Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mudik Lebaran 2024

Curhat Warga Harga Tiket Bus Jelang Lebaran Naik 50 Persen, Menyesal Booking Duluan

Bahar mengaku berani booking saat itu karena prediksi kenaikannya Rp 50 ribu sampai Rp70 ribu.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Bus milik PO Bintang prima kecelakaan di jembatan Sungai Keppe, Desa Rante Belu, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Senin (30/1/2017) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Warga syok dengan kenaikan harga tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) jelang lebaran 2024.

Kenaikan tiket bus jelang arus mudik mencapai 50 persen.

Meski terjadi kenaikan, calon penumpang terpaksa membelinya dengan harga mahal.

Hal itu dirasakan seorang penumpang tujuan Makassar - Tarailu Sulawesi Barat, Bahar.

Bahar mengaku kaget dan tak menyangka kenaikan harga tiket yang begitu tinggi.

"Saya sudah booking tiket di PO Bintang Prima di Jalan Perintis Kemerdekaan. Saya booking untuk pemberangkatan tanggal 5 April pada hari Sabtu 30 Maret. Tapi waktu saya booking, petugas tiket bilang untuk harga pemberangkatan tanggal 5 April belum ada harga," kata Bahar, Rabu (3/4/2024).

Karena belum ada kepastian harga, petugas bus kemudian mengarahkan Bahar untuk booking tiket.

"Dia bilang bisa booking dengan syarat bersedia membayar kekurangan apabila harga sudah keluar. Jadi saya waktu itu booking tiket seharga Rp 280 ribu per orang, totalnya Rp 560 untuk dua orang," tambah Bahar.

Bahar mengaku berani booking saat itu karena prediksi kenaikannya Rp 50 ribu sampai Rp70 ribu.

"Ini kenaikan di luar nalar. Naiknya sampai 50 persen. Bayangkan dari harga Rp 280 ribu naik menjadi Rp 420 ribu," kata Bahar.

"Kenaikannya Rp 140 ribu. Benar-benar gila naiknya. Awalnya saya mengira cuma naik antara Rp50 ribu sampai Rp 70 ribu,"lanjut dia.

Akibat kenaikan tersebut Bahar mengaku terpaksa menambah total kekurangan Rp 280 ribu untuk dua orang.

"Jadi karena booking sebelum harga naik, saya harus nambah sampai Rp 280 ribu," kata dia.

Belum ada konfirmasi resmi dari pihak bus.

Sopir bus bakal tes urine

Polda Sulsel bakal tes urine sopir bus maupun sopir angkutan umum lainnya jelang mudik lebaran 2024.

Tes urine itu dilakukan untuk keselamatan para penumpang atau pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman.

Sebab dikhawatirkan ada sopir dalam pengaruh obat terlarang saat mengemudi.

Hal itu ditegaskan Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto saat ditemui di kantornya, Senin (1/4/2024) sore.

Kombes Didik mengatakan dalam waktu dekat pihaknya bakal melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna pelaksanaan tes urine.

"Nanti akan kita lakukan tes urine pada seluruh pengemudi. Pengemudi mobil, bus, juga angkutan umum lainnya," kata Kombes Pol Didik Supranoto.

"Nanti kita koordinasikan dengan Ditnarkoba dan instansi lainnya untuk pelaksanaannya. Ini penting untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan (selama perjalanan mudik)," sambungnya.

Selain itu, personel Ditlantas Polda Sulsel bakal memberikan imbauan ke para sopir untuk mengecek kondisi kendaraannya sebelum perjalanan.

"Ini penting untuk sampaikan ke para sopir agar mengecek terlebih dahulu kendaraannya sebelum perjalanan mudik," imbuhnya.

Selain tes urine terhadap para sopir, Polda Sulsel juga mengerahkan 4.556 personel gabungan untuk mengamankan jalannya arus mudik.

Untuk personel Polri sendiri sebanyak 2.437 dan TNI sebanyak 361, juga beberapa dari instalasi terkait lainnya.

Ribuan personel tersebut bakal disebar ke 68 Pos Pengamanan, 27 Pos Pelayanan dan 9 Pos Terpadu.

Termasuk akan ditempatkan di beberapa titik yang rawan terjadi kemacetan.

"Sisanya lagi akan ditempatkan di tempat penting, misalnya bandara, di tempat perbelanjaan, stasiun dan lain sebagainya," terang Didik.

"Ini akan kita sebar, dimana masyarakat membutuhkan di situ akan ada petugas kepolisian juga petugas yang lainnya," bebernya.

Khusus pengamanan di pusat perbelanjaan, Polda Sulsel juga mengerahkan polisi wanita (polwan).

Pengerahan itu untuk memantau keamanan warga yang berbelanja baju lebaran khususnya di mal-mal dan swalayan ramai lainnya.

Langkah ini dilakukan tidak hanya dalam rangka tugas pengamanan, tetapi juga untuk menciptakan rasa aman bagi warga, utamanya dalam berbelanja persiapan lebaran.

Polwan akan bertugas menjaga selama 20 hari, yakni 10 hari sebelum dan 10 hari setelah Lebaran. 

"Polwan Masuk Mal, 10 hari sebelum dan sesudah lebaran," sebutnya.

Upaya ini pun diharapkan dapat memberikan perlindungan dan kenyamanan kepada masyarakat. Penerjunan Polwan mengingat dia lebih humanis. 

Kenapa Polwan, karena lebih Humanis terutama dalam berkomunikasi untuk memberikan imbauan atau sesuatu lainnya," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved