Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun HIS

Kisah Bripka Nasaruddin Seberangi Sungai Sedalam 1 Meter Demi Antar Logistik Hasil Pemilu

Bripka Nasaruddin, salah satu personel kepolisian Resort Maros turut mengawal pengumpulan logistik hasil Pemilu.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok pribadi
Bripka Nasaruddin, salah satu personel kepolisian Resort Maros. Ia turut mengawal pengumpulan logistik hasil Pemilu. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Bripka Nasaruddin, salah satu personel kepolisian Resort Maros turut mengawal pengumpulan logistik hasil Pemilu.

Ia bertugas di TPS 1 Dusun Makmur, Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.

Butuh perjuangan besar bagi Bripka Nasaruddin bersama delapan rekannya demi mengantar kembali logistik hasil Pemilu.

Pasalnya, akses jalan yang sulit membuat ini mereka terpaksa menembus aliran sungai selebar 30 meter.

Arus deras dan bebatuan sungai licin membuat Bripka Nasaruddin kesulitan berjalan.

Sesekali dia harus berhenti sejenak, lalu melanjutkan perjalanan mengantar kembali logistik menuju kantor kecamatan.

"Kami ada sembilan orang, termasuk KPPS dan personel kepolisian," ujarnya Nasaruddin.

Ia menceritakan awalnya logistik diantarkan menuju TPS menggunakan sepeda motor.

Hanya saja, saat hendak mengumpulkan hasil pemungutan suara, empat motor yang dikendarai rusak.

Ada pecah mesin, ada juga olinya bocor sehingga tercampur air.

Alhasil, tak ada cara lain selain membawa lima kotak suara ini dengan berjalan kaki.

"Sampai di sana motor rusak empat, jadi sisa satu yang bisa digunakan. Untuk kemungkinan pulang menggunakan motor itu sulit," terangnya.

Selanjutnya mereka memutuskan mengambil rute terdekat, yaitu melalui sungai sedalam 1 M.

"Karena kalau lewat jalan yang dilalui saat mengantar logistik itu jauh, bisa makan waktu 6 jam," ujarnya.

Jika lewat sungai, hanya butuh waktu sekitar 4 jam saja.

"Mengantar dari TPS menuju kantor desa itu pukul 11.30 Wita, tiba pukul 15.30 Wita," tambahnya.

Untuk berjaga-jaga, seluruh logistik dibungkus plastik yang berlapis-lapis.

"Kita sudah antisipasi sebelumnya, semua kotak suara kita double plastiknya sehingga ketika jatuh masih bisa diselamatkan," terangnya.

Beruntungnya, misi sembilan petugas ini pun berhasil.

Mereka tiba bersama mobil pembawa logistik dari kantor desa hingga kantor kecamatan.

Logistik hasil pemilu sampai di kantor kecamatan tanpa cacat sedikitpun.

Nasaruddin mengatakan seluruh petugas saat ini sedang beristirahat karena kelelahan.

"Alhamdulillah, kebanyakan cuma kecapean saja," ujarnya.


Meski begitu, ia mengaku tetap senang bisa menjadi bagian dari Pemilu 2024 ini. (*)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved