Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Viral

Berharap Anaknya Jadi Polisi, Seorang Ayah di Jatim Justeru Kena Tipu Rp370 Juta, Ini Kronologinya

Dia bahkan rela mengeluarkan uang ratusan juta demi menyuap orang agar anaknya bisa lolos seleksi.

Editor: Saldy Irawan
Wartakota
Ilustrasi polisi. Warga Jatim ditipu saat anaknya hendak daftar polisi 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Kabar Viral, seorang warga di Magetan, Jawa Timur melakukan berbagai cara agar anaknya lolos seleksi Bintara Polri.

Dia bahkan rela mengeluarkan uang ratusan juta demi menyuap orang agar anaknya bisa lolos seleksi.

Namun sayang, dia justru tertipu Rp 370 juta oleh pria bernama Oto Ari Wibowo (35), warga Tulungagung.

Menurut polisi, pelaku saat itu janji akan membantu anak korban lolos seleksi.

Lalu sebagai syarat korban diminta setorkan uang kepadanya.

Oto Ari Wibowo Mengaku bisa meloloskan seleksi calon Bintara polisi Mengaku bisa meloloskan seleksi calon Bintara polisi, Oto Ari Wibowo (35) warga Kabupaten Tulungagung berhasil mengelabuhi EE warga Magetan dengan mentransfer uang Rp 370 juta.

"Tersangka menjanjikan korban bisa memasukkan anaknya menjadi anggota Polri dengan membayar sejumlah uang," ujar Kapolres Magetan, AKBP Satria Permana, Selasa (6/2/2024).

Korban awalnya tak menaruh curiga kepada pelaku.

Bahkan korban beberapa kali mentransfer uang ke pelaku hingga ratusan juta.

Korban baru menyadari usai anaknya mengikuti beberapa tes dan ternyata tidak lolos.

EE pun segera melapor ke polisi terkait hal yang menimpanya.

Sementara itu, polisi segera melacak dan akhirnya menangkap pelaku di Yogyakarta pada Jumat (2/2/2024).

"Tersangka saat ini sudah ditahan di Polres Magetan dan kami masih melakukan pengembangan penyidikan," kata Satria Permana.

Pelaku saat ini telah ditahan dan sedang dilakukan pendalaman tim penyidik Polres Magetan.

Pihaknya mengimbau warga untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya soal perekrutan menjadi bintara polisi.

"Penerimaan calon tamtama, bintara, maupun perwira polisi itu sekarang menganut prinsip betah: bersih, transparan, akuntabel, dan humanis," katanya.

"Jadi jangan percaya dengan orang yang mengaku bisa meloloskan seseorang dengan imbalan tertentu," Satria menambahkan.

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved