FK Unhas
Dosen FK Unhas Penyuluhan Tuberkulosis di Puskesmas Tabaringan Makassar
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat.
Penulis: Muh. Abdiwan | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat.
Kegiatan ini diketuai Dr dr Irawaty Djaharuddin kerja sama dengan Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK Unhas.
Mereka menggelar penyuluhan mengenai Tuberkulosis terhadap masyarakat dan kader di daerah kerja Puskesmas Tabaringan, Sabtu (9/3/2024) lalu.
Kemudian dilanjutkan evaluasi pada Senin (25/3/2024) kemarin.
Hal ini disambut baik Kepala Puskesmas Tabaringan dr Rudianto sebagai mitra.
Baca juga: Temu Alumni FK Unhas Galang Dana untuk Palestina
Irawaty Djaharuddin mengatakan, tuberkulosis masih menjadi salah satu fokus kerja dari dokter di Indonesia terutama di Makassar.
"Temuan pasien tuberkulosis di Makassar masih tergolong rendah, jauh dari target yang ditentukan oleh Dinkes Kota Makassar," katanya.
Untuk mencapai End TB 2035, pemberantasan tuberkulosis tidak hanya merupakan tanggung jawab dokter paru.
Dokter di layanan primer, tenaga kesehatan, pemerintah serta masyarakat Ikut bertanggungjawab.
"Sehingga dalam pengabdian ini melibatkan tidak hanya dokter tetapi juga pihak farmasi, keperawatan dan juga masyarakat," katanya.
Pelaksanaan kolaborasi interprofesi pada manajemen tuberkulosis di masyarakat diyakini merupakan baik dalam memberantas TB.
Penyuluhan kali ini tidak hanya memfokuskan pada pemahaman kembali mengenai cara mendeteksi, mendiagnosis serta terapi tuberkulosi tetapi juga mengobati tuberkulosis laten.
Tuberkulosis laten merupakan kondisi seseorang terkena kuman TBC namun belum menjadi penyakit tuberkulosis yang aktif.
"Diharapkan dengan pendekatan ini, dapat membantu mencapai tujuan End TB 2035," jelasnya.
Demi memastikan pelaksanaan kegiatan ini berjalan baik, tim pengabdian Kesehatan dari FK Unhas tidak hanya datang sekali.
Mereka rutin memantau dan mendampingi terlaksananya program pelaksanaan kolaborasi interprofesi ini.
"Memastikan semua profesi menjalankan perannya masing-masing dan bekerja sama dengan profesi lain untuk memberantas TB," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.