Voli
2 Pemain Timnas Voli Putri Berpeluang Susul Megawati Tampil di Korsel, Pelatih Red Sparks Puji Wilda
Mediol Yoku, Wilda Siti Nurfadhilah, Megawati Hangestri sempat ikut seleksi klub V-League melalui Asian Draft Quarter.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dua pemain Timnas Voli Putri berpeluang susul Megawati Hangestri tampil Liga Korea Selatan.
Keduanya Mediol Yoku dan Wilda Siti Nurfadhilah.
Mediol Yoku, Wilda Siti Nurfadhilah, Megawati Hangestri sempat ikut seleksi klub V-League melalui Asian Draft Quarter.
Mereka bersaing mengisi slot pemain asing Asia yang berkesempatan tampil di liga voli V-League.
Saat pengumuman, hanya dua pemain Timnas Voli Putri Indonesia terpilih.
Baca juga: Indonesia All Star Siapkan 5 Middle Blocker vs Red Sparks di Proliga, Wilda Lawan Sepadan Megawati
Yaitu Mediol Yoku dan Megawati Hangestri.
Tak ada nama middle blocker Wilda Nurfadhilah.
Megawati Hangestri terpilih bergabung Red Sparks.
Sementara Mediol Yoku bergabung GS Caltex Seoul.
Namun sebelum Liga Korea Selatan dimulai, nama Mediol Yoku tiba-tiba dicoret dari GS Caltex Seoul.
Alasannya GS Caltex Seoul tengah kekurangan pevoli di posisi setter.
Sehingga Mediol Yoku terpaksa digantikan oleh pemain Filipina, Iris Tolenada.
Kini peluang Mediol Yoku menjajal kompetisi Liga Korea Selatan tetap terbuka musim depan.
Begitupula Wilda Siti Nurfadhilah juga berpeluang bermain di Korea Selatan.
Bahkan tak menutup kemungkinan Wilda Siti Nurfadhilah akan bermain di Red Sparks.
Apalagi Pelatih Red Sparks Ko Hee Jin sempat memuji Wilda Siti Nurfadhilah saat tampil di AVC.
Pujian Pelatih Red Sparks Ko Hee Jin disampaikan langsung Megawati Hangestri ke Wilda Siti Nurfadhilah lewat video call.
Baca juga: Ratu Setter ASEAN Hengkang dari Liga Voli Korea Selatan, Megawati Berpeluang Ukir Rekor Baru
"Nomor 17 siapa teman kamu? Sayang nggak ada yang ambil padahal bagus mainnya," ujar Megawati Hangestri menirukan pernyataan pelatih Red Sparks.
Saat AVC, Ko Hee Jin sempat menyaksikan langsung Megawati Hangestri bertanding.
Kode Megawati Hengkang dari Red Sparks
Megawati Hangestri dilaporkan tak akan memperpanjang kontraknya bersama Red Sparks.
Kontrak Megawati Hangestri bersama Red Sparks akan berakhir 30 April 2024.
Ia memilih akan kembali ke Indonesia tampil di Proliga.
Kabar mengenai kemungkinan Megawati Hangestri tak mendapat perpanjangan kontrak dari Red Sparks dilaporkan media Korea, Blue Locker Room.
Ini tentu menjadi kabar tak sedap bagi Red Sparks.
Apalagi Megawati Hangestri tapil gacor di Korea Selatan.
Bahkan ia menjadi tulang punggung Red Sparks untuk mencetak poin.
Meskipun awal kedatangannya, ia sempat diragukan penggemar voli Korea karena dia berasal dari Indonesia.
Keputusan pelatih Ko Hee-jin yang menempatkan Megawati Hangestri di posisi Opposite tim Red Sparks juga menuai kritikan tajam dari volimania Korea Selatan.
Namun kini Megawati Hangestri berhasil mematahkan anggapan negatif itu.
Red Sparks juga tampil meyakinkan sejak memasuki tahun 2024, di mana mereka sukses memenangi 13 dari pertandingan sekaligus yang terbanyak di antara tim lain.
Bahkan, Red Sparks juga berhasil memecahkan rekor yang sebelumnya bertahan selama 15 tahun ketika mereka meraih 20 kemenangan dalam semusim.
Tidak hanya itu, Megawati Hangestri baru-baru ini mengantarkan Red Sparks melaju ke play-off musim semi untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir.
Di laga play-off musim semi, Red Sparks telah ditunggu oleh finalis tahun lalu yakni Pink Spiders dan bakal memainkan pertandingan Best of Three.
Kesuksesan Red Sparks musim ini tidak terlepas dari peran pemain serta staf pelatih dan salah satunya ialah Megawati Hangestri yang selalu menjadi andalan untuk mendulang poin.
Blue Locker Room melaporkan bahwa pihak Red Sparks menganggap jika performa Megawati Hangestri melebihi harapan mereka.
Hal inilah yang membuat Red Sparks sepertinya akan segera menawarkan perpanjangan kontrak baru untuk Megawati Hangestri.
“Red Sparks berharap bisa memperbarui kontraknya dengan Megawati. Performa Mega musim ini melebihi ekspektasi,” ujarnya.
Namun, media asal Korea tersebut mengungkapkan jika Megawati Hangestri masih belum berminat untuk kembali main di Red Sparks musim depan.
Apalagi menurut laporan dari pandit voli Korea yakni Park Mi-hee, Megawati Hangestri dikabarkan tidak mendaftarkan dirinya ke Asian Draft Quarter untuk edisi berikutnya.
“Petinggi Red Sparks menginginkan Megawati tapi Mega masih belum menyatakan minatnya untuk bertahan,” jelasnya.
Mereka bahkan berspekulasi bahwa Megawati Hangestri dalam waktu dekat akan menjajaki kemungkinan untuk berkarier di kompetisi Liga Voli Putri Jepang.
“Tujuan Mega musim depan mungkin bukan V-League. Hal yang paling mungkin adalah pindah ke Jepang yang juga punya liga profesional,” ungkap kanal YouTube Blue Locker Room yang tayang, Selasa (19/3/2024).
Menurutnya, Liga Voli Putri Jepang bukanlah kompetisi yang asing bagi atlet asal Asia Tenggara karena sejumlah pemain Thailand, Filipina, dan Vietnam berkarier di sana.
Tercatat ada tiga pemain Thailand yang berkarier di Jepang seperti Chatchu-on Moksri, Ajcharaporn Kongyot, dan Pimpichaya Kokram serta pemain Vietnam Tran Thi Thanh Tuy.
Meski banyak pemain ASEAN yang sudah tampil di Liga Voli Putri Jepang, tapi media Korea itu menyarankan agar Megawati Hangestri bisa mengembangkan kemampuannya terlebih dahulu di Liga Voli Putri Korea.
“Di V-League, Mega bisa tumbuh menjadi bintang yang lebih besar. Pindah ke Jepang saat ini merupakan keputusan yang tergesa-gesa,” katanya.
Timnas Voli Putri
Korea Selatan
Wilda Siti Nurfadhilah
Megawati Hangestri
Mediol Yoku
Red Sparks
Ko Hee Jin
Benarkah Kapten Voli Putri Vietnam Pria? Timnas Voli Putri Indonesia Potensi Diuntungkan |
![]() |
---|
Penampilan Timnas Voli Putri Indonesia Ambyar Ditinggal Wilda, 2 Kali Kalah Lawan Filipina |
![]() |
---|
Profil Megawati Hangestri Kapten Timnas Voli Putri Indonesia di SEA V League 2025 |
![]() |
---|
Profil Rivan Nurmulki Opposite Tebaik Dirumorkan Pensiun dari Timnas Voli Putra Indonesia |
![]() |
---|
Siapa Ganti Yolla Jadi Kapten Timnas Voli Putri Indonesia? Megawati Pernah Sebut Tisya Amallya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.