Headline Tribun Timur
Pj Gubernur: Kami Hanya Bangun 10 Km Jalan
Bahtiar mengungkapkan hal itu ketika menghadiri acara pra Mattompang Arajang di Museum Arajang di kompleks Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Bone.
Minimnya pembangunan di Sulsel tidak terlepas dari kondisi keuangan Pemerintah Provinsi Sulsel yang tidak memadai.
Di awal ia menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar melaporkan kondisi keuangan Pemprov Sulsel yang yang mengalami defisit hingga Rp 1,5 triliun. Hal ini yang memicu munculnya kekahwatiran bahwa Sulsel berada di ambang kebangkrutan.
Kementerian Keuangan yang telah melakukan analisis keuangan terhadap laporan keuangan Sulsel tahun 2022 lalu menyebutkan, kinerja keuangan di Pemprov Sulsel kurang sehat, khususnya di aspek likuiditas.
Untuk tahun 2023, terdapat utang jangka pendek jatuh tempo dan utang jangka panjang yang menjadi kewajiban Pemprov Sulawesi Selatan.
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, masalah yang dialami Pemprov Sulsel adalah likuiditas (kesulitan melunasi utang jangka pendek), bukan solvabilitas (kesulitan melunasi utang jangka panjang) mengingat angsuran pokok utang jangka panjang telah dianggarkan dalam APBD 2023 pada pengeluaran pembiayaan.
Menurut Yustinus, tingginya kewajiban utang tersebut sebenarnya dapat dihindari dengan optimalisasi pendapatan dan efisiensi belanja.
Mengingat tingginya akumulasi sisa lebih pembayaran anggaran (SILPA) 2023 dan tahun-tahun sebelumnya.
Diketahui bahwa per September 2023, SILPA Pemprov Sulsel berada di angka Rp 676 miliar. Kondisi ini diprediksi tetap terjadi hingga akhir tahun, melihat tren realisasi pendapatan asli daerah (PAD) yang meningkat serta pola akumulasi SILPA di 2 tahun sebelumnya.
“Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, Pemprov dapat melakukan; negosiasi utang jangka pendek, restrukturisasi utang jangka panjang, optimalisasi pendapatan dan efisiensi serta realokasi belanja untuk menekan SILPA, dan/atau refinancing sebagai langkah terakhir,” tuturnya.
Bone Kota Pemimpin
Menyambut Hari Jadi Bone (HJB) ke-694, Bahtiar melihat Bone telah menjadi kota para pemimpin.
Putra-putri dari Bone dinilai mampu menjadi penggerak di tingkat lokal, nasional hingga internasional.
“Di antara aktivitas ini kita ingatkan kembali sebagai warga Bone. Daerah ini pada jamannya pernah berjaya, bukan hanya di wilayah ini,” jelas Bahtiar.
Membahas pemimpin asal Bone, nama Jusuf Kalla berada di urutan atas.
Jusuf Kalla lahir di Watampone pada 15 Mei 1942 silam. Dirinya sudah menjabat Wakil Presiden selama dua periode.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.