Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Perlawanan Rakyat Luwu

Kolaka Utara Tuan Rumah Hari Perlawanan Rakyat Luwu Tahun Depan

Puncak peringatan digelar di Stadion Andi Hasan Opu To Hatta, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Selasa (23/1/2024).

|
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / IVAN
Puncak peringatan digelar di Stadion Andi Hasan Opu To Hatta, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Selasa (23/1/2024). 

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, akan menjadi tuan rumah Hari Jadi Luwu (HJL) ke-757 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-79, tahun 2025.

Kabar ini disampaikan langsung Bupati Luwu Timur, Budiman, pada puncak peringatan HJL ke-756 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu HPRL ke-78 di Luwu Timur.

Puncak peringatan digelar di Stadion Andi Hasan Opu To Hatta, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Selasa (23/1/2024).

Hadir Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, kepala daerah dari Luwu Raya serta Kolaka dan Kolaka Utara, Ketua DPRD Luwu Timur, Aripin.

Permaisuri Datu Luwu, YM Andi Sitti Huzaimah Mackulau Opu Daeng Ri Pajung, anggota DPR RI, anggota DPRD Sulsel, anggota DPRD Luwu Timur.

"Informasi saya dapatkan, kesadaran spritual kita, tidak ada tertulis, tapi punya kesadaran selalu memperingati HJL dan HPRL. Kesadaran itulah Kolaka Utara akan menjadi tuan rumah," 

"Berdiri dulu pak bupati, mana Ketua DPRDnya," kata Budiman saat sambutan.

Penjabat Bupati Kolaka Utara, Sukanto Toding dan Ketua DPRD Kolaka Utara, Buhari hadir dalam momen tersebut.

Diketahui, Wija To Luwu juga bermukim di wilayah Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.

Kolaka Utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Luwu Timur.

"Momentum ini menjadi spirit dan inspirasi Wija To Luwu untuk menjaga falsafah saling menghargai, saling mengingatkan, satu harga diri, saling mengangkat tidak saling merendahkan," ajak Budiman.

Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin mendorong Wija to Luwu menjadikan Tana Luwu pusat ekonomi baru.

"Kita harus bangun pusat pertumbuhan baru, yah di Tana Luwu ini. Kita jadikan Tana Luwu ini pusat perdagangan, bangun pelabuhan new port," kata Bahtiar.

Menurutnya, untuk membangun Tana Luwu tidak bisa lagi menggunakan cara-cara yang biasa saja.

"Tidak bisa lagi kita ubah daerah ini dengan cara biasa, harus ekstraordinary, kalau biasa saja, 20 tahun ke depan akan sama saja," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved