Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sadap Tersangka

Jadi Tersangka Gegara Terciduk Politik Uang, Sadap: Saya Bukan Maling Teriak Maling

"Kecuali saya di antara caleg Demokrat saya paling besar ini tidak, saya ada di nomor terakhir suaraku loh," katanya saat dihubungi

|
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/RENALDI CAHYADI
Calon legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) Syarifuddin Daeng Punna alias Sadap 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Syarifuddin Daeng Punna alias Sadap kukuh tak bersalah meski sudah jadi tersangka.

Dirinya mengklaim bahwa perbuatannya saat masa kampanye bukanlah pelanggaran.

Kader dari Demokrat Sulsel ini viral di media sosial dengan membagi-bagikan uang kepada masyarakat saat masa kampanye.

Uang dibagikan Sadap kepada masyarakat dengan pecahan Rp50 ribu di Pantai Loasari.

Saat itu juga Sadap mengenakan jaket dari salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Sadap mengatakan, dirinya ikut sebagai calon legislatif (caleg) di tingkay DPR RI namun suaranya tidaklah banyak.

Hal itu, membuat Sadap meyakini jika dirinya tidak pernah mengajak orang manapun untuk memilih salah satu pasangan calon.

"Kecuali saya di antara caleg Demokrat saya paling besar ini tidak, saya ada di nomor terakhir suaraku loh," katanya saat dihubungi, Senin (11/3/2024).

Beberapa kali, kata Sadap, dirinya dipanggil menjadi narasumber dalam beberapa kegiatan.

Dan dialah yang paling keras mengkampanyekan anti money politik.

"Itu yang harus mereka pahami, saya bukan maling teriak maling," ungkapnya.

Sadap meminta seluruh pihak untuk mempersiapkan alat bukti yang benar agar tuduhannya terbukti.

Bahkan, Sadap meminta untuk saksi yang ditemui dirinya di Pantai Losari untuk jujur apakah ada ajakan memilih atau tidak.

"Apakah saya menyuruh untuk mendukung saya saat bagi-bagi uang, apa yang saya katakan saat itu," ujarnya.

Lanjut Sadap, dirinya tak ingin dipilih oleh masyarakat hanya karena uang Rp50 ribu saja.

"Saya menyampaikan bahwa jangan pilih saya hanya karena uang 50 ribu itu, ini saya ajari anda supaya jangam memilih orang yang money politik," jelasnya.

"Ini bukan persoalan dukung mendukung tapi keikhlasan," tambah dia.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved