Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Didik Anak dengan Surat Luqman, Menurut Quraish Shihab: Pendekatan dengan Kelembutan

Dalam Tafsir Al-Mishbah karya Prof Quraish Shihab, terungkap kebijaksanaan yang terang dari tindakan Luqman terhadap anaknya.

Editor: Saldy Irawan
YOUTUBE.COM/QURAISH SHIHAB
Cendekiawan muslim dan ahli tafsir Alquran, Prof Dr AG H Muhammad Quraish Shihab Lc MA 

TRIBUN-TIMUR.COM - Surat Luqman ayat 13 mengandung tafsir mendalam, khususnya terkait pendidikan anak.

Dalam Tafsir Al-Mishbah karya Prof Quraish Shihab, terungkap kebijaksanaan yang terang dari tindakan Luqman terhadap anaknya.

Dalam Alquran dinyatakan:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:

Baca juga: Catat, Anak Itu Pembawa Rezeki! Simak Kajian Quraish Shihab Lewat Surat Al Isra

"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. Luqman ayat 13)

Prof Quraish menjelaskan bahwa kata 'ya-izhuhû diambil dari kata wa'zh, yang berarti nasihat tentang berbagai kebajikan dengan cara yang menyentuh hati.

Ada yang mengartikannya sebagai ucapan yang memuat peringatan dan ancaman.

Penyebutan "Qoola Luqman" (Luqman berkata) memberikan gambaran tentang bagaimana perkataan Luqman kepada anaknya, yang tidak bersifat memarahi, melainkan penuh kasih sayang, sebagaimana terlihat dari panggilan mesra kepada anak.

"Penyebutan ini juga menunjukkan bahwa nasihat itu diberikan secara berkesinambungan, sebagaimana diindikasikan oleh bentuk kata kerja dalam bentuk masa kini dan datang pada kata 'ya-izhuhu'," jelas Quraish.

Beberapa ulama memahami kata wa'zh sebagai ucapan yang mengandung peringatan dan ancaman, mengisyaratkan bahwa anak Luqman mungkin seorang musyrik, dan sang ayah terus memberikan nasihat hingga akhirnya anak mengakui Tauhid.

"Meskipun pendapat ini, seperti yang disampaikan oleh Thahir Ibn 'Asyur, tampaknya hanya bersifat spekulatif dan kurang memiliki dasar yang kuat.

Mengasumsikan kebaikan pada anak Luqman lebih baik daripada bersikap skeptis," demikian penjelasan Quraish.

Kata 'Bunayya' (hai anakku) mencerminkan kelembutan dan kasih sayang. Asal kata "Bunayya" berasal dari "ibn," yang berarti anak lelaki.

Pemakaian kata ini menunjukkan kelembutan saat memanggil anak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved