Literasi Ulama
Buku AGH Sanusi Baco Terbit
Buku berjudul: Setia di Jalan Dakwah: Sehimpun Kisah dan Hikmah Anregurutta Dr. KH. Sanusi Baco, Lc itu diterbitkan Gora Pustaka.
Oleh: Firdaus Muhammad
Pembina Pondok Pesantren An-Nahdlah Makassar dan Ketua Komisi Infokom MUI Sulsel
Buku Anregurutta Haji (AGH) Sanusi Baco Lc (1937-2021) terbit akhir 2023.
Buku berjudul: Setia di Jalan Dakwah: Sehimpun Kisah dan Hikmah Anregurutta Dr. KH. Sanusi Baco, Lc itu diterbitkan Gora Pustaka.
Buku tersebut berasal dari dua buku yang penulis satukan.
Buku pertama berjudul Setia di Jalan Dakwah: 80 Tahun AGH Sanusi Baco.
Buku ini mengulas perjalanan hidup AGH Sanusi Baco dan buku kedua berjudul Sehimpun Kisah dan Hikmah AGH. Sabusi Baco.
Buku kedua berisi ceramah dan ulasan AGH Sanusi Baco. Pembaca dapat menyimak materi ceramah beliau secara utuh dibuku kedua.
Memadukan dua judul tersebut menjadikan buku ini menjadi utuh. P
enulis melengkapi berita duka atas wafatnya beliau serta testimoni Prof. Quraish Shihab, KH. Mustafa Bisri, Prof. Musda Mulia, Faried F. Saenong, Prof. KH. Farid Wajedy dan Prof. KH. Syamsul Bahri Galigo.
Buku setebal 179 halaman itu menjadi bacaan mengobati kerinduan terhadap sosok, teladan dan nasehat-nasehat AGH. Sanusi Baco.
Keteladanan AGH Sanusi Baco tercermin dari satunya kata dan perbuatan.
Sikap amanah dalam menjalankan tugas tercermin dari tanggung jawabnya sebagai Ketua Umum Yayasan Masjid Raya Makassar, setiap jumat beliau hadir shalat di masjid tersebut, demikian halnya sepanjang Ramadan aktif shalat tarwih 20 rakaat dan shubuh berjamaah hingga tutup usia.
Buku ini merekam sepenggal kisah perjalanan dakwah beliau.
Penulisan buku ini atas bimbingan allahuyarham Dr. KH. Sanusi Baco Lc. Beliau membimbing penulis untuk seluruh isi buku ini.
Beliau berkisah ihwal perjalanan hingga tak terasa wawancara berlangsung berhari-hari, hasilnya lahir buku Setia di Jalan Dakwah dan beliau hadiri launcing-nya pada 1 Juni 2018.
Acara itu merupakan acara pertama yang dihadiri beliau setelah sakit dan memakai kursi roda.
Suatu Ketika saya bertamu, beliau sampaikan setelah membaca buku Setia di Jalan Dakwah sempat menangis.
Beliau katakana, “Ananda hanya menulisnya, saya yang mengalaminya”.
Rupanya dengan membaca ulang perjalanan hidupnya itu menjadikan gurutta mengembara kembali pada masa lalunya.
Bagian yang paling mengesankan kala mengingat ibunya dan ibunya anak-anaknya, istrinya.
Nasehat-nasehatnya mengalir. Seluruh hidupnya untuk dakwah dan Pendidikan.
Menunaikan amanah sebagai salah satu pengurus PBNU, Rois Syuriah PWNU Sulsel, Ketua Umum MUI Sulsel, Pengurus PB. DDI, Ketua Umum Yayasan Masjid Raya Makassar.
Pengurus Masjid Al-Markaz Al-Islami, Pendiri dan Pimpinan Umum Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, Maros, dan berbagai amanah lainnya diemban penuh keikhlasan demi umat.
Buku ini diterbitkan setelah beliau wafat dalam usia 84 tahun yang seluruh hidupnya untuk berdakwah. Beliau pergi seakan berkata, “Tugasku Sudah Selesai!”(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.