Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Jakarta

Tak Sebanding Khofifah! Sosok Wanita Bisa Menandingi Anies dan Ridwan Kamil Calon Terkuat di Jakarta

Wanita pesaing Ridwan Kamil dan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta memiliki karier politik cukup mentereng.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Anies Baswedan petahana Pilkada DKI Jakarta dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dinilai calon terkuat di Pilgub. Ternyata ada sosok wanita yang disebut bisa menandingi. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Anies Baswedan petahana Pilkada DKI Jakarta dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dinilai calon terkuat di Pilgub.

Ternyata ada sosok wanita yang disebut bisa menandingi.

Wanita pesaing Ridwan Kamil dan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta memiliki karier politik cukup mentereng.

Wanita itu juga bisa menjadi lawan Khofifah di Pemilihan Gubernur Jawa Timur.

Nama anak buah Presiden Jokowi itu muncul di Pilkada Jakarta dan Jatim.

Sementara Khofifah hanya muncul sebagai petahana.

Jelang Pilkada Jakarta 2024, bursa calon gubernur (cagub) terus memanas.

Beberapa partai politik terang-terangan menyebut nama yang bakal diusungnya nanti.

Namun, tidak demikian dengan PDIP yang tampak masih adem menyambut kontestasi politik tingkat daerah tersebut.

Partai berlogo banteng tersebut belum mengeluarkan pernyataan terkait sosok yang akan diusungnya nanti.

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menyebut, nama Menteri Sosial Tri Rismaharini bisa menjadi salah satu kandidat yang diusung PDIP.

Menurutnya, Risma punya rekam jejak dan kapasitas yang mumpuni untuk memimpin Jakarta.

“Risma tampaknya potensi mal maju dalam Pilkada Jakarta. Beliau punya kapasitas yang cukup untuk memimpin Jakarta,” ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (20/4/2024).

Pengalaman Risma selama menjadi Wali Kota Surabaya pada periode 2010-2020 disebutnya bisa menjadi modal berharga baginya untuk maju di Pilkada Jakarta.

Pengamat dari Universitas Esa Unggul ini pun menyebut sosok Risma bisa bersaing dengan tokoh-tokoh besar lainnya, seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.

“Ketiga sosok ini relatif seimbang baik dilihat dari kapasitas dan popularitas. Ketiganya tinggal menggenjot elektabilitasnya,” tuturnya.

“Siapa yang paling tinggi, dialah yang akan jadi pemenang,” tambahnya menjelaskan.

3 Sosok PDIP

Politikus PDIP yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengungkapkan, partainya kini tengah membuka penjaringan.

Partai banteng mencari sosok yang potensial meraih kursi Jakarta 1 dengan kualifikasi bisa menjadi solusi atas berbagai persoalan daerah khusus itu.

"Nama tentu kita punya beberapa calon nama. tapi kalau melihat tahapan, sekarang kan masih tahapan penjaringan," kata Gilbert di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Kamis (18/4/2024).

Kendati menggelar penjaringan, sejumlah kader internal PDIP mencuat digadang-gadang layak memimpin Jakarta 2024-2029.

Salah satu yang paling ramai adalah Menteri Sosial, Tri Rismaharini.

Setelah dinilai sukses saat menjadi Wali Kota Surabaya dan ditugaskan menjadi pembantu Presiden Jokowi, Bu Risma, sapaan karibnya, memang kerap diasosiasikan dengan Jakarta.

"Semenjak beliau lepas dari Surabaya, waktu itu sudah banyak warga Jakarta, dan malah sudah ada paguyuban yang mencalonkan nama beliau," kata Gilbert.

Selain Risma, ada dua nama lain yang juga pembantu Jokowi di pemerintah pusat, yang dinilai layak menjadi Gubernur Jakarta.

Pertama adalah Hendrar Prihadri, Wali Kota Semarang sejak 2013 sampai 2021.

Pada 2022 hingga saat ini, Hendi, sapaan karibnya ditunjuk Jokowi menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Kedua adalah Abdullah Azwar Anas. Bupati banyuwangi 2016-2021 yang kini menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi.

Risma, Hendi dan Anas kini berpotensi menjadi Calon Gubernur Jakarta dari PDIP.

PDIP juga memiliki nama Ketua DPD PDIP Jakarta, Adi Wijaya yang turut meramaikan bursa.

"Kemudian ada nama Pak Aming, Pak Adi Wijaya, Ketua DPD (PDIP Jakarta). Kemudian nama Pak Hendrar Prihadi, mantan wali kota (Semarang) yang sekarang ketua lembaga pembayaran."

"Kemudian ada beberapa nama lain, seperti Pak Abdullah Azwar Anas juga pernah mencuat di Jakarta."

"Kita tidak kehabisan kader untuk diajukan, dan sekarang masih tahapan penjaringan," papar Gilbert.

PDIP pun tengah mencari koalisi untuk Pilkada Jakarta.

Menurut Gilbert, permasalahan Jakarta harus diselesaikan oleh banyak pihak yang sepaham. PDIP tidak mungkin maju Pilkada Jakarta sendiri.

"Kita butuh teman, dan memang kan hakekat demokrasi kan hidup bersama sebenarnya," jelasnya.

Seperti diketahui, Pilkada Jakarta yang berlangsung serentak dengan ratusan wilayah provinsi serta kabupaten dan kota lainnya akan diselenggarakan pada 27 November 2024.

Sedangkan, tahapan pendaftaran para calonnya adalah pada akhir Agustus 2024.

Peluang Risma

Orang dekat Menteri Sosial Tri Rismaharini ungkap peluang Risma maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur pada 2024.

Sosok orang dekat Risma itu tak lain putranya sendiri yakni Fuad Benardi.

Fuad Benardi saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang Sosial DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) Fuad Benardi.

Fuad Benardi mengungkap peluang Tri Rismaharini untuk maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur pada 2024 mendatang.

Fungsionaris sayap partai PDI Perjuangan ini menilai Risma memiliki kans untuk running di dua daerah.

Menurut Fuad, selain Pilkada Jawa Timur, Risma berpeluang maju di Pemilihan Gubernur Jakarta.

Risma yang kini masih menjabat sebagai Menteri Sosial ini akan siap diturunkan apabila mendapat penugasan langsung dari Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri.

"Soal Pilkada, bergantung dari Ibu Ketua Umum. Karena memang kalau saya melihat dari survei, perbincangan di sosmed, atau media mainstream, Bu Risma cukup tinggi elektabilitasnya di Jatim maupun di Jakarta," kata Fuad dikonfirmasi di Surabaya.

Putra Risma ini menegaskan masuknya nama Risma bukanlah sebuah kejutan. Mengingat, tingginya elektabilitas mantan Wali Kota Surabaya dua periode tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan, di tengah munculnya komunikasi antara PDI Perjuangan (PDIP) dengan Khofifah sekalipun, nama Risma masih masuk dalam bursa calon Gubernur di beberapa lembaga survei. 

"Jadi memang secara elektabilitas, atau ketokohan beliau di dua provinsi tersebut termasuk tinggi, bahkan termasuk lima besar," tandas Fuad yang juga Ketua DPC BMI Surabaya ini.

Risma yang kini masih menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan ini juga menjalin komunikasi dengan Megawati sebagai Ketua Umum.

"Sehingga, ya finalnya nanti di Ibu Ketua Umum," kata Anggota DPRD Jatim terpilih dari pemilu 2024 ini.

Peluang PDI Perjuangan untuk mencalonkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Jawa Timur masih cukup terbuka.

Memiliki 21 kursi berdasarkan pemilu 2024, partai berlambang kepala banteng ini hanya membutuhkan tambahan 3 kursi untuk mendaftarkan pasangan calon ke KPU.

Hingga saat ini, baru empat partai di Jawa Timur yang telah memberikan rekomendasi kepada Khofifah Indar Parawansa sebagai Calon Gubernur Jatim. Yakni, Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.

Praktis, selain PDI P masih ada PKB, NasDem, PKS, PPP, dan PSI yang belum menentukan pilihan. Jumlah kursi gabungan  partai tersebut lebih dari cukup untuk mengusung calon baru di luar poros Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur, Said Abdullah mengakui sudah bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Menurutnya, ada pembicara politik dalam pertemuan yang berlangsung bulan lalu ini.

"Saya menemui dengan ikhtiar, dengan hormat Ibu Khofifah karena kami respek kepada Ibu Khofifah dan pembicaraan kami sangat cair, sangat lancar dengan Ibu Khofifah," kata Said, Selasa (9/4/2024).

Said mengatakan, dalam pertemuan tersebut dirinya membahas banyak hal dengan Khofifah. Mulai dari ekonomi nasional hingga kondisi geopolitik.

Said Abdullah juga mengatakan, partainya memiliki banyak stok kader sebagai pendamping Khofifah Indar Parawansa dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024. Namun, Said menyebut, nama kader yang diusung akan diajukan jika ada titik temu dengan Khofifah.

"Jika nanti kami berbicara dengan para partai politik dan mbakyu Khofifah ada titik temu, maka stok kami untuk calon wakil gubernur yah banyak," kata Said.

Nama Risma memang masuk dalam bursa calon Gubernur berdasarkan sejumlah lembaga survei. Survey terbaru Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI), Rabu (27/3/2024) misalnya, mengungkap nama Risma masuk dalam daftar calon potensial.

Untuk kategori kesukaan misalnya, Risma masuk di empat besar dengan persentase 51,2 persen dan berada di bawah Khofifah (76,5 persen), Ketua Demokrat Jatim Emil Dardak (71,2 persen), dan Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad (53,8 persen ).

Dari sisi popularitas, Risma juga mendapat persentase tinggi dengan 78,5 persen dan di bawah Khofifah (98,7 persen), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (98,6 persen), serta Emil Dardak (91,6 persen). (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved