Direktur PT Rona Sahilah Harmain Diberi Waktu 1 Bulan Kembalikan Dana Calon Jemaah Umrah Rp489 juta

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Direktur PT Rona Sahilah Harmain, Rosniah berjanji kembalikan uang setoran 14 calon jemaah umrah.

Pasalnya, agen travel umrah yang berlokasi di Makassar itu tak mampu memberangkatkan 14 calon jemaah umrah sesuai kesepakatan.

Salah satu keluarga jemaah umrah yang gagal berangkat, Ahmad, mengaku Rosniah sudah mengakui kesalahan dirinya.

Setelah keluarga korban menggelar aksi di depan halaman Polda Sulsel, Rosniah akhirnya menandatangani surat pernyataan pengembalian dana calon jemaah.

"Sudah menandatangani surat pernyataan yang disaksikan Ketua Tim Bina Penyelenggara Haji Umrah Kemenang Sulsel Bapak H Muhammad Amrullah," akunya, Jumat (5/4/2024).

Dalam surat perjanjian itu, Rosniah bersedia mengembalikan seluruh uang calon jemaah umrah sebelum tanggal 10 Mei 2024.

Itu berarti Rosniah diberikan tenggat waktu sebulan lebih untuk mengembalikan dana setoran calon jemaah.

"Total keseluruhan uang dari 14 jemaah itu sekitar Rp489 juta. Dan harus dikembalikan secara utuh tanpa potongan," bebernya.

Dan ketika melanggar, Rosniah bersedia untuk menjalani proses hukum sesuai perundang-undangan.

"Dalam isi surat perjanjian beberapa jemaah juga menjadi saksi. Dan semua bertanda tangan di atas materai. Dan ini menjadi bukti yang memiliki kekuatan hukum," akunya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tertipu Agen Travel Umrah, 14 Jemaah Telantar di Makassar

Menurut Ahmad, sejumlah jemaah yang berada di luar daerah Makassar sudah pulang ke rumah masing-masing.

"Sudah, setelah penandatanganan perjanjian. Jemaah di luar Makassar yang kemarin tinggal di kantor milik Bu Rosniah sudah kembali pulang," katanya.

Sebelumnya, jemaah umrah dan para keluarga yang geram lantas unjuk rasa di depan Polda Sulawesi Selatan, Kota Makassar.

Sekitar 50 massa dan lima perwakilan jemaah mendatangi Polda Sulsel sekitar pukul 13.00 Wita.

Mereka menuntut agar Rosniah bisa mengembalikan seluruh uang jemaah yang sudah ia ambil.(*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur, Muh Sauki Maulana