IAS: DPP Panggil Ke Jakarta Untuk Penguatan SDM Bacalon Gubernur Golkar Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Bakal calon gubernur Sulsel Partai Golkar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menegaskan pemanggilan DPP Golkar ke Jakarta 16 Februari bertujuan memberi penguatan SDM kepada para bakal calon kepala daerah.

Persiapan itu dilakukan oleh DPP Golkar melalui Golkar Institute untuk menatap pilkada serentak 2024 mendatang.

"Jadi belum ada pemanggilan untuk penentuan siapa calon gubernur Sulsel dari Partai Golkar yang akan diusung," tegas mantan wali kota Makassar itu di Makassar, Ahad, 18 Februari 2024.

Hal ini ditegaskan IAS menyusul adanya pemberitaan media online yang menyebut dirinya dipanggil khusus untuk diusung ke DPP.

Hal ini ikut dibenarkan Departemen Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi DPP Partai Golkar, Muhammad Balyah.

Putera Sulbar ini menegaskan sampai hari ini, belum ada calon gubernur Sulsel dari Partai Golkar. Apalagi calon gubernur tunggal untuk Sulawesi Selatan.

Saat ini, DPP sudah menugaskan lima figur sebagai bakal calon gubernur Sulsel dari Partai Golkar.

Selain IAS, empat nama lainnya adalah Wakil Ketua DPP Golkar, AM Nurdin Halid, Ketua DPD Golkar Sulsel HM Taufan Pawe, Bupati Gowa Adnan Yasin Limpo, Bupati Luwu Utara sekaligus Ketua DPD II Golkar Lutra Indah Putri Indriani.

Hanya saja, kuliah eksklusif yang digagas Golkar Institute di Ballroom 1, Four Season Jakarta, Kuningan Barat, Jakarta Selatan, tersebut hanya diikuti tiga bacagub Golkar Sulsel.

Mereka adalah Nurdin Halid, Taufan Pawe, dan Ilham Arief Sirajuddin. 

Eks Manajer Kampanye Presiden Obama Bagi Ilmu di Depan Puluhan Calon Gubernur Golkar

Seusai pemungutan suara Pemilu 2024, DPP Partai Golkar mengumpulkan puluhan kader bakal calon Gubernur untuk pilkada serentak 2024.

Acara bertajuk kuliah Eksklusif GOLKAR Institute dengan tema “Memenangkan Pemilu : Menyongsong Pilkada 2024“.

Kegiatan berlangsung di Ballroom 1, Four Seasons Jakarta, Kuningan Barat – Jaksel Jumat (16/2/2024) sore.

DPP Golkar menghadirkan David Plouffe, Ahli Strategi Politik dan Mantan Manager Kampanye Presiden Obama, sebagai pembicara.

David Plouffe mengungkapkan esensi kampanye modern.

Sebagaimana diketahui, Pilkada 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 27 November 2024 mendatang, untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

“Anda telah melewati pemilu yang sangat penting, jadi saya harus mengucapkan selamat kepada Pak Ketua Umum (Airlangga Hartarto) dan Anda semua atas hasil seperti itu,” ujar David Plouffe saat memberikan pendapatnya pada acara Golkar Institute Exclusive Lecture “Winning the Election: 2024 Regional Elections on the Horizon,” Jumat, (16/2), di Jakarta.

Ia mengatakan, setelah bertahun-tahun Partai Golkar tidak lagi menjadi pemimpin pemerintahan di Indonesia.

Kini Golkar bangkit dan menghadapi berbagai kompetisi pemilu dengan baik.

Partai Golkar belajar dengan baik dari pengalaman sebelumnya.

“Itu hal yang luar biasa,” kata David Plouffe pada diskusi yang dihadiri sejumlah petinggi Partai Golkar dan Golkar Institute.

Di antaranya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily dan Rizal Mallarangeng, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa, dan lainnya.

Memahami Pemilih

Pertama, David Plouffe di awal diskusi menyampaikan, para peserta Pilkada 2024 harus mengetahui profil pemilih yang menjadi target mereka.

Pemilih akan terbagi berdasarkan demografi hingga tingkat pendidikan.

“Siapa saja yang memilih Anda pada pemilu kali ini dan mengapa? Dan bisakah Anda mendapatkannya pada tahun 2029? Tentu saja kita hidup di dunia dengan data yang canggih. Jadi, jika ada 2-3 persen pemilih di suatu negara, mungkin ada 6-8 persen lainnya yang sama seperti mereka, baik secara demografis maupun pendidikan,” jelas Plouffe.

Menentukan Target

Kedua, David Plouffe juga menyampaikan, peserta Pilkada harus secara realistis menentukan dan membatasi pemilihnya. Mereka perlu memfokuskan target pemilih yang memiliki keterbukaan terhadap partai pengusungnya.

Menurut Plouffe, dalam politik setiap kandidat tentu saja ingin agar semua orang memilihnya.

Tapi itu tidak realistis.

Karena itu, kandidat selalu berusaha membatasi jumlah pemilihnya agar fokus hanya pada target realistis yang diharapkan.

“Meski kedengarannya buruk, namun itu target realistis yang dapat dicapai bagaimana Anda mampu memiliki target realistis yang terbuka terhadap kandidat yang diusung partai Anda,” tambahnya.

Mendengar dan Memahami Aspirasi Pemilih

Ketiga, David Plouffe juga berpesan agar para peserta Pilkada mendengarkan dan memahami aspirasi pemilihnya.

“Anda harus mendengarkan para pemilih lalu belajar dari aspirasi mereka. Dan berdasarkan itu, Anda kemudian bersiap membangun kesuksesan pemilu yang akan datang pada akhir tahun 2024 ini,” terang David.

Partai Golkar sendiri masuk dalam 3 partai yang menerima perolehan suara terbanyak pada Pileg 2024 lalu.

Berdasarkan website Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 16 Februari, Golkar memperoleh sekitar 5.687.167 suara di Pileg DPR RI.

Diikuti Partai Gerindra dengan perolehan 4.940.264 suara. Sementara posisi paling atas masih dipegang PDIP dengan 6.353.822 suara.

Peran Golkar Institute

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Golkar Institute, Airlangga Hartarto mengapresiasi dan berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan untuk partai Golkar dan Golkar Institute.

“Terima kasih atas semua dukungan dari semuanya. Dukungan kepada partai Golkar dan Golkar Institute. Semua yang sudah kita raih mustahil dicapai jika tanpa kolaborasi yang kita lakukan,” kata Airlangga.

Airlangga berharap dan berkeinginan melihat ketua DPR RI berasal dari fraksi Partai Golkar.

“Saya ingin melihat pembicara yang hebat datang dari Partai Golkar. Untuk itu, kami bersyukur dapat bertemu dengan Ahli Strategi Politik David Plouffe dalam forum ini,” ungkap Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu.