Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PROFIL Erwin Gutawa Jagoan PSM Sekampung dengan JK: Dulu Tarkam Sekarang Pemain Liga

Sekarang ini Erwin Gutawa tengah berjuang bersama penggawa PSM Makassar lainnya untuk mengangkat performa tim ke papan atas klasemen.

Editor: Saldy Irawan
Official PSM Makassar
Erwin Gutawa pemain PSM Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Erwin Gutawa menjadi salah satu pemain kunci PSM Makassar saat ini.

Siapa sangka ternyata Erwin Gutawa adalah pria kelahiran Bone, ia sekampung dengan mantan Wapres Jusuf Kalla (JK).

Pemain kelahiran Bone ini menjadi tembok kokoh di jantung pertahanan PSM Makassar.

Musim 2023-2024 merupakan musim ketiganya bersama Laskar Pinisi. 

Bagi Erwin Gutawa, memakai jersey kapal pinisi di dada merupakan suatu kebanggaan. Lantaran
sejak kecil sangat ingin bermain bagi tim dengan peraih 7 gelar  juara kasta tertinggi sepak Indonesia ini.

Perjuangan Erwin Gutawa untuk memperkuat PSM Makassar tidaklah mudah.

Erwin bukanlah pesepakbola yang lahir dari hasil didikan sekolah sepakbola (SSB), melainkan pemain yang merintis karier dari pertandingan antar kampung (Tarkam). 

Pemain asal Tonra, Kabupaten Bone ini belajar sepakbola dari tim lokal kampung halamannya, yaitu Samaenre FC dan Tonra Muda FC pada 2011 sampai 2012.

Sembari meniti karier sepakbola Tarkam, Erwin juga menjadi tenaga honorer Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bone.

“Sebelum main bola amatir dan profesional, masih tarkam,” ungkapnya kepada tribun-timur.com, Kamis (28/12/2023). 

Selepas itu, pemain nomor punggung 5 ini mendapat tawaran klub Liga 2, Martapura FC. Klub asal Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) itu menjadi klub profesional pertama Erwin.

Dia membela Martapura FC di tahun 2013. Sempat mencoba peruntungan di PSM Makassar di tahun 2016, sayang setelah jalani trial cukup lama, tawaran kontrak tak kunjung diberikan. 

Akhirnya, Erwin memilih kembali ke Martapura FC hingga 2018.  Setelah itu bergabung ke Madura FC. Tahun 2019, Erwin memilih kembali ke Martapura FC. 

Selanjutnya berlabuh  bersama Sriwijaya FC pada tahun 2020. Namun, Covid-19 yang melanda waktu itu membuat Erwin gagal memperkuat klub asal Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut.

Setelah melanglangbuana 8 tahun, Erwin kembai ke Sulawesi Selatan (Sulsel). Ia coba peruntungan dengan ikut trial bersama PSM Makassar untuk persiapan turnamen pra musim Piala Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) 2021. 

Penampilannya yang spartan membuat Pelatih PSM Makassar kala itu, Syamsuddin Batola untuk merekrutnya. 

Penampilan impresifnya sebagai bek tengah di Piala Menpora membuat Manajemen PSM Makassar untuk mengontraknya hadapi Liga 1 2021-2022.

Pasang surut  dialami pemain bertinggi 175 centimeter ini. Di musim pertamanya, ia harus kerja keras demi mendapat satu tempat di posisi bek tengah.

Harus bersaing dengan Hasim Kipuw dan bek asing Serif Hasic.

Kemudian di putaran kedua bersaing dengan Adam Mitter dan Ganjar Mukti. Walau begitu, Erwin mampu membuktikan diri. 

Permainan pantang menyerah membuat pelatih memberikannya kesempatan bermain. Total 18 laga dimainkan Erwin.

Liga 1 2021-2022 menjadi musim berat baginya bersama PSM Makassar karena nyaris degradasi.

Kemudian di musim 2022-2023, Erwin bersama PSM Makassar berhasil meraih gelar juara Liga 1. Di musim ini, Erwin Gutawa alami pergeseran posisi dari bek tengah menjadi bek sayap kanan. Sepanjang musim itu, Erwin mencatatkan 24 pertandingan. 
              
Sekarang ini Erwin Gutawa tengah berjuang bersama penggawa PSM Makassar lainnya untuk mengangkat performa tim ke papan atas klasemen.

Hingga pekan ke-23 Liga 1 2023-2024, tim besutan Bernardo Tavares ini masih tercecer di peringkat 11 dengan 29 poin. 


Telepon Orang Tua

Erwin Gutawa memiliki ritual khusus sebelum memulai pertandingan. Pemain berusia 31 tahun itu selalu menelepon orang tuanya untuk meminta restu dan doa. Hal ini dilakukan sebelum memasuki ruang ganti pemain,

“Saya telepon orang tua untuk meminta restu dan doa sebelum bertanding,” katanya.

Setelah itu, Erwin akan menonaktifkan handphonenya. Tujuannya supaya bisa fokus dan konsentrasi menatap pertandingan akan dijalani. Termasuk, mendengarkan arahan dari pelatih. 

“Tapi kalau saya, kalau sudah masuk ruang ganti saya sudah mulai non-aktifkan handphone dan mulai fokus dan konsentrasi,” akunya.

Pulang Bertani

Rencananya setelah pensiun dari lapangan hijau, Ia akan pulang ke kampung halamannya, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone untuk bertani. 

“Saya mau pulang kampung ke Kabupaten Bone jadi petani,” katanya kepada tribun-timur.com Kamis (28/12/2023).

Sekarang Erwin telah menginjak usia 31 tahun. Usia tersebut bisa dikatakan telah memasuki usia senja bagi pesepakbola. Pasalnya, fisik pemain mulai menurun. 

Makanya, untuk mendapat kesempatan bermain harus kerja lebih keras karena bersaing dengan pemain muda. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved