Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Korban Ledakan Smelter

Viral Video Korban Ledakan Smelter di Morowali Berjalan dengan Tubuh Gosong Menuju Tim Evakuasi

Di hari insiden nahas itu, video Irfan Bukhari berjalan dengan pakaian compang camping dan tubuh gosong beredar di Facebook.

Editor: Hasriyani Latif
Tribun-Sulbar.com/HO
Viral video korban ledakan smelter di Morowali berjalan dengan kondisi tubuh gosong. Pria tersebut merupakan warga Polman, Sulawesi Barat. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Viral video korban ledakan smelter di Morowali berjalan dengan kondisi tubuh gosong.

Korban bernama Irfan Bukhari (26) warga Desa Miring, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).

Di hari insiden nahas itu, video Irfan Bukhari berjalan dengan pakaian compang camping dan tubuh gosong beredar di Facebook.

Irfan Bukhari adalah korban insiden ledakan tungku smelter PT ITSS di Morowali pada Minggu (24/12/2023).

Dalam video Irfan sudah berada di luar bangunan yang terbakar.

Beberapa bagian kulit tangan kakinya terkelupas.

Meski begitu, ia tampak berjalan tegap tanpa alas kaki.

Ia berjalan ke arah tim evakuasi.

Tak sedikit orang yang menyebutnya mendapatkan mukjizat.

Foto dan video dilengkapi dengan caption bahwa sang pria tidak pernah meninggalkan salat lima waktu.

Bahkan tangkapan layar pesan Whatsapp tentang ibadah pekerja itu juga diunggah akun Yesi Yustianingsih.

Banyak warganet mengaku merinding karena kabarnya Irfan masih sempat menolong korban lain.

Namun takdir berkata lain, Irfan Bukhari (26) meninggal dunia.

Irfan menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (25/12/2023) pukul 16.45 Wita.

Jenazahnya telah tiba di kampung halaman, Selasa (26/12/2023).

Jenazah itu tiba pada pukul 08.25 Wita, diantar menggunakan ambulans.

Dikutip dari Tribun-Sulbar.com, puluhan kerabat korban datang mengucapkan bela sungkawa.

Baca juga: Jenazah Dadang Korban Ledakan Tungku Smelter Morowali Tiba di Bulukumba

Kedua orangtua korban dan dua saudaranya nampak tidak bisa menahan isak tangis.

Begitu pula dengan kerabat dekat korban semasa sekolah dan para tetangga rumahnya.

Jenazah korban akan dikebumikan di tempat pemakaman umum, Dusun Silopo, Desa Mirring, Kecamatan Binuang.

Keluarga korban, Andi mengatakan, korban sudah satu tahun lebih merantau di Morowali.

"Sudah hampir satu tahun lebih, dia tiga orang bersaudara, dan anak pertama," ungkap Andi kepada wartawan.

Irfan sempat pulang beberapa bulan yang lalu lantaran sempat cuti.

Ia berada di kampung halamannya selama 10 hari, dan kembali ke Morowali setelah masa cutinya berakhir.

Andi menyebut sosok korban di kalangan masyarakat cukup sabar dan mudah berbaur.

"Mulai sekolah dasar sampai tamat sekolah menengah kejuruan, di sini terus di Binuang," ungkapnya.

Irfan menyelesaikan studi perguruan tingginya di kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Korban merupakan anak pertama dari pasangan Bukhari dengan Nawia.

Adik laki-lakinya sudah bergabung Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Parepare.

Sementara adik perempuannya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Irfan merupakan satu dari belasan pekerja yang tewas dalam insiden Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT IMIP Morowali.

Video pekerja selamat dari Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, beredar di Facebook.
Video pekerja selamat dari Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, beredar di Facebook. (TribunPalu/HO)

Sebanyak 59 pekerja menjadi korban Ledakan Tungku Smelter itu.

Mereka dilarikan ke RSUD Morowali dan sebagian menjalani penanganan medis di Klinik IMIP.

Kronologi Ledakan

Insiden kebakaran tungku di salah satu pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Minggu (24/12), menewaskan 18 orang dan melukai puluhan pekerja.

ITSS sendiri merupakan salah satu tenant yang beroperasi di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Sosok Sulfikar Tulang Punggung Keluarga Asal Enrekang Tewas Akibat Ledakan Tungku Smelter Morowali 

PT IMIP sebagai perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali menyebut, jumlah korban meninggal sebanyak 13 orang, terdiri atas 9 orang pekerja Indonesia dan 4 ) orang pekerja asal Tiongkok.

Sementara itu, sebanyak 46 korban terluka umumnya disebabkan karena terkena uap panas.

Sejumlah 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dilakukan observasi oleh Klinik IMIP dan lima orang rawat jalan.

"Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan korban pascakecelakaan, serta memenuhi hak dan kewajiban para korban beserta keluarganya," kata Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan dalam keterangan tertulis diterima Kontan.co.id, Minggu (24/12/2023).

Dedy menyebutkan, kecelakaan kerja terjadi sekitar pukul 05.30 Wita.

Musibah bermula dari kecelakaan yang dialami sejumlah pekerja saat melakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat pada bagian tungku.

Tungku smelter nomor 41 yang terbakar, awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan rutin.

Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak besi dalam dinding tungku yang runtuh dan mengalir keluar.

Terak itu lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi sehingga mengakibatkan kebakaran.

Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.

"Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak," ujar Dedy.

Manajemen PT IMIP telah membentuk tim penanganan dampak kecelakaan kerja di lokasi pabrik PT ITSS pukul 06.15 Wita.

Tim PT IMIP juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, antara lain safety tenant, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulawesi Tengah, Korem Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Kabupaten Morowali.

"PT IMIP berkomitmen untuk menyelesaikan dan menangani peristiwa ini dengan sebaik- baiknya," imbuh Dedy.(*)

Artikel ini diolah dari Tribun-Sulbar.com

Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved