Pengantar Jenazah Keroyok Polisi
Alasan Pengantar Jenazah Berani Keroyok Polisi di Makassar: Mauka Natabrak Komandan
Ke empat terduga pelaku itu, mengakui perbuatannya saat diinterogasi penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Empat pengantar jenazah yang terlibatnya pengeroyokan terhadap anggota Polri Bripda M Fathul Hidayat, mengakui perbuatannya.
Ke empatnya Hisyam alias Iksan (20), Rahmat alias Aco (20), H alias Bus (17) dan Ronaldi alias Ronal (27).
Ke empat terduga pelaku itu, mengakui perbuatannya saat diinterogasi penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar.
"Hasil interogasi, Hisyam bersama Rahmat dan H alias Aco mengakui dan membenarkan telah melakukan pengeroyokan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sudjana dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/3/2024).
Lebih lanjut dijelaskan Devi, Hisyam, mengakui berperan memukul bagian kepala korban sebanyak satu kali.
"Rahmat mengakui berperan memukul bagian bahu korban sebanyak satu kali," ujarnya.
Sementara H alias Aco mengakui berperan menendang paha korban korban sebanyak satu kali.
"Ronaldi mengakui dan membenarkan ikut serta berada di lokasi namun pada saat kejadian, berusaha melerai pelaku saat melakukan pengeroyokan terhadap korban," ungkapnya.
Alasan Ronaldi ikut terlibat dalam pengeroyokan aparat itu karena merasa nyaris ditabrak oleh korban.
"Mauka natabrak komandan," ucapnya saat ditanya polisi alasan memukul korban.
5 DPO
Empat orang dari kelompok pengantar jenazah di Makassar, ditangkap setelah mengeroyok seorang anggota Polri, Bripda M Fathul Hidayat.
Mereka ditangkap oleh Tim gabungan Jatanras Polrestabes Makassar, Resmob Polsek Panakkukang dan Resmob Polda Sulsel.
Penangkapan ke empat pelaku tidak jauh dari lokasi pengeroyokan Bripda M Fathul Hidayat.
Yaitu di Jl Inspeksi Pam Lorong 2, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.