Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub DKI Jakarta

Sosok 2 Perempuan Bersaing Jadi Pendamping Ridwan Kamil Pilgub DKI Jakarta, Dekat Keluarga Penguasa

Zita Anjani juga menjabat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta.

Editor: Sudirman
Ist
Rahayu Saraswati dan Zita Anjani. Rahayu dan Zita Anjani berpeluang mendampingi Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua politisi perempuan berpeluang mendampingi Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta.

Keduanya Zita Anjani dan Rahayu Saraswati.

Zita Anjani merupakan politisi Partai Amanat Nasional.

Ia juga merupakan anak dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Zita juga menjabat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta.

Baca juga: Modal Keponakan Prabowo Dampingi Ridwan Kamil Maju Pilgub DKI, Lebih Hebat Dibanding Ahmad Riza

"Iya Zita Anjani akan kita dorong, akan kita ajukan untuk berkontestasi di Pilgub Jakarta," Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi, Kamis (11/3/2024).

PAN saat ini sedang mengamati perkembangan dinamika politik yang ada di Jakarta, termasuk komposisi koalisi.

Namun demikian, PAN akan senang jika Zita Anjani akhirnya bisa mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.

"Nah nanti dilihat elektabilitas dan komposisi koalisi. Kalau dengan Ridwan Kamil yang akan maju ya kami akan senang, tapi nanti akan dilihat dinamika dan komposisi koalisi pasangan calon," pungkas Viva.

Sementara Rahayu Saraswati merupakan keponakan Prabowo Subianto.

Rahayu terpilih di DPR RI Dapil Jakarta III.

Suara Rahayu Saraswati mencapai 52.932.

Ia mengalahkan eks Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengantongi 45.998 suara.

Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus menjelaskan, keberhasilan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar) memunculkan harapan baru bagi warga Jakarta.

Sebab, warga Jakarta membutuhkan sosok pemimpin moderat, modern, tegas, serta mengakar.

Terlebih, Partai Golkar telah memberi sinyal akan memajukan Ridwan Kamil pada Pilkada serentak 2024, mendatang.

Secara pribadi, Panel Barus juga melihat politikus perempuan Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, cocok mendampingi RK dalam Pilkada Jakarta. 

Baca juga: Ridwan Kamil Makin Kuat di Pilgub DKI Jakarta Usai Direstui 2 Partai, Airlangga Soroti Erwin Aksa

Alasannya ia mampu membantu menyatukan seluruh potensi untuk kemenangan Koalisi Indonesia Maju. 

"Selain Saras, ada nama Riza Patria yang juga pernah menjabat sebagai wakil Gubernur Jakarta," kata Panel Barus kepada Tribunnews, Selasa (16/4/2024).

Panel Barus mengungkapkan bahwa besar kemungkinan PDI Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta Partai NasDem bakal mengajukan calon gubernur antitesa terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Terlebih, jika ketiga partai itu mengajukan calon yang menghadirkan politik antitesa bagi pemerintah pusat.

Tentu berpotensi menimbulkan dinamika dan celah ‘perlawanan’ terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.

“Apakah PKS, PDIP, dan Partai Nasdem akan menciptakan politik antitesa bagi Pemerintah pusat dalam Pilkada Jakarta? Kita lihat saja nanti," jelas Panel.

Golkar Dorong Ridwan Kamil

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan sinyal untuk mendorong Ridwan Kamil maju di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Jabar).

Airlangga mengatakan berdasarkan hasil survei tingkat keterpilihan Ridwan Kamil di Jabar di atas 50 persen.

"Surveinya di atas 50 persen," kata Airlangga usai memberikan pengarahan kepada Bakal Calon Kepala Daerah dari Partai Golkar di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu, (6/4/2024).

Untuk diketahui Partai Golkar menugaskan Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jakarta dan Pilgub Jabar.

Di Jakarta Golkar tidak hanya menugaskan Ridwan Kamil tetapi juga menugaskan eks Bupati Tangerang Ahmad Zaki .

Saat ditanya apakah Ridwan Kamil akan maju di Jakarta atau Jabar, Airlangga mengatakan bahwa Untuk Jakarta ada nama Ahmad Zaki.

"Di Jakarta kan ada pak Zaki," katanya.

Meskipun demikian Airlangga mengatakan kepastian siapa yang akan diusung di Jakarta akan dilihat berdasarkan hasil survei yang akan dilakukan Partai Golkar.

Airlangga mengatakan ada tiga kali survei yang akan dilakukan Golkar untuk mengukur kekuatan bakal calon.

Survei pertama akan digelar Mei mendatang, survei kedua Juli, dan terakhir di bulan Agustus.

"Tentu nanti kita lihat survei terakhirnya seperti apa dan juga koalisi partainya seperti apa," pungkasnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved