Tujuan Nimatullah Erbe Temui AHY di Jakarta Selatan Akhirnya Terungkap, Persiapan di Pilgub Sulsel?
Pertemuan itu di sela-sela hajatan silaturahmi dan buka puasa bersama dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nimatullah Erbe menghadap ke Ketua Umum Ketum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pertemuan Nimatullah dan AHY berlangsung di Hotel St Regis, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (27/3/2024) sore.
Pertemuan itu di sela-sela hajatan silaturahmi dan buka puasa bersama dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Hadir pula Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ni'matullah memakai kemeja batik dan celana kain hitam.
Adapun AHY memakai biru muda dan celana kain hitam.
Keduanya memakai Peci songkok hitam.
Hal itu dibenarkan Ketua Badan Daerah Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BDPOKK) Demokrat Sulsel, Muhammad Aslan, Rabu (27/3/2024).
Saat ditanya apakah pertemuan tersebut berkaitan dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan 2024, Aslan mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
Meskipun demikian, pertemuan tersebut adalah untuk menjalin silaturahim dan merayakan kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kemenangan tersebut dipandang sebagai momen penting bagi anggota partai.
Di samping itu, pertemuan itu diadakan Demokrat sebagai bentuk syukur atas hasil Pilpres 2024.
"Setahu saya, syukuran bersama presiden terpilih. Buka puasa dengan ketua provinsi, anggota fraksi, hingga majelis tinggi (Demokrat)," kata Aslan saat dihubungi Tribun-Timur.com
Namun, menurutnya pilgub tentu memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan keberhasilan presiden terpilih.
Sebab, peran seorang gubernur dalam menjalankan pemerintahan di tingkat provinsi memiliki dampak langsung terhadap kebijakan nasional yang dicanangkan oleh presiden.
Oleh karena itu, kepentingan antara presiden dan gubernur dianggap lebih dekat dan saling terkait dibandingkan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tingkat kabupaten/kota.
Sehingga, pemilihan seorang gubernur berkualitas dan memiliki visi sejalan dengan program-program nasional yang diusung presiden terpilih sangatlah penting.
Hal ini akan memastikan terwujudnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
"Pilgub itu sangat berkaitan erat dengan presiden, berbeda dengan Pilkada Kabupaten/Kota. Karena kepentingan presiden dan gubernur lebih dekat," tandasnya.
Dia melanjutkan, Demokrat akan melakukan penjaringan figur potensial setelah lebaran Idulfitri.
Untuk kader internal, Demokrat mendorong Ni'matullah Erbe maju sebagai Calon Gubernur Sulsel.
"Kami tetap mendorong Ketua DPD kami (Nimatullah Erbe)," tandasnya.
Petahana tak aman
Nasib petahana Andi Sudirman Sulaiman di Pemilihan Gubernur Sulsel ternyata tak aman.
Adik kandung Menteri Pertanian, Amran Sulaiman itu rawan digeser oleh calon lain yang diandalkan Partai Gerindra.
Padahal, anak Amran Sulaiman, Amar Ma'ruf kini menjadi kader Gerindra.
Gerindra menjadi kendaraan Amar melenggang ke DPR RI.
Saat posisi Amar sudah aman, kini giliran Andi Sudirman yang rawan.
Partai Gerindra melirik kader eksternal diusung maju di Pilgub Sulsel.
Gerindra berpeluang mengusung non kader di Pilgub Sulsel setelah Andi Iwan Darmawan Aras lolos ke Senayan.
Ada tiga nama berpeluang diusung Gerindra Sulsel maju di Pilgub Sulsel.
Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah mengatakan bukan hanya Andi Sudirman Sulaiman berpeluang diusung di Pilgub Sulsel.
Gerindra mulai melirik dua nama lainnya yaitu Danny Pomanto dan Ilham Arief Sirajuddin.
Andi Sudirman, Danny Pomanto, dan Ilham Arief Sirajuddin. Tiga calon berpotensi diusung Gerindra di Pilgub Sulsel. (Ist)
Baca juga: Gerindra Tunggu Instruksi Prabowo Soal Sosok Diusung Maju Pilgub Sulsel 2024
Danny Pomanto dan Ilham Arief Sirajuddin sama-sama dua periode memimpin Makassar.
"Bukan hanya Andi Sudirman, Danny Pomanto juga saya pikir punya potensi, Ilham Arief Sirajuddin juga," ujar Harmansyah, Rabu (27/3/2024).
Ketiganya punya peluang yang sama diusung Partai Gerindra.
Meskipun demikian, Gerindra lebih memprioritaskan kader-kadernya dalam proses penjaringan.
"Mereka berpotensi ketika Gerindra melakukan penjaringan yang sifatnya secara terbuka, semua calon akan terakomodir, ada proses-proses yang dinamakan penjaringan," ujarnya.
Gerindra akan melakukan penjaringan secara terbuka siapa akan diusung di PIlgub Sulsel.
Semua calon akan memiliki kesempatan untuk terakomodir.
Proses ini akan melibatkan metode-metode seperti fit and proper test.
Keputusan akhir terkait calon gubernur akan diputuskan mempertimbangkan berbagai faktor.
"Kami masih menunggu selesai Pemilu 2024 sembari menunggu arahan pimpinan. Mungkin setelah Idulfitri kita bahas skemanya," terangnya.
Sekedar diketahui, Gerindra Sulsel menjadi pemenang ketiga di Pileg.
Gerindra mengamankan 13 kursi di DPRD Sulsel.
Partai Besutan Prabowo Subianto masih membutuhkan tiga kursi tambahan untuk mengusung pasangan calon di Pilgub Sulsel.
Danny Bergerak Pasca Lebaran
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto akan mulai bergerak setelah Idulfitri.
Danny Pomanto menggulirkan strategi “Test on the Water" atau cek ombak.
Hal ini untuk meningkatkan elektabilitasnya dalam persaingan perebutan kursi 01 Pemprov Sulsel.
Tim pemenangannya akan mulai memasang baliho ke daerah-daerah.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi mengukur dukungan dan respons masyarakat terhadap dirinya.
"Nanti ada baliho saya yang masuk, nanti bakal kelihatan setelah lebaran," kata Danny Pomanto.
Meski demikian, Danny Pomanto menghargai dukungan dan dorongan masyarakat.
Dia juga ingin memastikan bahwa langkah-langkah atau strategi yang diambil tetap dalam koridor.
Semnetara Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, optimis akan mendapatkan kepercayaan penuh dari DPP Golkar.
"Sebagai figur bakal calon gubernur dari Partai Golkar, kami insya Allah siap menatap Pilgub Sulsel mendatang," kata Aco, sapaan akrabnya, Rabu (21/3) malam.
Terkait opsi mencalonkan diri lewat jalur independen, IAS menegaskan bahwa saat ini belum mempertimbangkan opsi tersebut.
Sebab pilihan utamanya adalah untuk mencalonkan diri sebagai kandidat yang diusung oleh partai politik (parpol).
"Opsi maju sebagai calon independen belum terpikirkan sama sekali. Bagaimanapun, maju sebagai usungan parpol adalah opsi utama," katanya.
elektabilitas 10 calon Gubernur Sulsel Versi PT IPI:
1. Andi Sudirman Sulaiman, S.T. 17,0
2. H. Rusdi Masse Mappasessu 15,9
3. Ilham Arief Sirajuddin 12,5
4. A.M. Nurdin Halid 11,8
5. Adnan Purichta Ichsan, S.H., M.H. 9,5
6. Moh Ramdhan Pomanto 9,0
7. Andi Iwan Darmawan Aras 3,2
8. Taufan Pawe 3,1
9. Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, S.H., M.H. 1,0
10. Moh Fadil Imran 2,8
Waktu: 25 Februari sampai 5 Maret 2024.
Sampel: 1.840 orang.
Gerindra Sulsel tunggu instruksi Prabowo
Partai Gerindra menunggu instruksi resmi dari Ketua Umumnya, Prabowo Subianto, terkait penentuan bakal calon Gubernur Sulsel.
Meskipun beberapa nama telah muncul sebagai kandidat potensial, pengurus Gerindra Sulsel bersikeras bahwa keputusan akhir akan bergantung pada arahan dari Prabowo Subianto dan DPP Gerindra.
Ketua Bappilu Gerindra Sulsel, Harmansyah mengaku bahwa partainya masih fokus hasil Pemilu 2024.
Sehingga, proses penjaringan figur potensial belum dilakukan.
"Gerindra sampai hari ini masih menunggu selesainya Pemilu 2024. Termasuk keputusan-keputusan yang lain dari pimpinan dan DPP. Kami menunggu arahan sampai setelah Idulfitri, seperti apa skemanya," kata Harmansyah saya dihubungi, Selasa (27/3/2024).
Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) disebut-sebut sebagai calon potensial diusung oleh Gerindra di Pilgub Sulsel.
Kata Harmansyah, Andi Iwan adalah tokoh yang memiliki rekam jejak kuat dan telah sukses memimpin Gerindra Sulsel.
Sehingga, sejauh ini Gerindra tetap teguh dalam keputusannya untuk memprioritaskan kader-kadernya sendiri dalam penentuan calon gubernur.
Meskipun banyaknya spekulasi mendorong figur eksternal, seperti eks Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Namun, Harmansyah menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah pada pengembangan kader dan kekuatan internal partai.
Menurutnya, kader-kader Gerindra telah terbukti memiliki komitmen dan dedikasi terhadap visi dan misi partai merupakan pilihan yang lebih utama dalam memimpin daerah.
Hal ini sejalan dengan strategi jangka panjang partai untuk membangun kekuatan politik yang kokoh di tingkat lokal.
"Artinya Gerindra ini sebagai organisasi kader, harus memprioritaskan kader-kader yang sudah bekerja maksimal selama ini kan," ujarnya.
Meskipun demikian, Gerindra tidak menutup pintu sepenuhnya terhadap figur eksternal.
Mereka tetap membuka kemungkinan untuk melakukan penilaian terhadap calon dari luar partai.
Ini dilakukan jika dianggap memiliki kapasitas dan integritas yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Gerindra Sulsel: Figur Lain Punya Potensi yang Sama diusung dalam Pilgub Sulsel
Harmansyah, mengungkapkan bahwa dalam penentuan calon Gubernur Sulsel, figur-figur eksternal memiliki peluang yang sama diusung.
"Masalahnya Pak Andi Sudirman, saya pikir figur-figur yang lain semua memiliki potensi yang sama," terangnya.
Ia melanjutkan, potensi beberapa figur lain seperti Danny Pomanto dan Ilham Arief Sirajuddin.
Menurutnya, mereka juga merupakan tokoh potensial yang memiliki kapasitas dan dedikasi untuk memimpin Sulsel ke arah yang lebih baik.
"Danny Pomanto juga saya pikir punya potensi, Ilham Arief Sirajuddin juga, semua punya peluang yang sama diusung Gerindra," tandasnya. (*)
Tahun Ajaran Baru, Partai Demokrat Sulsel Undang 200 Siswa SMA Ikut Literasi Politik |
![]() |
---|
Hubungan Megawati Prabowo Retak? Pilih Tak Hadir Upacara 17 Agustus di Istana |
![]() |
---|
Bara JP Sulsel Gaungkan Prabowo–Gibran Dua Periode dari Makassar |
![]() |
---|
Idrus Marham: Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia Dukung Penuh Program Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Alasan HMMI Minta Prabowo Bubarkan BUMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.