Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Quraish Shihab: Jika Tak Bisa Bicara Baik, Lebih Baik Diam!

Ia menyatakan bahwa membawa berita dari kiri ke kanan untuk memperkeruh hubungan dua orang merupakan namimah (mengadu domba), yang sangat terlarang. 

Editor: Saldy Irawan
YOUTUBE/Najwa Shihab
Jawaban Quraish Shihab 

TRIBUN-TIMUR.COM - Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Quraish Shihab, mengingatkan agar kita berbicara yang penting saja, bukan sekadar bicara yang penting.

Menurutnya, pembicaraan yang tidak bijak dapat memicu pertengkaran yang tidak diinginkan.

Dalam tayangan YouTube berjudul "Sikap dalam Menghadapi Fitnah" pada Rabu (14/9/2022), Prof Quraish Shihab mengutip contoh dari Sayyidah Aisyah, yang hanya berbicara saat ditanyai Rasulullah terkait isu perselingkuhannya.

Prof Quraish menekankan bahwa berbicara seharusnya memiliki manfaat atau menghindarkan dari bahaya.

Ia menyatakan bahwa membawa berita dari kiri ke kanan untuk memperkeruh hubungan dua orang merupakan namimah (mengadu domba), yang sangat terlarang. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perkataan atau ucapan yang mengandung kebohongan dengan tujuan merusak nama baik seseorang disebut sebagai fitnah, dengan salah satu unsurnya adalah ghibah dan namimah.

Ghibah diambil dari kata "ghaib," yang berarti tidak hadir.

Prof Quraish menjelaskan bahwa ketika menyebutkan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang yang tidak hadir, itu termasuk dalam kategori ghibah, meski apa yang disampaikan benar adanya.

Ia menegaskan bahwa ketika mendengar suatu isu tentang orang lain, kita seharusnya tidak langsung percaya, terutama jika orang tersebut dikenal sebagai orang baik.

Pertanyaan atau klarifikasi terlebih dahulu sebaiknya dilakukan.

Prof Quraish Shihab membagi masyarakat dalam empat kategori dalam menyikapi sebuah isu.

Pertama, orang yang mudah dipengaruhi karena belum memiliki pandangan yang mapan.

Kedua, orang yang memiliki pandangan tetapi ide itu muncul dari dirinya atau seseorang yang tidak terlalu dipercayainya.

Ketiga, orang yang memiliki pandangan yang sudah ditanamkan oleh orang-orang terpercaya dan sesuai keinginannya.

Keempat, orang yang memiliki ide dan kepentingan tertentu sehingga sulit diubah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved