Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Operasi Otak dengan Metode Stereotaktik Sukses Dilakukan di RSOJ Pertamina Makassar

Metode operasi ini diterapkan untuk pasien tumor otak dengan tumor otak kecil-kecil. Operasi dengan metode ini pun pertama kali dilakukan di Indonesia

|
Penulis: Rudi Salam | Editor: Ina Maharani
handover
Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina Royal Biringkanaya atau RSOJ Pertamina Makassar menggelar operasi dengan metode Stereotaktik, Senin (29/1/2024). 

Makassar, Tribun - Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina Royal Biringkanaya atau RSOJ Pertamina Makassar menggelar operasi dengan metode Stereotaktik, Senin (29/1/2024).

Metode operasi ini diterapkan untuk pasien tumor otak dengan tumor otak kecil-kecil. Operasi dengan metode ini pun pertama kali dilakukan di Indonesia Timur.

Dokter Bedah Saraf RSOJ Pertamina Makassar, Dr dr Wahyudi, menjelaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging atau yang lebih dikenal MRI diperoleh bahwa pada pasien itu ada tiga tumor yang terdapat di kepalanya.

“Ada di bagian depan dan ada di otak kecilnya,” jelasnya, dalam keterangan tertulis.

Posisi tumor tersebut, kata dr Wahtudi, tempatnya sangat dalam sehingga apabila melakukan tindakan operasi dengan membuka batok kepala untuk mengambil sampel tumornya akan menyebabkan banyak kekurangan.

Sperti waktu operasi yang akan lama, kemungkinan perdarahan yang banyak, dan juga merusak otak sehat yang dilalui karena sangat dalam tempatnya.

dr Wahyudi menyebut, dengan adanya operasi menggunakan metode stereotaktik ini, pembukaan batok kepala tidak pelu lagi dilakukan.

Pasien cukup diukur posisi tumornya dengan sangat akurat, dan angka kesalahannya hanya 0,01 mm.

“Bisa dikatakan sangat akurat sehingga untuk menentukan dimana tumor itu berada bisa langsung kena jika dimasukkan alat untuk mengkat tumor tersebut,” sebutnya.

Ia menjelaskan, alat yang dimasukkan cuman seperti jarum saja, sehingga tidak merusak bagian otak yang sehat yang dilalui.

Kondisi ini pun membuat peredarahan akan sangat minimal, dan operasi akan lebih cepat.

“Xuman ini memang memerlukan teknologi canggih dan teknologi itu pertama kali di rumah sakit ini dan dokter yang melakukan operasi pun adalah dokter dari rumah sakit ini juga bukan dari luar," jelasnya.

Ia juga mengatakan untuk operasi dengan metode stereotaktik dilakukan dengan beberapa langkah.

Yakni alatnya dipasang di kepalanya, kemudian dilakukan pemeriksaan CT Scan dari CT Scan itulah nanti dengan alat stereotaktik digabungkan dengan MRI yang kelainan.

Olehnya, ia menyebit metode ini memiliki target yang di dalam otak lebih akurat bisa dilihat titik target dan titik entry.

“Jadi di tracknya yang akan dilalui jarum bisa dilihat terlebih dahulu. Dulu kalau mau operasi tumor otak kepala harus membelah tengkorak kepala, sekarang tidak perlu, sehingga banyak yang bisa diminimalisir dengan adanya metode ini,” katanya.

"Setelah operasi pendaharanya kecil, penyembuhan lebih cepat, kalau pasian parkisen itu dua atau tiga hari setalah operasi bisa beraktivitas kembali," tambah dr Wahyudi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved