Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelecehan Mahasiswi

Curhat Mahasiswi di Makassar: Dilecehan Pria Baru Kenal, Sempat Ajak Nonton hingga Nginap di Kos

Mahasiswi semester empat salah satu kampus di Makassar ini, mengaku sebagai korban pelecehan dari pria baru dikenal.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Network
Ilustrasu pelecehan mahasiswi Makassar 

Bunga mengenakan rok mengaku, langsung refleks menyingkirkan tangan dia. 

"Di situlah saya berfikir ada yang aneh dengan si pelaku. Tapi saya langsung hiraukan. Setelah sampai di sana, kami sedikit berbincang. Kemudian saya mengajak pelaku untuk mengantar saya untuk pulang, karena sudah larut malam," jelasnya.

Nah, di perjalanan lagi, pelaku kembali menyentuh kaki Bunga, tapi kembali langsung ditepis.

"Tak berselang lama, tibalah di kost saya di Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea. Sampai di kost, pelaku juga ikut masuk," ungkap Bunga.

"Sekitar pukul 01.00 Wita, pelaku ingin menginap karena alasannya dia tidak bisa pulang ke kampung (luar Makassar) karena sudah larut malam," sambungnya.

Bunga yang empati, pun memperbolehkan SW nginap di kosnya namun di kamar berbeda.

Kamar kos Bunga, di lantai dua, sementara SW nginap di kamar lantai bawah yang disewanya ke pemilik kos.

"Jadi, saya kasihan sama dia, saya minta izin sama ibu kost untuk membukakan kamar pintu kost di lantai satu. Di situ, pelaku meminjam HP saya, alasannya pelaku takut kalau saya menelpon orang tua saya kalau ada laki-laki," bebernya.

"Pelaku membawa HP saya ke kamar yang ia sewa, saya juga masuk ke kamarku. Di situ saya teringat terus dengan handphone saya, jadi saya turunlah ke lantai satu dan meminta handphone saya," ucapnya lagi.

Usai mengambil ponselnya, Bunga mengaku mendapat pesan dari SW agar video call.

Singkat waktu, setelah mereka saling Video Call (VC) sampai jam 03.00 wita, tiba-tiba korban dipanggil  salat subuh bersama oleh SW di dalam kamar kos.

Bunga yang curiga dengan ajakan SW, pun mengarahkan agar salat di masjid saja.

Namun, SW berdalih tiba-tiba sakit kepala.

"Saya bilang di masjid maki (Solat). Dan tiba-tiba saat saya turun ke lantai 1 dan menggedor pintunya untuk solat subuh bersama di masjid. Ia keluar dan meminta obat sakit kepala," jelasnya.

Saat terduga pelaku ada di dalam kamarnya. Korban duduk di depan kamar tersebut sambil mencari tahu latar belakangnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved