Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penganiayaan di Pinrang

Jenazah Anak Perempuan 13 Tahun Korban Penganiayaan Bos Kafe di Pinrang Diotopsi

Jenazah anak perempuan inisial FA (13) diduga menjadi korban penganiayaan majikan di Pinrang, diotopsi.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Nursia (40) menunjukkan foto anaknya FA (13) saat ditemui di depan ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar, Jumat (29/3/2024) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jenazah anak perempuan inisial FA (13) diduga menjadi korban penganiayaan majikan di Pinrang, diotopsi.

Terdapat luka lebam di beberapa bagian tubuh anak asal Makassar ini. 

Jenazah FA diotopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar, Jumat (29/3/2024) siang 

Sejumlah keluarga dan kerabat almarhum hadir di depan ruang forensik menunggu proses otopsi berlangsung.

Ibu FA, Nursia (40) mengatakan, dirinya mengetahui anaknya meninggal dunia setelah ditelepon majikan korban atau bos kafe tempat FA bekerja. 

"Bosnya yang menelpon dia bilang meninggal anak ta, saya bilang kenapa bisa meninggal? Katanya jatuh di dalam kamar mandi, terus saya bilang kita bawahmi pale mayatnya ke sini (Makassar)," kata Nursia ditemui wartawan.

Sepengetahuan Nursia, anaknya ikut bekerja ke majikannya berinisial M di Sidrap, dua tahun lalu sebagai pelayan kafe.

Nursia pun mengaku, baru mengetahui dari sang majikan anaknya sudah tidak lagi bekerja di kafe berlokasi di Sidrap.

"Itu saya heran karena dia (M) bilang meninggal ada di Pinrang, kan ceritanya itu setahu saya di Sidrap kerja," ungkap Nursia.

"Jadi saya bilang kenapa bisa meninggal di Pinrang? Terus dia (M) bilang karena tutupki kafe bu' di Sidrap jadi saya ke Pinrang, jadi kubilang di Pinrang ki, nabilang iya," bebernya.

Baca juga: Sosok FA Bocah Perempuan 13 Tahun asal Makassar Tewas di Tangan Bos dan Rekan Kerja di Pinrang

Penyidik PPA Polres Pinrang, Bripka Faisal mengatakan, pihaknya sementara menyelidiki penyebab pasti meninggalnya F.

"Sementara kita minta keterangan sambil juga menunggu hasil pemeriksaan awal dari autopsi jenazah korban," ujar Bripka Faisal.

Sebelumnya diberitakan, seorang anak perempuan inisial FA (13) yang bekerja sebagai pelayan cafe di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, meninggal dunia usai dianiaya oleh bos dan rekan kerjanya.

Penganiayaan itu terjadi di salah satu rumah BTN Sultan Residance, Jalan Beruang Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Rabu (27/3/2024) pukul 18.30 Wita.

Baca juga: FA Anak Perempuan 13 Tahun Asal Makassar Dianiaya Bos dan Rekan Kerja hingga Tewas di Pinrang

Korban merupakan warga Jalan Mallombasang, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

Kematian tak wajar FA terungkap usai jenazahnya diantar ke rumah duka di Makassar.Pihak keluarga curiga kalau FA meninggal tak wajar karena saat melihat jenazah korban ada beberapa luka di tubuhnya.

Pihak keluarga pun melaporkan hal ini ke Polres Pinrang.

Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu Andi Reza Pahlawan membenarkan kejadian ini.

"Betul. Terduga pelakunya dua orang. Yakni bos korban dan salah satu rekan kerja korban di cafe," kata Iptu Andi Reza saat dikonfirmasi, Jumat (29/3/2024).

Dua terduga pelaku itu yakni Muhammad Ali (36) warga Pangkajene, Kabupaten Sidrap, selaku bos korban. 

Serta Farah Novita Hanindita Sigaro (19) warga Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, selaku rekan kerja korban di cafe. 

Iptu Andi Reza mengatakan, keduanya sudah diamankan oleh personel pada Kamis (28/3/2024) sore.

"Keduanya mengakui telah menganiaya korban hingga meninggal," ucapnya. 

Dari hasil interogasi awal, Muhammad Ali mengaku menganiaya korban dengan cara ditinju bagian hulu hati sebanyak 2 kali dan korban ditendang tiga kali di bagian perut. 

Bukan hanya bosnya yang menganiaya korban. Tetapi rekan kerja korban yang juga sesama pelayan cafe ikut menganiaya korban.

"Kalau  pengakuan dari terduga pelaku Farah Novita itu dia menganiaya dengan cara meninju dan mencekik leher korban," ungkapnya.

Adapun motif penganiayaan berujung meninggalnya korban FA ini diduga berawal dari Muhammad Ali selaku bos Cafe kesal karena FA tidak menjaga anaknya dengan baik.

Sementara rekan kerja FA yakni Farah Novita menganiaya korban karena kesal pakaiannya selalu dipakai korban.

"Kami masih mendalami motif dari peristiwa ini. Saat ini keduanya masih berada di Polres Pinrang guna penyelidikan lebih lanjut," imbuhnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved