Penjelasan Tiki-taka : Asal Usul dan Kejatuhannya di Tangan Pep Guardiola, Messi dan Barcelona

TRIBUN-TIMUR.COM - Pep Guardiola sudah identik dengan tiki-taka selama lebih dari satu dekade, tapi apa sebenarnya itu?

Dan dari mana asal mula tiki-taka?

Artikel ini mengeksplorasi asal-usulnya dan individu-individu yang paling terpengaruh oleh fenomena taktis.

Ada beberapa tim yang telah mengadopsi taktik ini dan sukses besar dengannya.

Sederhananya, tiki-taka adalah soal penguasaan bola.

Idenya adalah untuk memiliki kendali penuh atas penguasaan bola dan mengalahkan lawan dengan menggunakan kelancaran penempatan posisi.

Setiap operan bola pasti mempunyai arti.

Dalam tiki-taka, sebuah tim tidak mengoper bola demi itu, selalu ada makna di balik setiap gerakannya.

Setiap pergerakan bola dirancang untuk mendapatkan hasil akhir berupa tembakan ke gawang atau, idealnya, mencetak gol.

Sementara Guardiola menyempurnakan taktiknya bersama Barcelona dari 2008-2012, obsesi Spanyol dan Barcelona terhadap tiki-taka dimulai dari Johan Cruyff , yang kebetulan memberikan pengaruh besar pada bos Manchester City yang kini menjabat.

Cruyff sangat mementingkan penguasaan bola di atas segalanya - itu adalah sifat terpenting dari filosofi pemain Belanda itu.

Ini diciptakan sebagai 'total football'.

Baca juga: Pep Guardiola Puji Real Madrid Raja Liga Champions, Ancelotti Sebut Manchester City Klub Terbaik

Louis van Gaal dan Frank Rijkaard meneruskan obsesi penguasaan bola di Barcelona.

Meski masih dalam tahap awal, tiki-taka sudah mulai terlihat di tim Barcelona yang dilatih oleh tiga orang Belanda tersebut dan mulai menjadi bagian dari identitas klub.

Kompleks pemuda Barcelona, ​​​​La Masia, mengadopsi gaya ini untuk memastikan mereka yang berhasil lolos ke tim utama akan bisa beradaptasi dengan baik.