Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

Tim MPRG FIKP Unhas Belajar Sistem Pengolahan Sampah Plastik di Banyumas

Marine Plastic Research Group (MPRG) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin kunjungan ke Dinas Lingkungan Hidup Banyumas.

Editor: Hasriyani Latif
MPRG Unhas
Tim Marine Plastic Research Group (MPRG) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin kunjungan ke Dinas Lingkungan Hidup Banyumas, Rabu-Kamis (24-25/1/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Marine Plastic Research Group (MPRG) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin kunjungan ke Dinas Lingkungan Hidup Banyumas.

Kegiatan berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (24-25/1/2024).

Kegiatan bertujuan untuk mempelajari sistem pengolahan sampah Kabupaten Banyumas, yang merupakan salah satu yang terbaik di Asia Tenggara.

Tim MPRG kunjungan bersama perwakilan Desa Borimasunggu Kabupaten Maros, Desa Pallime Kabupaten Bone, dan Kelurahan Lanrisang Kabupaten Pinrang.

Rombongan diterima langsung oleh Kepala DLH Banyumas Widodo Sugiri.

Widodo menjelaskan sejarah, tantangan, serta kondisi terkini dari pelaksanaan pengolahan sampah di Kabupaten Banyumas.

“Pengolahan sampah yang baik ini memerlukan komitmen dari kepala daerah dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri termasuk perguruan tinggi,” katanya.

Yang menarik di Banyumas adalah pengelolaan sampah dilakukan dengan berbasis masyarakat yang melibatkan 39 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

Tim MPRG mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi langsung Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)tersebut.

Proses pengolahan sampah di TPST ini dimulai dari pengumpulan sampah dari masyarakat, pemilahan, hingga proses pengolahan sampah menjadi produk baru yang bernilai ekonomis.

Beberapa produk yang telah dihasilkan berupa paving block, pembesaran magot dan Refuse Derived Fuel.

Ketua Tim MPRG, Dr Shinta Werorilangi, berharap kunjungan ini memberi informasi mengenai pengolahan sampah yang telah diterapkan di Kabupaten Banyumas yang kemudian dapat di pelajari dan diadaptasi di wilayah Sulawesi Selatan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved