Pilkada DKI
Sosok Putra Sulsel Siap Maju Independent di Pilgub DKI Jakarta, Bakal Hadapi Calon Nasdem hingga PKB
Di tengah persiapan partai politik, ternyata ada juga bakal calon gubernur yang menyiapkan maju sebagai Independent atau tanpa parpol.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah nama bermunculan jelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Partai politik mulai menyiapkan kader terbaiknya untuk diusung di Pilkada DKI Jakarta.
Sebut Nasdem, menyiapkan yakni Ahmad Sahroni, Wibi Andrino dan Okky Asokawati.
Sementara dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) muncul Ida Fauziyah dan Hasbiallah Ilyas.
Di tengah persiapan partai politik, ternyata ada juga bakal calon gubernur yang menyiapkan maju sebagai Independent atau tanpa parpol.
Sosok itu adalah putra kelahiran Sulawesi Selatan atau Sulsel.
Rekam Jejak 3 Calon Gubernur DKI Jakarta Pilihan Koalisi Perubahan, Crazy Rich hingga Model Majalah
DPP Nasdem Sudah Siapkan Kader Terbaik Lawan Andi Sudirman di Pilgub Sulsel, Bukan Syaharuddin Alrif
Ida Fauziyah dan Hasbiallah Ilyas adalah kader PKB.
Saat ini Ida Fauziyah menjabat di pemerintahan.
Ia dipercaya sebagai Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maruf.
Sedangkan Hasbiallah Ilyas menjabat Ketua DPW PKB DKI Jakarta.
Ida Fauziyah dan Hasbiallah Ilyas berpeluang jadi pesaing Ahmad Sahroni dari Nasdem, Ridwal Kamil dari Golkar.
Adapula Jenderal Asal Sulsel Dharma Pongrekun ingin maju lewat jalur Independen.
Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid mengatakan pihaknya memiliki banyak stok untuk diajukan ke Koalisi Perubahan dan dipertimbangkan maju sebagai cagub-cawagub pada Pilgub DKI Jakarta 2024.
Kedua nama itu yakni Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas.
"Ada anggota DPR RI terpilih Jakarta Selatan Bu Ida Fauziah, ada ketua DPW PKB yang juga terpilih menjadi anggota DPR RI di Jakarta Timur Pak Hasbiallah Ilyas dan nama-nama besar lainnya setidaknya minimal dua itulah yang akan menwarnai DKI Jakarta dari PKB," kata Hasanuddin di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (15/3/2024).
Hasanuddin pun membebaskan juga soal nama untuk Pilkada DKI Jakarta 2024 kepada NasDem dan PKS jika ada sosok lain selain kedua nama tersebut.
"Kalau tidak (dipertimbangkan), kita cari lagi nama yang lebih hebat. Siapa tahu Sekjen Nasdem malah yang mau jadi calon gubernur, orang NTT jadi calon Gubernur Jakarta. Atau mungkin Habib (Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi) yang mau jadi calon gubernur kita persilahkan," kata dia.
Dia mengatakan dinamika di Pilkada DKI Jakarta masih panjang.
"Tapi setidaknya kami ini menunjukkan kekompakan dan soliditas bahwa kerja sama NasDem dan PKS ini kira-kira menguntungkanlah kira-kira. Faktanya PKB naik 100 persen di Jakarta," pungkasnya.
Sosok Putra Sulsel Masuk Bursa Calon Gubernur DKI Jakarta
Jenderal berdarah Sulsel masuk bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta pesaing Ridwan Kamil.
Namanya Komisaris Jenderal Polisi (purnawirawan) Dharma Pongrekun.
Dharma Pongrekun adalah Jenderal Polisi berdarah Toraja Sulsel.
Pongrekun adalah marga keluarga Toraja.
Ia berasal dari Keturunan Toraja Sulsel.
Dharma Pongrekun salah satu jenderal bintang tiga berkarier cemerlang.
Ia pernah menjabat Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara.
Setelah pensiun dari kepolisian, Dharma Pongrekun menatap pilkada serentak.
Nama masuk bursa calon Gubernur DKI Jakarta.
Dharma Pongrekun igin maju Pilkada DKI Jakarta 2024 melalui jalur indpenden.
Ia memiliki rekam jejak di ibukota.
Pria berpangkat Komisaris Jenderal (Purn) itu pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada tahun 2008.
Pria kelahiran Palu, 12 Januari 1966 itu lebih banyak berkutat di Badan Reserse Kriminal Polri.
Sampai 2018, kemampuan analitiknya dilirik sehingga Dharma ditugaskan di Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Setahun kemudian, dia menjabat Wakil kertua BSSN.
Mengakhiri karirnya di kepolisian, pada 2024, Dharma bertugas di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Dharma Pongrekun merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) tahun 1988.
Dia merupakan penerima anugerah Adhi Makayasa, gelar kehormatan yang diberikan kepada lulusan terbaik Akpol dan Akmil.
Secara latar pendidikan, Dharma memiliki gelar S2 bidang Manajemen dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (2002) dan gelar S2 bidang ilmu hukum Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 2006.
Dia juga mendapat gelar Doktor Kehormatan Bidang Kemanusiaan dari MBC University Depok (2023).
Dharma memilih jalur independen karena tak ingin disetir partai politik atau elit politik nasional lainnya.
Sebab, seluruh visi dan misi yang sudah disusunnya dibuat demi kepentingan warga Jakarta.
“Saya ingin betul-betul visi dan minsi ini berjalan sebagaimana yang sudah disiapkan demi menyelamatkan jiwa keluarga kita, bukan demi saya,” ucapnya usai deklarasi di Gedung Joang ‘45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024).
“Karena kalau visi-misi ini tidak jalan, maka apa yang diharapkan masyarakat atau rakyat DKI itu tidak akan jauh pandang dari api,” sambungnya.
Dharma mengaku siap bersaing dengan nama mentereng lainnya.
“Saya tidak gentar, saya cuma takut sama Allah, dia yang maha kuasa. Dia yang punya Indonesia. Indonesia akan diberkati kalau diridhoi yang maha esa,” ujarnya.
Ahok Lebih Unggul dari Risma di Pilgub DKI Jakarta, Saat Jabat Wali Kota Elektabilitas Teratas |
![]() |
---|
Sosok 3 Jagoan PKS Dipersiapkan Lawan Usungan Nasdem dan Golkar di Pilgub DKI, Rekam Jejak Beda-beda |
![]() |
---|
Koalisi Perubahan Pecah Kongsi, Surya Paloh Restui Anies ke Pilgub DKI saat PKS Siap Usung Kader |
![]() |
---|
Ridwan Kamil Batal Maju di Pilgub Jakarta? Golkar Siapkan Kader Lain, Airlangga Singgung Gerindra |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Zita Anjani dan Rahayu Calon Pendamping Ridwan Kamil di Pilgub DKI, Putri Zulhas Jauh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.