Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Bumi

BMKG: Gempa Bumi Guncang Banten Magnitudo 3.4, Jaraknya 67 Km Barat Daya Bayah

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi magnitudo 3.4 yang mengguncang daerah Bayah, Banten, Senin (22/1/2024).

Editor: Hasriyani Latif
BMKG
Gempa bumi dengan magnitudo 3.4 yang mengguncang daerah Bayah, Banten, Senin (22/1/2024). Info BMKG lokasi sekitar 67 km Barat Daya Bayah. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi dengan magnitudo 3.4 yang mengguncang daerah Bayah, Banten, Senin (22/1/2024).

Gempa ini terjadi pada kedalaman 18 km.

Pusat gempa berada di 7.45 LS dan 105.94 BT, sekitar 67 km Barat Daya Bayah, Banten.

Informasi ini disampaikan oleh BMKG melalui akun resmi mereka dengan tagar #BMKG.

Dengan mengutamakan kecepatan, BMKG memberikan disclaimer bahwa hasil pengolahan data belum stabil dan dapat berubah seiring kelengkapan data.

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi terkait kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa tersebut.

Pihak berwenang dan tim darurat di wilayah segera melakukan pemantauan terkait kejadian ini.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, serta mengikuti informasi resmi dari sumber terpercaya terkait perkembangan situasi pasca gempa.

BMKG akan terus menyajikan informasi terkini seiring dengan perkembangan gempa ini.

Berikut informasi gempa bumi Banten:

#Gempa Mag:3.4, 22-Jan-2024 17:39:59WIB, Lok:7.45LS, 105.94BT (67 km BaratDaya BAYAH-BANTEN), Kedlmn:18 Km #BMKG Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data

Penyebab Gempa Bumi

Gempa bumi terjadi ketika ada pelepasan energi di dalam kerak bumi yang menyebabkan getaran atau goncangan.

Penyebab utama gempa bumi adalah aktivitas geologis di dalam bumi.

Berikut beberapa penyebab utama gempa bumi dikutip Tribun-Timur.com dari berbagai sumber:

1. Pergerakan lempeng tektonik

Salah satu penyebab utama gempa bumi adalah pergerakan lempeng tektonik di permukaan bumi.

Lempeng-lempeng ini saling berinteraksi dan bergerak secara lambat, tetapi tekanan yang terakumulasi akibat pergeseran ini bisa melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi.

Contohnya adalah gempa bumi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik tenggelam di bawah lempeng lainnya.

Baca juga: Gempa Terkini Indonesia: Gempa Bumi M 4.4 Guncang Malang, Cek Info BMKG Pusat Gempa Barusan

2. Aktivitas gunung berapi

Erupsi gunung berapi juga dapat menyebabkan gempa bumi.

Ketika magma naik ke permukaan dan merusak batuan di sekitarnya, ini dapat menghasilkan goncangan yang cukup kuat untuk menciptakan gempa bumi vulkanik.

3. Gempa bumi akibat aktivitas manusia

Beberapa gempa bumi disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pengeboran minyak dan gas bumi, penambangan, pengisian dan pengosongan reservoir air, dan uji nuklir.

Aktivitas manusia ini dapat memicu perubahan tekanan di bawah permukaan bumi yang berujung pada gempa bumi induksi manusia.

4. Gempa bumi intraplate

Meskipun sebagian besar gempa bumi terjadi di perbatasan lempeng tektonik, gempa bumi juga dapat terjadi di tengah lempeng tektonik, disebut gempa bumi intraplate.

Penyebab pasti gempa intraplate masih dipelajari, tetapi tekanan yang terakumulasi akibat proses geologis seperti perubahan suhu dan stres di dalam lempeng dapat menyebabkan gempa bumi di daerah yang relatif jauh dari batas lempeng.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 3.9 Goyang Sulawesi, Cek Info Lengkap BMKG Pusat Gempa Barusan

5. Gempa bumi tektonik lemah

Beberapa gempa bumi terjadi karena adanya tekanan dan pergeseran di dalam lempeng tektonik yang lebih lemah, seperti patahan dan retakan.

Meskipun gempa ini tidak sekuat gempa yang terjadi di perbatasan lempeng, mereka masih dapat menyebabkan kerusakan signifikan.

Perlu diingat bahwa gempa bumi adalah fenomena alam yang kompleks dan sering kali sulit untuk memprediksi secara tepat kapan dan di mana gempa akan terjadi.

Penelitian dan pemantauan terus dilakukan untuk memahami lebih lanjut penyebab dan pola gempa bumi guna meningkatkan mitigasi risiko bencana gempa.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved