Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tungku Smelter Meledak di Morowali

Gaji Karyawan Perusahaan Smelter di Morowali Tembus Rp 88 Juta Per Bulan

Jumlah korban tewas akibat ledakan tungku smelter Indonesia Tsingshan Stainless Steel atau PT ITSS di Morowali, Sulawesi Tengah atau Sulteng

|
Editor: Edi Sumardi
DOK WARGA
Ledakan tungku smelter Indonesia Tsingshan Stainless Steel atau PT ITSS di Morowali, Sulawesi Tengah atau Sulteng, Ahad (24/12/2023). Jumlah korban tewas kini mencapai 18 orang. 

21. Programmer Rp 5.500.000

22. Security Rp 3.000.000.

Pemilik PT ITSS

Pemilik perusahaan yang beroperasi di kawasan IMIP mayoritas dimiliki warga Tionghoa, termasuk PT ITSS.

Pemilik PT ITSS adalah Xiang Guangda.

Xiang Guangda merupakan seorang industrialis Tiongkok dan pendiri Tsingshan Holding Group, sebuah perusahaan metalurgi yang utamanya bergerak dalam pembuatan baja tahan karat.

Xiang lahir pada tahun 1958 dari keluarga kelas pekerja di Wenzhou, Zhejiang.

• Kisah Tragis Alumni UNM Baru 3 Bulan Kerja, Tewas Dalam Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Morowali

Ia memulai pekerjaan pertamanya pada tahun 1980 sebagai mekanik di sebuah perusahaan perikanan milik negara di bawah program penghidupan yang disediakan oleh Deng Xiaoping, dan akhirnya naik pangkat menjadi direktur bengkel perusahaan tersebut.

Pada tahun 1986, bersama kerabatnya, ia mendirikan sebuah bengkel yang memproduksi jendela dan pintu mobil.

Pada tahun 1988, ia meninggalkan pekerjaannya di perusahaan milik negara untuk menjadi pengusaha penuh waktu, mengumpulkan sekitar USD 100.000 dari teman-teman dan kerabat untuk mendanai bisnis mereka.

Menurut Xiang dalam sebuah wawancara, ia beralih ke pembuatan baja tahan karat setelah perjalanan ke Jerman pada tahun 1992 yang meyakinkannya bahwa produksi suku cadang mobilnya tidak akan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Perusahaannya diubah namanya menjadi Tsingshan pada tahun 1998, dan perusahaan tersebut tumbuh pesat karena fokusnya pada pengurangan biaya.

Perusahaan ini menjadi perintis dalam penggunaan pig iron nikel yang lebih murah sebagai pengganti nikel logam dalam produksi baja tahan karat, dan menerapkan penggunaan tungku rotary kiln untuk produksi secara kontinu.

Di bawah kepemimpinan Xiang, Tsingshan mulai berinvestasi di tambang nikel di Indonesia pada tahun 2000-an, ketika cadangan masih belum terbukti.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved