10 Pemain Akademi Tambah Persaingan Skuad PSM Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sepuluh pemain akademi diorbitkan ke skuad senior.

Wajah-wajah baru itu kian mempersengit persaingan dalam tim. Imbasnya tim akan semakin kuat.

Pemain dipanggil dari berbagai posisi.

Empat dari PSM U-20 dan enam dari PSM U-18.

Di posisi striker ada nama Rizal, Adit Wijaya Putra dan Juan Alberto.

Rizal merupakan tumpuan lini depan PSM U-20.

Pemain berusia 23 tahun itu tampil tajam dan menjadi top skor sementara Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2023-2024.

Dari 17 penampilan, mampu mencetak 11 gol dan dua assist. 

Sedangkan Adit Wijaya Putra dan Juan Alberto  menjadi juru gedor di PSM U-18.

Dari 15 penampilan, telah mencetak dua gol.

Sementara Juan Alberto tak mencetak gol dari sembilan laga.

Namun, ia punya kecepatan dan lihai untuk membuka ruang bagi rekannya. 

Kemudian di posisi penyerang sayap ada nama Al Gazali. Pemain nomor punggung 7 ini total memainkan 18 laga di U-20 dan U18.

Delapan gol dibukukan dan satu assist. Kelebihan Gazali mampu bermain di beberapa posisi, seperti penyerang tengah dan gelandang. 

Kemampuan bermain di berbagai posisi tentu jadi nilai plus bagi Gazali.

Lantaran di posisi winger persaingan sangat ketat, ada Yakob Sayuri dan Yance Sayuri yang menjadi langganan Timnas Indonesia.                          

Lalu di posisi gelandang ada Muh Yusran. Pemain berusia 17 tahun ini kuat menyerang.

Buktinya 5 gol berhasil disarangkan ke gawang lawan dari 18 pertandingan. 

Namun, untuk mendapat tempat utama di lapangan tengah PSM Makassar tidaklah mudah.

Yusran harus bersaing dengan pemain seperti M Arfan, Akbar Tanjung hingga jebolan Akademi PSM, Ananda Raehan.

Di posisi bek sayap, ada dua diorbitkan yakni Musril dan Achmad Riyadi. Dua pemain merupakan pasangan di sektor pertahanan PSM U-18.

Musril beroperasi di sisi kiri pertahanan sedangkan Achmad Riyadi di sisi kanan.

Jika mampu memberikan penampilan terbaik di latihan, peluang keduanya untuk bermain di skuad senior cukup terbuka.

Sebab, opsi pemain di bek saya terbilang kurang. Hanya diisi oleh Daffa Salman, Erwin Gutawa, Safruddin Tahar dan Edgard Amping.

Selanjutnya di bek tengah ada Muh Baihaqi Rifai dan Anca. Keduanya menjadi benteng pertahanan di PSM U-20 dan PSM U-18.

Untuk mendapat tempat di palang pintu pertahanan tidaklah mudah.

Lantaran bersaing dengan Yuran Fernandes serta bintang Timnas Indonesia U-17, Sulthan Zaky.

Terakhir ada kiper Firdaus Jufri. Kiper nomor punggung 31 ini mencatatkan 18 penampilan. Torehkan 30 save, 5 cleansheet dan kebobolan 12 gol. 

Firdaus akan menambah sengitnya perebutan posisi di bawah mistar gawang PSM Makassar. Sebelumnya telah ada nama Reza Arya, M Ardiansyah, Raka Octa dan Syamil Bahij. 

Kehadiran pemain akademi tentu juga menjadi pondasi skuad PSM Makassar.

Sebab, mereka akan menjadi tumpuan bagi tim berjuluk Pasukan Ramang di masa mendatang. Apalagi, Bernardo Tavares sebagai pelatih suka menggunakan tenaga pemain muda.

Pemain PSM Makassar, Victor Dethan mengaku  tidak melihat pemain akademi sebagai saingan.

Justru menjadi hal positif bagi tim. Mereka bisa membantu tim ke depannya.

“Saya tidak lihat pemain akademi yang dipanggil trial sebagai saingan. Jika bisa gabung dengan tim tentu itu akan bagus untuk kebutuhan tim,” katanya saat ditemui di Stadion Kalegowa pada Rabu (24/1). 

Eks Timnas Indonesia U-20 ini mengatakan, pemain akademi harus tunjukkan kualitas. Kerja keras untuk mendapat kepercayaan pelatih.

“Dipanggil pelatih pasti karena ada sesuatu yang beda. Makanya harus dibuktikan di sini,” ucapnya.

Sementara pemain PSM U-18, Musril sangat bangga bisa berlatih dengan skuad senior.

Menurutnya ini menjadi kesempatan langka.

Harapannya bisa direkrut untuk mengarungi sisa kompetisi Liga 1. 

“Bangga sekali, semoga bisa lolos ke skuat utama,” katanya. (*)