Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Putri Dakka

Putri Dakka Berangkatkan Umrah Muadzin Tuna Netra di Maros

Ketua Nasdem Luwu Utara Putri Dakka (37) saat menemui Muhammad Rifai (51), muadzin tuna netra di Desa Bonto Matene, Kabupaten Maros.

Tribun-timur.com
Ketua DPD Partai Nasdem Luwu Utara Putriana Hamka Dakka atau Putri Dakka (37) saat menemui Muhammad Rifai (51), muadzin tuna netra di Desa Bonto Matene, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam hidup ini tak sedikit orang yang menganggap dirinya merasa sudah gagal dengan keterbatasan yang dimilikinya.

Hal itu didasari oleh rasa putus asa dan hilangnya semangat untuk menjalani hidup.

Namun, berbeda dengan seorang muadzin tuna netra di Desa Bonto Matene, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Dengan keterbatasan penglihatan dideritanya, Muhammad Rifai (51) rela menyusuri jalan ke masjid tanpa bantuan orang lain, untuk mengumandangkan azan di setiap waktu salat.

Kesehariannya, Bapak Rifai harus menempuh jarak kurang lebih 300 meter menuju masjid Istiqomah 7, tempat dimana ia kerap mengajak masyarakat sekitar untuk melaksanakan shalat melalui lafaz azannya.

Aktivitas rutin yang dilakukan oleh Bapak rifai tersebut ternyata sudah dilakukannya sejak 20 tahun silam.

Dengan insting serta kebiasaan yang dijalankan selama 20 tahun tersebut, bapak Rifai tanpa alat bantu ataupun didampingi orang lain menyusuri jalan dari rumahnya menuju ke masjid.

Baca juga: Putri Dakka Bagi-bagi 1.000 Paket Sembako

"Setiap mau masuk waktu salat lima waktu, saya diingatkan oleh istri dan segera ke masjid untuk azan. Setiap ke masjid juga saya jalan sendiri karena saya sudah hafal jalannya, ada tiga kali tikungan untuk sampai ke masjid," jelas Rifai.

Baca juga: Anies Baswedan dan Istri Tiba di Luwu, Disambut Hangat Putri Dakka dengan Pemberian Kalung Kain

Rifai berkisah kondisi buta yang dialaminya itu sudah terjadi sejak ia berumur 7 tahun, dimana penyakit cacar yang dideritanya berkomplikasi ke saraf matanya. Sehingga harus menderita kebutaan hingga saat ini.

"Ini mungkin nikmat besar yang dikaruniakan Allah kepada saya. Karena saya tidak bisa bekerja saya niatkan untuk bertakwa kepada Allah dengan jalan itu," kata Rifai.

Semangat hidup dan bermanfaat bagi banyak orang yang dimiliki Bapak Rifai itu ternyata mengetuk hati terdalam pengusaha muda asal Palopo Putri Dakka, yang sempat singgah salat di masjid tempat bapak Rifai beraktivitas.

Putri tertegun dan tidak menyangka melihat bapak Rifai melakukan aktifitas seperti orang normal biasanya, saat bergegas membersihkan masjid dan melaksanakan adzan di waktu salat azhar tiba.

"Hati mana yang tidak tersentuh kalau melihat Bapak Rifai ini. Dia dengan keterbatasannya itu ke masjid untuk pergi azan dan menyiapkan masjid tanpa didampingi orang lain,” kata Putri.

Putri Dakka semakin terenyuh saat mengetahui kondisi ekonomi yang dialami oleh keluarga Bapak Rifai.

Apalagi bapak Rifai tinggal serumah dengan seorang istri dan dua anak beserta seorang ibu yang sudah tua renta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved