak Baru Keributan di SMA Negeri 19 Makassar, Kepsek Laporkan Petugas Keamanan ke Polisi
Kepala Sekolah SMA 19 Makassar, Muhammad Ahyar (44) melaporkan kasus dugaan pengancaman ke Polsek Manggala, Selasa (23/4/2024) siang..
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Sekolah SMA 19 Makassar, Muhammad Ahyar (44) melaporkan kasus dugaan pengancaman ke Polsek Manggala, Selasa (23/4/2024) siang.
Terlapor dalam kasus itu adalah pria berinisial HB yang diketahui merupakan petugas kemanan SMA Negeri 19 Makassar.
Dalam laporannya, Muhammad Ahyar menyebut, dugaan pengancaman berawal saat istri terlapor (HB) memasuki ruangan kerja kepala sekolah, Jumat (18/4/2024) siang.
Istri HB disebut melakukan protes atas adanya wacana penambahan kantin dalam SMA di Jl Inspeksi Pam, Kecamatan Manggala, Kota Makassar ini.
Muhammad Ahyar yang melihat kejadian itu, pun mengaku memenangkan istri HB dan mempersilahkan untuk duduk.
"Tetapi istri pelaku (terlapor) tidak terima dan keluar dari ruangan sampai di halaman sekolah berteriak-teriak," ujar Muhammad Ahyar dalam laporannya.
"Berselang beberapa saat kemudian pelaku dengan mengacungkan parang yang sudah terhunus dari sarungnya ke arah pelapor sambil berteriak tetapi dihalangi oleh dua orang anaknya sehingga tidak sampai mendekati ke arah pelapor," sambungnya.
Baca juga: Sidang Gugatan Perdata Eks Rektor UMI, Kuasa Hukum Basri Modding Sebut Petitum Penggugat Tak Jelas
Atas kejadian itu, Muhammad Ahyar merasa terancam dan kenyamanannya terganggu, pun melapor ke Polsek Manggala.
Dikonfirmasi lebih lanjut terkait laporannya itu, Muhammad Ahyar menegaskan, tidak pernah berdamai dengan pelapor HB.
"Kami tidak pernah damai dengan terlapor karena memang kami menunggu petunjuk dan arahan atasan kami," jelas Muhammad Ahyar.
Ia mengaku, membawa kejadian yang dialaminya ke ranah hukum setelah mendapat petunjuk dari atasannya.
"Kami baru melapor hari ini karena hari sabtu dan minggu libur dan kemarin baru kami menghadap sama atasan minta petunjuk," tegasnya.
Kapolsek Manggala Kompol Syamsuardi dikonfirmasi mengaku, akan segera menindaklanjuti laporan tersebut.
"Kalau sudah melapor, ya pasti kita tindak lanjuti. Nanti penyidik akan melakukan Lidik," ujar Kompol Syamsuardi.
Dalam penyelidikan nantinya lanjut Syamsuardi, terlapor dan saksi yang menyaksikan peristiwa itu akan dimintai keterangan.
"Nanti kita panggil yang bersangkutan (terlapor), panggil saksi-saksinya, siapa berbuat apa, setelah lengkap kita akan gelarkan," tegasnya.
Disebut Tak ada Penganiayaan
Husni Mubarak, tokoh pemuda di Jl Inspeksi Pam, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, membantah adanya insiden penganiayaan saat terjadi keributan antara petugas kantin dan guru di SMA Negeri 19, Makassar, Jumat pekan lalu.
Bantahan itu ia sampaikan setelah digelar rapat bersama dengan tokoh masyarakat dan kepala sekolah dan HB sekuriti SMA Negeri 19, Senin (22/4/2024) siang.
Pertemuan atau rapat bersama yang juga dihadiri oleh pihak kepolisian itu, kata Husni, tidak ditemukan adanya dugaan penganiayaan saat keributan terjadi.
"Kita rapat tadi di sekolah sama tokoh masyarakat dan juga polisi, karena kisruh ini bilang ada dianiaya padahal tidak ada dianiaya atau dipukul," kata Husni Mubarak.
Bantahan Husni itu juga disertai video suasana rapat yang di dalamnya terdapat pernyataan Kepala Sekolah SMAN 19, Muhammad Ahyar.
Dalam pernyataannya, Ahyar mengaku tidak pernah menyebut terjadi penganiayaan dalam keributan kemarin.
Ahyar membenarkan adanya insiden keributan yang terjadi antara petugas kantin dan guru-guru.
Namun, ia mengaku tidak mengeluarkan pernyataan terkait adanya penganiayaan dalam keributan itu.
"Masalah penganiayaan saya tidak pernah komentar," ucapnya dalam rekaman video yang dikirim Husni Mubarak.
Sebelumnya diberitakan, Beredar video aksi cekcok berlangsung di dalam sekolah SMA 19, Jl Inspeksi Pam Timur, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Dalam rekaman video terlihat, beberapa ibu-ibu mendatangi ruang guru sambil marah-marah.
Bahkan salah satu diantaranya, nyaris main tangan terhadap salah satu guru.
Beruntung aksi ibu-ibu berdaster pink itu dapat dihalau guru lainnya.
Kepala Sekolah SMA 19 Makassar, Muhammad Ahyar membenarkan adanya kejadian itu.
Peristiwa itu, kata Muhammad Ahyar terjadi seusai rapat penyusunan RKAS berlangsung, Jumat kemarin.
Dalam rapat itu kata Muhammad Ahyar, salah satu poin yang dibahas yaitu terkait rencana pembangunan kantin baru atau kantin tambahan.
Mendengar usulan itu, pengelola kantin yang sudah ada berang dan tidak terima.
Pengelola kantin tersebut adalah istri dari petugas keamanan sekolah berinisial HB.
Ia dan dan anak-anak pun mendatangi guru-guru sambil marah-marah memprotes rencana pembangunan kantin baru.
"Jadi mereka ini tidak terima kalau ada rencana kantin baru, jadi maunya hanya ada satu kantin saja yaitu kantin mereka," kata Muhammad Ahyar dikonfirmasi Sabtu (20/4/2024) siang.
Meski berusaha ditenangkan oleh guru-guru yang berada di depan ruangan wakil kepala sekolah, lanjut Muhammad Ahyar, istri HB dan anak-anak tetap saja melontarkan kata-kata kurang etis dengan nada keras.
"Saya suruh duduk supaya bisa bicara baik-baik, tapi tidak mau, dia tetap berdiri terus datang juga anak-anaknya marah-marah juga," ujarnya.
Sosok HB yang merupakan petugas keamanan sekolah juga datang menghampiri.
Namun, bukannya berusaha menenangkan situasi, HB kata Muhammad Ahyar malah datang sambil menenteng senjata tajam.
"Saya natunjuk-tunjuki sambil bawa benda tajam, jadi saya bilang sabarki Haji, ini bisa dibicarakan baik-baik," ungkap Muhammad Ahyar.
Muhammad Ahyar pun menyayangkan sikap HB yang terkesan arogan.
Padahal kata dia, sosok HB sudah dipekerjakan sebagai petugas kemanan yang menjaga sekolah dengan upah tiap bulannya.
Bahkan, istrinya juga diperbolehkan berjualan di kantin yang berada di dalam sekolah.
Terkait tindakan HB yang terkesan arogan sambil membawa senjata tajam masuk sekolah membuat Muhammad Ahyar berencana melaporkan kasus itu ke polisi.
Namun, dirinya mengaku masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari Dinas Pendidikan.
"Saya rencana memang mau lapor ke polisi, tapi ini rencana hari Senin mau dirapatkan di dinas, jadi saya tunggu petunjuk dari Dinas," sebutnya.
Senada diungkapkan Wakil kepala sekolah SMA Negeri 19 Makassar, Sultan Arifuddin.
Ia mengaku melihat sosok HB membawa senjata tajam saat hendak menghampiri lokasi keributan.
"Iya dia (HB) sekuritinya, kemarin itu dia sempat bawa parang tapi, dipeluk-dipeluk (dihalang-halangi)," ungkapnya.
Sultan pun mengeluhkan sikap HB dan keluarganya yang terkesan ingin berkuasa dalam sekolah.
Bahkan kata dia, sudah bertahun-tahun beberapa guru merasa kurang tenang menjalankan tugas mengajar karena merasa terintimidasi.
"Intinya kita tidak merasa nyaman lah selama ini," keluhnya. (*)
Sosok WNA Cina Masuk Islam Demi Nikahi Perempuan Wajo Sulsel |
![]() |
---|
Pelaku Tabrak Lari di Makassar AS Pakai Sabu, Plat Palsu dan Pajak Menunggak Rp24 Juta |
![]() |
---|
Viral Perempuan Muda Diamuk di Makassar, Diduga Konsumsi Narkoba Lalu Terlibat Tabrak Lari |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Sadarestuwati Anggota DPR PDIP Viral Joget-joget di Sidang Tahunan MPR, Punya Hutang |
![]() |
---|
Viral Aksi Pencurian Beras di Pasar Terong Makassar di Tengah Lonjakan Harga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.