Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Jodoh Itu Rezeki: Apa Akibatnya Jika Berpisah? Ini Ulasan Quraish Shihab

Bagi sebagian orang, menemukan pasangan bukanlah hal mudah, dan mereka sering disebut sebagai jomblo.

Editor: Saldy Irawan
Pixabay via Tribunnews.com
Ilustrasi menikah - Quraish Shihab mengulas soal jedeoh itu rezeki, dan bagaimana ketika berpisah dengan pasangan kita (jodoh)? 

TRIBUN-TIMUR.COM - Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran orang lain, termasuk pasangan.

Bagi sebagian orang, menemukan pasangan bukanlah hal mudah, dan mereka sering disebut sebagai jomblo.

Dalam konteks ini, Cendekiawan Muslim Indonesia, Profesor Quraish Shihab, memberikan pesan kepada para jomblo.

Baca juga: Pesan Bijak Quraish Shihab untuk Pemuda: Sesungguhnya Setelah Kesulitan Ada Kemudahan

Profesor Quraish Shihab menyatakan bahwa mendapatkan pasangan atau jodoh adalah suatu usaha yang harus dilakukan, bukan hanya menunggu.

"Demi pemuda dan pemudi yang jomblo, jangan hanya menunggu jodoh," terangnya dalam tayangan YouTube Najwa Shihab yang berjudul "Jodoh itu Rezeki, Bagaimana Menjemputnya?".

Lebih lanjut, Profesor Quraish Shihab menekankan bahwa jodoh adalah bagian dari rezeki yang harus dicari dan dijemput melalui mekanisme yang sesuai dengan syariat.

"Jodoh itu rezeki. Jemputlah jodoh dengan cara yang diperbolehkan agama. Cari simpati, berpenampilan baik, berilmu tinggi, agar orang senang dengan Anda," kata Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an itu.

Dalam kesempatan tersebut, Profesor Quraish Shihab juga ditanya mengenai pasangan yang berpisah setelah menjalin hubungan serius (berjodoh).

Apakah itu menandakan terputusnya rezeki?

Profesor Quraish Shihab menanggapi dengan ringan.

Meskipun putusnya hubungan tersebut bisa menandakan terputusnya rezeki dengan orang tersebut, namun ia menegaskan untuk tetap bersemangat dan optimis akan mendapatkan yang lebih baik di masa depan.

"Meskipun rezeki dengan orang itu terputus, namun masih ada yang lebih baik di luar sana," ujar doktor lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Profesor Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa rezeki pada dasarnya adalah sesuatu yang bermanfaat.

Dalam konteks sakit, ia menegaskan bahwa sakit bukanlah bagian dari kategori rezeki, meskipun dampaknya bisa membawa manfaat jika dijalani dengan kesabaran dan pembelajaran.

"Sakit bukan rezeki, tapi bisa mengandung pelajaran jika dijalani dengan kesabaran. Rezeki pada dasarnya adalah yang diperoleh dan dimanfaatkan secara positif," ungkap ulama keturunan Arab Quraisy-Bugis itu.

Oleh karena itu, ia mendorong agar setiap orang senantiasa berdoa memohon rezeki yang halal, yang membawa kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat, serta berbagai bentuk rezeki dari materi hingga spiritual.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved