Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tak Masalah Jusuf Kalla Dukung Anies-Muhaimin, Ketua PDIP Sulsel: Itu Pilihan Politik

Andi Ridwan Wittiri berpendapat, dukungan JK terhadap capres-cawapres nomor urut 1 itu adalah sebuah pilihan politik yang sah. 

|
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
Tribun Timur
Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel, Ridwan Andi Wittiri. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri merespons dukungan eks Wapres Jusuf Kalla (JK) kepada Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Andi Ridwan Wittiri berpendapat, dukungan JK terhadap capres-cawapres nomor urut 1 itu adalah sebuah pilihan politik yang sah. 

Menurut Wittiri, setiap individu memiliki hak untuk memilih dan mendukung sesuai dengan keyakinan dan pandangannya.

"Tidak ada masalah, itu kan pilihan politik," kata Andi Ridwan saat ditemui di Warkop Kopizone Jalan Boulevard, Kota Makassar, Senin (25/12/2023) sore.

Anggota DPR RI dua periode ini menilai bahwa JK sebagai tokoh yang telah lama berkecimpung dalam politik.

Sehingga memiliki hak untuk membuat keputusan politik yang dianggapnya terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara.

Di samping itu, Ridwan juga menceritakan kedekatannya dengan eks cawapres kelahiran Kabupaten Bone, 15 Mei 1942 itu ibarat hubungan anak dan bapak.

"Saya kan ketemu sama Pak JK, seperti anak dan bapak kan, saya sama Pak JK sering telponan," kata Andi Ridwan.

Sehingga, Andi Ridwan sangat menghargai pilihan politik JK, walau tidak mendukung pasangan Ganjar-Mahfud.

Di berbagai kesempatan, Andi Ridwan kerap bertemu dengan JK.

Dalam pertemuan itu, Andi Ridwan mengingatkan terkait Pilpres 2014.

Kala itu, Andi Ridwan termasuk bagian dari tim sukses Jokowi yang berpasangan JK.

Pun demikian dengan periode kedua Jokowi yang berpasangan Ma'ruf Amin.

"Saya sampaikan ke Pak JK bahwa 2014, saya salah satu tim suksesnya di Sulsel. Di Pilpres 2019, Pak Jokowi-Ma'ruf Amin saya juga (termasuk). Jadi saya sudah 5 kali jadi tim sukses capres-cawapres, 2004, 2009, 2014, 2019, sama 2024," ujarnya.

Namun, Pilpres 2024, Andi Ridwan mengakui bahwa kali ini dirinya dan JK berbeda pilihan capres-cawapres.

"(2024 barusannya tidak sama pak JK) iya, tetapi sebenarnya buat saya, Pak JK ada di sana (AMIN), kami ada di sini (Ganjar-Mahfud), itu biasa aja, normatif saja," tandasnya.

Alasan Jusuf Kalla Akhirnya Terang-terangan Dukung Anies Baswedan-Muhaimin di Pilpres 2024

Terungkap inilah alasan mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 HM Jusuf Kalla akhirnya terang-terangan mendukung calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Jusuf Kalla adalah wakil presiden pendampingi dua presiden berbeda, yakni Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo atau Jokowi.

Dukungan terbuka Jusuf Kalla diungkapkan dalam pertemuan Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa (19/12/2023) malam.

JK hadir didampingi mantan Menteri ESDM Sudirman Said, Jubir Timas Pemenangan AMIN Said Didu dan Muhammad Ramli Rahim.

Bagi JK, Anies Baswedan bagaikan murid politiknya.

Keduanya sering berdiskusi soal kebangaan dan politik kala mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih menjabat Rektor Universitas Paramadina.

JK sering memberi nasehat kepada Anies Baswedan tentang kebangsaan, kenegaraan.

"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap jumat. Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," kata Jusuf Kalla

Bagi JK, menjadi presiden tidaklah mudah.

Harus tangguh dan memahami banyak hal terutama terkait dengan ekonomi.

Pasalnya, kata dia, ekonomi dunia menjadi tidak terkendali atau menurun dikarenakan banyaknya konflik peperangan antar negara.

Makanya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang paham dasar-dasar ekonomi.

"Dunia lebih sulit lima tahun akan datang, ekonomi dunia sulit akibat perang di Gaza, Ukraina, belum lagi China dan Amerika yang saling bertentangan. Demikian juga Eropa. Jadinya ekonomi dunia menurun," beber JK.

"Laporan terakhir, ekspor kita menurun. Jadi kita pilih presiden yang tidak mau asal belanja. Karena itu, presidennya harus mengerti dasar-dasar ekonomi. Dan saya yakin yang memiliki dasar yang kuat tamatan ekonomi cuman Anies," tandasnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved