Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilihan Rektor UNM

Kemendikbudristek Turun Tangan, Usut Tuntas Dugaan Pelanggaran Pilrek UNM

Jadwal putaran kedua Pilrek UNM semula dijadwalkan berlangsung Kamis (7/3/2024) urung digelar.

|
TRIBUN-TIMUR.COM
Rektor UNM Prof Husain Syam (kiri) saat memasukan kertas suara kedalam kotak suara di ruang senat lantai 14 menara Phinisi UNM, Kota Makassar, Selasa (27/2/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jadwal putaran kedua Pilrek UNM semula ditarget berlangsung hari ini, Kamis (7/3/2024) urung digelar.

Ketua Pilrek UNM Prof Hamsu Gani mengaku jadwal putaran kedua tentatif sebab menyesuaikan waktu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Di sisi lain, panitia Pilrek UNM sedang dalam investigasi tim Mendikbudristek.

Laporan salah satu bakal calon Prof Ichsan Ali ditanggapi pihak kementerian.

Tim Mendikbudristek pun telah turun meminta keterangan beberapa pihak.

Termasuk dari Ketua Pilrek UNM Prof Hamsu Gani.

Prof Hamsu menyebut ada 3 poin penting yang diusut tim tersebut.

“Pertama itu (saya) dianggap tidak netral. Kedua sebagai orang Teknik dianggap menzalimi karena tidak memilih orang teknik,” kata Prof Hamsu Gani.

“Ketiga, dianggap bahwa kami ini diintimidasi untuk memilih satu calon,” Hamsu menambahkan.

Prof Hamsu Gani sudah melakukan pertemuan dengan tim Kemendikbudristek.

Ia diberikan beberapa pertanyaan sekaitan tiga hal tersebut. “Kami membantah itu semua,” tegasnya.

Kini, proses investigasi masih berlangsung oleh Kemendikbudristek.

Sebelumnya diberitakan, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FKIK) meraih suara tertinggi di antara para calon rektor lainnya.

Dekan FKIK, Prof Hasmyati, yang menempati urutan kelima dalam daftar calon rektor, berhasil mengumpulkan suara sebanyak 51 dari total suara yang ada.

Wakil Rektor 1 Prof Hasnawi Haris hanya mendapatkan 4 suara dari anggota senat.

Di posisi kedua, Prof Karta Jayadi mendapatkan 5 suara dari anggota senat.

Sementara calon rektor lainnya, Prof Ichsan Ali mendapatkan tiga suara dan Prof Eko hanya mendapat 1 suara dari anggota senat.

Melihat perolehan suara yang didapatkannya sangat tinggi, Prof Hasmayati berharap dukungan tetap diberikan kepada dirinya.

“Mudah-mudahan hasil di pemilihan pertama ini tidak mengubah hasil di putaran kedua,” ujarnya.

Lanjut Prof Hasmayati, ia juga meminta dukungan dari seluruh jajaran UNM agar ketika nantinya terpilih dirinya mampu melanjutkan program dari rektor sebelumnya.

“Mohon doa dan dukungannya semoga bisa melanjutkan program dan legacy yang sudah dilakukan Prof Husain Syam selama ini,” jelasnya.

Prof Karta Jayadi Sebut Kecurangan Terstruktur

Calon rektor nomor urut 4 yang juga Wakil Rektor 2 Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Karta Jayadi angkat bicara soal hasil Pemilihan Rektor (Pilrek) UNM Periode 2024-2028. Karta Jayadi menilai ada dugaan pelanggaran yang terjadi terstruktur, sistematis dan masif (TSM).

"Jika melihat komposisi suara besar dari sisi politik, kemungkinan besar TSM," ujar Karta Jayadi, Sabtu (2/3/2024).

Namun Karta Jayadi ogah melaporkan dugaan pelanggaran itu ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Menurutnya, laporan Wakil Rektor 4 UNM yang juga calon rektor nomor urut 2 Prof Muhammad Ichsan Ali sudah mewakilinya.

"Kalau sudah ada yang melapor kan intinya sama," tegasnya.

Karta Jayadi pun siap memberikan keterangan jika kemudian laporan Ichsan Ali ditindaklanjuti Kemendikbudristek. Karta Jayadi akan menjelaskan temuan yang didapatinya.

"Nanti jika saya dipanggil tim investigasi saya berikan keterangan apa yang saya rasakan, lihat, dan saya ketahui," imbuh Karta Jayadi.

Dia lantas menyindir pemenang pemilihan di putaran pertama yang dinilai sebagai punya super power. Pasalnya calon peraih suara tertinggi senat, mampu mengalahkan 3 wakil rektor dan 1 mantan wakil rektor yang juga maju dalam kontestasi tersebut.

"Hasil Pilrek UNM 2024-2028 tahap penyaringan kemarin menggambarkan ada calon yang super power, kelasnya sangat jauh berbeda dengan calon lainnya sehingga memperoleh perbandingan suara rata-rata 12 kali dari calon lainnya meskipun keseharian pesaing atau kelas teri tersebut wakil rektor dan mantan wakil rektor," paparnya.

Sementara terkait jomplangnya perolehan suara calon rektor, Karta Jayadi menganalogikan para senat menggunakan kaca pembesar dalam menilai para calon. Sehingga ada sudut pandang berbeda dengan senat yang lain.

"Penyebabnya sudut pandang yg berbeda. Mungkin para senator yang dominan memilih itu melihat calon dengan kaca pembesar sedangkan pendukung yang minimalis suaranya pake kacamata biasa," ungkapnya.

"Dengan komposisi suara yang sangat jomplang ini berarti calon tidak imbang kualitasnya dan kuantitasnya," tambah Karta Jayadi.

Namun Karta Jayadi bersyukur masih bisa lolos dalam penyaringan suara tahap kedua. Dia masih optimis bisa menang dengan menyebut pertarungan dimulai dari nol lagi.

"Iya mulai nol lagi. Harapan menang," imbuhnya.

Prof Ichsan Laporkan Kejanggalan Pilrek UNM

Dua bakal calon Rektor UNM Prof Ichsan Ali dan Prof Hasnawi Haris menjalani rutinitas berbeda usai penyaringan calon Rektor UNM 2024-2028 yang berlangsung, Selasa (27/2/2024) lalu.

Diketahui pada proses penyaringan Calon Rektor UNM 2024-2028, Prof Ichsan Ali hanya meriah 3 suara sementara Prof Hasnawi Haris 4 suara.

Perolehan suara Prof Ichsan Ali menempati posisi ke-4 sehingga tak lolos 3 besar Calon Rektor UNM periode berikutnya.

Sementara itu Prof Hasnawi Haris mendapat suara terbanyak ketiga di bawah Prof Karta Jayadi 5 suara dan Prof Hasmyati unggul telak dengan 51 suara.

Atas hasil ini Prof Ichsan Ali menilai ada kejanggalan.

Prof Ichsan Ali menyatakan ketidakpuasannya terhadap hasil Penyaringan Calon Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) yang dilakukan pada Selasa, 27 Februari 2024.

Dia menyuarakan protesnya kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), meragukan keabsahan proses tersebut.

Profesor Ichsan Ali, yang lahir di Makassar pada tanggal 18 Maret 1965, sebelumnya telah menjadi calon potensial untuk jabatan Rektor UNM.

Dalam Penyaringan Calon Rektor UNM tersebut, yang berlangsung pada tanggal 27 Februari 2024, Profesor Ichsan Ali hanya menerima tiga suara.

Dia kalah dalam pemungutan suara tersebut, dimana Profesor Karta Jayadi meraih lima suara, dan Profesor Hasnawi Haris meraih empat suara, menduduki peringkat kedua dan ketiga dalam proses tersebut.

Tiga hari setelah penyaringan, Profesor Ichsan Ali secara terbuka mengumumkan kepada publik bahwa dia meragukan integritas proses pemilihan tersebut.

"Saya ini habis ikuti proses pemilihan rektor. Dalam pemikiran saya lihat hasilnya kenapa jomplang sekali. Karena saya ikuti pak rektor bertahun-tahun, semua wakil rektor ini rendah suaranya. ini mungkin bukti kegagalan rektor, ini legitimasi ada kegagalan," jelas Prof Ichsan Ali saat ditemui di Gedung Pinisi, Jumat (1/2/2024) siang.

Wakil Rektor IV ini mengaku sudah mengumpulkan bukti-bukti kejanggalan di Pilrek UNM.

Dirinya bersama tim pun telah rampung menyusun laporan terkait hal tersebut.

Bahkan Prof Ichsan Ali terbang ke Jakarta membawa laporan ke Kemendikbudristek.

"(Analisis) saya dapat 9 poin, dielaborasi tim. Saya secara fisik bawa laporkan di Kementrian melalui laporkemendikbud. Saya sendiri yang bawa," jelasnya.

Laporan Prof Ichsan Ali menyurat langsung ke Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Hasil pemilihan rektor beberapa waktu lalu disebutnya sudah menjadi sorotan insan akademika se-Indonesia.

Sebab, suara jajaran wakil rektor tertinggal jauh.

"9 poin ini dugaan saya, indikasi. saya sudah buat sebaik mungkin semoga bisa ditanggapi," jelas Prof Ichsan Ali.

Selain masalah gap suara, Prof Ichsan Ali melihat peran dewan pengawas cukup minim. 

"Selama ini, rasanya tidak pernah dewan pengawas diundang. Kecuali saat visi misi," lanjutnya.

Prof Ichsan Ali mengaku tak ingin membuka lebih banyak materi-materi laporannya.

Dirinya hanya berharap Mendikbudristek bisa turun tangan untuk melakukan investigasi.

"Harapan saya semoga ada dari 9 saya punya variabel ditanggapi menteri untuk diinvestigasi," katanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved