Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

50 Peserta Ikuti Kelas Akselerasi Bisnis dengan Ilmu Data Tanpa Coding di IndigoHub Makassar

Kegiatan yang bakal berlangsung hingga Jumat (8/3/2024) tersebut dihadirkan Monev.id, dan Yayasan Komunitas Open Source.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Kelas Akselerasi Bisnis dengan Ilmu Data Tanpa Coding di IndogoHub Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Rabu (6/3/2024). Sebanyak 50 peserta ikut dalam kelas tersebut, terdiri dari UMKM, startup, mahasiswa, dan masyarakat umum. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 50 peserta mengikuti Kelas Akselerasi Bisnis dengan Ilmu Data Tanpa Coding di IndogoHub Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Rabu (6/3/2024).

Kegiatan yang bakal berlangsung hingga Jumat (8/3/2024) tersebut dihadirkan Monev.id, dan Yayasan Komunitas Open Source.

Acara tersebut juga didukung penuh oleh Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Makassar, Pemkot Makassar, Indigo, dan Indibiz.

Hadir sebagai pembicara Founder Yayasan Komunitas Open Source Arief Rama Syarif.

Ia berbagi ilmu bisnis dengan ilmu data tanpa coding di depan puluhan peserta dari UMKM, startup, mahasiswa, dan masyarakat umum.

CEO Monev.id, Noer Ni’mat Syamsul Kabir menjelaskan, Monev.id yang merupakan startup tentang data konsultan, melihat ketidaksadaran pekerja di bidang data analitik terhadap data.

Akhirnya, pihaknya mencoba berkolaborasi dengan berbagai pihak dengan menghadirkan Kelas Akselerasi Bisnis.

“Arief Rama Syarif yang awalnya punya ide untuk keliling lima kota besar dengan Kelas Akselerasi Bisnis dengan Ilmu Data Tanpa Coding,” jelasnya, saat ditemui Tribun-Timur.com.

Noer Ni’mat mengatakan, para peserta nantinya akan lebih sadar terhadap data perusahaan.

Ia mencontohkan, UMKM yang mempunyai data transaksi tercecer karena menggunakan kertas, dan ada juga secara online.

“Data-data tersebut bisa dirangkum, dan dari data tersebut bisa kita dapatkan pengetahuan yang berkontribusi besar terhadap produk yang ditawarkan,” katanya.

Sekertaris IMA Chapter Makassar, Nadya Nurlailya menambahkan, pihaknya tertarik berkolaborasi karena sasarannya adalah pelaku UMKM.

IMA Chapter Makassar sendiri sejak dulu selalu memberdayakan dengan membantu para pelaku UMKM di bidang pemasaran.

“Kita lihat memang masalah UMKM adalah tidak mampunya terhadap membaca data. Padahal kalau paham data penjualan, itu bisa menentukan strategi pemasaran yang tepat,” kata Nadya.

Ia berharap para peserta bisa memanfaatkan ilmu yang didapatkan untuk diterapkan dalam bisnisnya.

Putus Stigma Harus Coding

Founder Yayasan Komunitas Open Source, Arief Rama Syarif memaparkan, dalam pihaknya ingin memutus stigma di masyarakat bahwa untuk menjadi data data scientist atau data analyst harus pintar coding.

Menurutnya, dengan materi yang dihadirkan, seseorang bisa menjadi data analyst tanpa coding.

“Pendidikan kita memang mengharuskan harus coding, padahal tidak perlu,” kata Arief.

Ia mengatakan, memutus stigma data analyst harus coding merupakan sesuatu hal yang sangat susah.

Olehnya, ia menekankan pentingnya perbedaan orang yang mempunyai keahlian coding dengan orang yang memiliki kemampuan analisis.

“Ini dua hal berbeda, jangan samakan. Jangan sampai ada pendapat kalau kamu tidak bisa coding, tidak bisa analisis data. Itu salah,” tambah Arief.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved