Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Daffa Salman Pewaris DNA Sepakbola Ayah Tenar di PSM Makassar Bermimpi Berseragam Timnas

Meski baru berusia 21 tahun, Daffa Salman menunjukkan kemantangan dalam bermain bersama PSM Makassar.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
TRIBUN TIMUR
Statistik Daffa Salman membela PSM Makassar di Liga 1 Indonesia. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nama Daffa Salman sedang naik daun bersama PSM Makassar di Liga 1 2023-2024.

Pemain asal Tasikmalaya. Jawa Barat ini salah satu pemain muda yang tampil menjanjikan.

Dia menjadi figur penting di benteng pertahanan PSM Makassar.

Daffa Salman telah bermain 17 laga di semua kompetesi dijalani Laskar Pinisi.

Rinciannya, 12 pertandingan di Liga 1 dan 5 laga di AFC Cup 2023-2024. 

Baca juga: Tim Besar Liga 1 Lirik Bek Muda PSM Makassar, Daffa Salman : Kalau Dibutuhkan Saya Bertahan!

Kelebihan pemain ini mampu bermain bertahan dan menyerang sama baiknya.

Buktinya, sebanyak 39 tekel ditorehkan, 38 kali mencegat serangan lawan dan sapuan 22 kali.

Ia juga aktif dalam membantu penyerangan.

Satu assist telah dibukukan dan mencatatkan 237 umpan sukses.

Untuk tembakan dilepaskan ada 8, 1 tepat sasaran.
 
Meski baru berusia 21 tahun, Daffa Salman menunjukkan kemantangan dalam bermain.

Pemilik nomor punggung 68 PSM Makassar itu pun punya hasrat besar untuk membela Timnas Indonesia.

Ambisinya ini bukan tidak mungkin terwujud jika mampu tampil konsisten. 

Apalagi, Timnas Indonesia dari berbagai kelompok umur memiliki sejumlah agenda penting di tahun 2024. 

Daffa Salman bisa saja dapat panggilan perkuat Timnas U-23 di Piala Asia U-23.

Turnamen ini akan digelar di Qatar pada 15 April-3 Mei 2024.

Kemudian ada kualifikasi Piala Dunia 2026 hingga Olimpiade Paris 2024.

“Saya rasa itu harapan semua pemain (membela Timnas) dan mudah-mudahan sampai rezekinya ke situ,” katanya kepada Tribun-Timur.com, Kamis (4/1/2023).

Daffa Salman yang kini bersinar sempat mengalami fase sulit bersama PSM Makassar.

Di awal musim, ia tidak menjadi pilihan utama sang pelatih, Bernardo Tavares.

11 pertandingan tak pernah diberi menit bermain. 

Debutnya bersama PSM Makassar baru terjadi di pekan 12 Liga 1.

Daffa Salman bermain sebagai pemain pengganti, itu pun bermain hanya 5 menit.

Perlahan tapi pasti, Bernardo Tavares kini percaya kepada Daffa Salman.

Tangan dingin juru taktik asal Portugal itu mampu memoles bakat pemain bertinggi 180 centimeter itu.

Daffa Salman alami perubahan posisi.

Awalnya bermain sebagai bek tengah, kini bermain sebagai bek sayap kanan.

Bahkan, biasa didorong sebagai gelandang bertahan dalam formasi  3-5-2.

Atas penampilannya yang impresif, Daffa Salman dua kali meraih pemain muda terbaik, di  pekan 16 dan pekan 21.

Bahkan, dirinya menjadi pemain muda terbaik di bulan November. 

Daffa Salman mengaku tak pernah terbayang bisa menembus skuad inti PSM Makassar.

Dirinya hanya terus bekerja keras di latihan untuk dapat kesempatan bermain. 

Harapannya bisa tampil konsisten dan berkontribusi bagi klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel). 

“Diberikan kesempatan bermain juga sudah sangat beruntung. Tapi yang pasti, saya terus berusaha konsisten di setiap latihan agar bisa bermain di skuad inti,” sebutnya. 

Pewaris DNA Sepakbola Sang Ayah.

Daffa Salman mengenal sepakbola sejak umur tiga tahun. Ia diperkenalkan dengan si kulit bundar oleh Ayahnya.

Ayah Daffa Salman merupakan pemain sepakbola asal Kota Medan, Sumatera Utara.

Pernah ikuti event sepakbola di Tasikmalaya pada tahun 1982 hingga memutuskan menetap di sana. 

“Awalnya dari umur tiga tahun sudah dikenalin sama ayah tentang apa itu sepakbola, karena dasarnya ayah saya juga pemain bola asal Medan,” ungkapnya kepada Tribun-Timur.com, Kamis (4/1/2024). 

Kemudian di usia 6 tahun, ia masuk Sekolah Sepakbola (SSB) Galuh Putra.

Ia dilatih langsung oleh Ayahnya.

Sejumlah turnamen pun diikuti untuk mengasa bakatnya.

Kompetisi pertamanya, Hari Peringatan Olaharaga Nasional (Haornas) dan Piala Soeratin. 

Dari turnamen tersebut ia dipantau oleh para pencari bakat. Daffa Salman bergabung ke klub Liga 3, Persikotas Tasikmalaya.

Namun, ia tak lama di klub tersebut karena kompetisi terhenti akibat pandemi Covid-19.

Selanjutnya berlabuh ke R2B Bandung yang mengikuti Liga 3 seri 2 Jawa Barat.

Dari kasta terbawah Liga Indonesia, Daffa Salman bermain di Liga 2.

Dia bergabung dengan Persela Lamongan pada 2022.

Sayang, kompetisi kembali terhenti karena Tragedi Kanjuruhan. 

Akhirnya di tahun 2023 berlabuh ke PSM Makassar.

Untuk bergabung bersama skuad Juku Eja, ia harus jalani trial.

Daffa Salman jalani trial di Stadion Kalegowa, Kabupaten Gowa pada Rabu (5/7/2023).

Baru tanda tangani kontrak jelang jendela transfer ditutup, Kamis (20/7/2023). 

Diakuinya, pencapaian diraih saat ini tak lepas dari peran orangtuanya. 

“Sosok penting saya adalah kedua orang tua, tanpa mereka saya tidak akan di posisi sekarang,” tandas Daffa Salman.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved