Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ganjar Kampanye di Makassar

Ganjar Pranowo Klaim Banyak Pendukung Jokowi Membelot: Sebagian Besar Pindah ke Saya

Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan sebagian besar pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) beralih mendukungnya.

|
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
ERLAN SAPUTRA/TRIBUN TIMUR
Ganjar Pranowo usai kampanye di UpperHills Convention Hall, Makassar, Selasa (30/1/2024) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan sebagian besar pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) beralih mendukungnya.

Menurut Ganjar Pranowo, fenomena ini telah berlangsung sekitar satu setengah tahun lalu.

"Alhamdulillah, ceruknya yang dulu pendukungnya Pak Jokowi sebagian besar pindah ke saya," ujar Ganjar Pranowo usai kampanye di UpperHills Convention Hall, Jl Metro Tj Bunga, Makassar, Selasa (30/1/2024) siang.

Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini juga menyebut bahwa dalam kurun waktu tersebut, pihak-pihak dari berbagai negara seperti Amerika, Jerman, Belanda, Australia, Tiongkok, ASEAN, dan Arab Saudi secara rutin mengadakan pertemuan melalui platform virtual.

Dia pun menyampaikan apresiasi tinggi terhadap dukungan diberikan pendukung Jokowi yang beralih, terutama dari luar negeri.

Baca juga: Reaksi Ganjar Soal Danny Pomanto Tak Hadir saat Kampanye di Makassar, Singgung Dapat Tekanan

"Mereka sangat luar biasa. Saya sangat bangga dan terharu karena mereka membawa pesan-pesan politik, satu katanya kita harus selamatkan demokrasi itu," tambah Ganjar.

Ganjar Pranowo Tanggapi Gerakan Salam Empat Jari di Media Sosial

Ganjar Pranowo memberikan reaksi terhadap ramainya gerakan salam empat jari yang viral di media sosial, khususnya di Twitter atau platform X. 

"4 jari itu apa? Ga ada bergabung. Pemilihan ajak belum kok kan pasangannya cuma 3 masa 4 tunggu setelah 14 Februari 2024," terangnya.

Pernyataan ini menggambarkan sikap Ganjar Pranowo terhadap spekulasi atau kampanye terkait salam empat jari.

Diketahui, salam empat jari saat ini sedang menjadi perbincangan di media sosial. 

Gerakan ini pertama kali dipelopori oleh aktivis John Muhammad melalui akun X @johnmuhammad_, yang mengimbau masyarakat untuk tidak memilih pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Gerakan ini juga dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap ambisi Prabowo-Gibran untuk memenangkan satu putaran dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Salam empat jari juga diinterpretasikan sebagai solidaritas antara pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Beberapa makna yang diberikan dalam salam empat jari ini antara lain:

1. Simbol untuk menginginkan koalisi pasangan nomor urut 1 + 3 (AMIN/Ganjar-Mahfud) melalui partisipasi rakyat sendiri, bukan elit politik.

2. Simbol untuk memperjuangkan Sila ke-4 Pancasila: "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan," yang menegaskan prinsip dari, oleh, dan untuk rakyat (demokrasi) melalui musyawarah-mufakat.

3. Isyarat internasional sebagai tanda bahaya dan/atau permintaan pertolongan.

4. Simbol aspirasi terhadap kekuatan politik baru (ke-4) yang lebih progresif dalam melawan oligarki dan politik dinasti.

TKN Anggap Simbol Salam 4 Jari Bentuk Kepanikan Kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menganggap simbol salam 4 jari merupakan bentuk kepanikan dari kubu pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyatakan bahwa pihaknya menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai gerakan salam 4 jari yang digulirkan oleh kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud.

"Percaya sama saya ya kalau kayak gitu biarkan rakyat yang menilai. Ya namanya orang lagi panik, usaha boleh-boleh saja itu kan bentuk rasa kepanikan," ujar Nusron di media center Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (30/1/2024) dikutip dari Tribunnews.com.

"Kenapa nggak 5 jari semua? Dadah alias sudah selesai begitu," tambahnya.

Lebih lanjut, Nusron menambahkan bahwa gerakan penolakan terhadap pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, telah terus menerus dilakukan. 

Namun, elektabilitas pasangan yang diusung koalisi Indonesia Maju tersebut masih mengalami trend kenaikan.

"Kalau menolak kan surveinya enggak naik. Gerakan-gerakan untuk menolak nomor urut 02 sudah berbagai cara. Katanya koalisi, lawan dinasti, lawan ini, macam-macam, tapi tren surveinya naik terus, ya alhamdulillah," tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved