Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Rapor Merah Ze Paulo dan Joao Pedro ! PSM Makassar Segera Cari Pengganti

Padahal Ze Paulo dan Joao Pedro direkrut PSM Makassar pada putaran kedua untuk bisa meningkatkan performa tim.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Statistik Ze Paulo dan Joao Pedro bersama PSM Makassar musim ini. 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Dua pemain asing PSM Makassar, Ze Paulo dan Joao Pedro minim kontribusi hingga pekan 29 Liga 1 2023-2024.

Padahal Ze Paulo dan Joao Pedro direkrut PSM Makassar pada putaran kedua untuk bisa meningkatkan performa tim.

Justru Ze Paulo dan Joao Pedro tampil melempem.

Tak mampu mengeluarkan kemampuan terbaik.

Justru kalah bersaing dengan pemain lokal dalam perebutan posisi utama di tim.

Akibatnya, mereka jarang mendapatkan menit bermain yang banyak.

Ze Paulo didatangkan sebagai gelandang.

Pemain berpaspor Brazil ini diharapkan sebenarnya bisa menggantikan peran Wiljan Pluim yang hengkang.

Namun, perannya di lapangan tengah tidak begitu signifikan.

Eks penggawa Ha Tinh FC ini kalah bersaing dengan gelandang asal Jepang, Kenzo Nambu sebagai kreator serangan.

Kemudian kalah saing dengan pemain lokal dalam perebutan posisi gelandang bertahan.

Sang pelatih, Bernardo Tavares lebih memilih memainkan duet M Arfan dan Akbar Tanjung sejauh ini.

Kalau pun keduanya absen, gelandang muda, Ananda Raehan jadi pilihan.

Opsi lainnya, Dzaky Asraf berposisi winger ditarik bermain sebagai gelandang.

Makanya, Ze Paulo baru bermain 7 kali dengan durasi bermain 298 menit.

Itu pun baru sekali menjadi starter.

Selebihnya, bermain sebagai pemain pengganti di 20 menit akhir pertandingan.

Perannya di lapangan tengah ketika dimainkan kurang apik.

Jarang umpan kunci diberikan untuk memanjakan pemain depan.

Baca juga: PSM Makassar Dihantui Ancaman Degradasi, Bernadro Tavares : 5 Laga Terakhir Bagaikan Final

Secara keseluruhan statistik, pemain nomor punggung 94 ini mengalirkan 136 umpan, 106 umpan sukses.

Lepaskan lima tembakan, tiga tepat sasaran.

Hal sama dialami Joao Pedro.

Perannya untuk klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) itu tidak signifikan.

Kesempatan bermain pun jarang didapatkan.

Joao Pedro bersama PSM Makassar di Liga 1 baru memainkan 7 laga dengan 149 menit.

Hanya sekali sebagai starter, selebihnya dimainkan sebagai pemain pengganti di penghujung laga.

Makanya, statistiknya tak begitu mentereng.

Tembakan dilepaskan hanya enam, empat tepat sasaran.

Pemain Timnas Timor Leste ini kalah bersaing dengan penyerang sayap lokal.

Sayap PSM Makassar lebih dipercayakan kepada si kembar, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.

Kalau pun salah satunya absen, masih ada pemain muda Dzaky Asraf yang dimainkan.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares memang menilai pemain dari latihan.

Juru taktik asal Portugal itu akan memainkan pemain yang bekerja keras dan menunjukkan performa bagus selama latihan.

“Karena di situ (latihan) saya bisa menentukan bahwa orang ini layak mendapatkan kesempatan setelah mereka bekerja keras di latihan," katanya dalam sebuah kesempatan.

Eks pelatih Helsinki IFK ini menegaskan, dalam perekrutan pemain tidak pernah dicantumkan kewajiban untuk memainkan pemain tertentu.

Baca juga: Sudah 3 Kali Winger PSM Yance Sayuri Gagal Bela Timnas Indonesia Padahal Andalan Shin-tae Yong

Yang terpenting adalah seorang pemain harus menampilkan permainan terbaiknya saat latihan dan saat bertanding.

"Dalam kontrak bersama PSM Makassar tidak disebutkan dalam kontrak dia harus bermain sekian menit dan bermain di tim selalu," tegasnya.

Sementara Pengamat Sepak Bola, Syamsuddin Umar mengatakan, Ze Paulo dan Joao Pedro kurang mendapat menit bermain tak lepas dari persiapan dan konsep permainan Bernardo Tavares.

Pelatih berusia 43 tahun ini menilai pemain berdasarkan kebutuhan.

Bernardo Tavares telah memiliki cara bermain, mulai menyerang, bertahan, transisi. Tahu kekuatan dan kelemahan lawan, sehingga pemain dimainkan sesuaikan.

“Saya rasa ini kebutuhan tim dan antisipasi kemampuan lawan. Sebab, semua tim dalam mengantisipasi lawan sudah tahu mana kekuatan lawan, di mana kelemahan dan bagaimana mengeksplor supaya nanti dijadikan suatu senjata dalam suatu pertandingan,” katanya.

Persiapan tersebut, kata dia, dilakukan di latihan.

Peran pelatih di situ mencapai 80 persen. Ketika di pertandingan kontribusi pelatih hanya 20 persen, sisanya ada pada pemain. Menjalankan instruksi dilakukan selama latihan.

“Sehingga konsep bermain hadapi suatu pertandingan sudah ada di kepala pemain. Chemistry itu betul-betul dipadukan. Tidak bisa pemain berpikiran untuk diri sendiri. Ini permainan tim,” terang eks Asisten Timnas Indonesia ini. 

Amir Hamzah Tak Kunjung Dimainkan

PSM Makassar menambah daya gedornya ketika bursa transfer paruh musim lalu.

Penyerang lokal, Amir Hamzah didatatangkan.

Ia lebih banyak bermain di Liga Timor Leste dan Brunei Darussalam sebelum bergabung ke Laskar Pinisi.

Namun, penyerang 24 tahun itu tak kunjung mendapat menit bermain. Sudah sembilan laga dilewatkan bersama PSM Makassar.

Namanya, hanya sekali berada di bangku cadangan, itu pun tak dimainkan.

Eks pemain Rimba Star ini kalah bersaing dengan pemain asing dan pemain lokal. Duet Adilson Silva dan Victor Mansaray menjadi tumpuan di lini depan.

Ketika salah satunya absen, Ricky Pratama justru jadi pilihan dibandingkan Amir Hamzah.

Statistik Ze Paulo dan Joao Pedro bersama PSM Makassar

Ze Paulo

Main: 7

Menit:298

Gol: 0

Assist:0

Tembakan: 5

Tembakan tepat sasaran: 3

Umpan: 106/136

Tekel:6

Intersep:7

Sapuan:1

Kartu kuning:0

Kartu merah:0

Pelanggaran:6

Offside: 0

Joao Pedro

Main:7

Menit:149

Gol:0

Assist:0

Tembakan:6

Tembakan tepat sasaran:4

Umpan:38/46

Tekel:2

Intersep:2

Sapuan:0

Kartu kuning:0

Kartu merah:0

Pelanggaran:2

Offside:2.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved