Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tungku Smelter Meledak di Morowali

3 Warga Bone Korban Ledakan Smelter di Morowali

Tiga Warga Bone menjadi korban ledakan tungku smelter di salah satu pabrik pengolahan nikel milik PT ITSS, Minggu (24/12/2023).

|
Penulis: Ahmad Ghiffary | Editor: Sakinah Sudin
Istimewa
Capture video viral tungku smelter meledak di Morowali, tepatnya Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023). 12 pekerja PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meninggal dunia dalam peristiwa ini. 

TRIBUN - TIMUR.COM, BONE - Tiga Warga Bone menjadi korban ledakan tungku smelter di salah satu pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Minggu (24/12/2023).

Korban bernama Andi Deri, Dandi, dan Amiruddin.

Andi Deri dan Dandi masih menjalani perawatan intensif di Klinik PT IMIP.

Sementara Amiruddin menjalani perawatan intensif pasca operasi di Rumah sakit di Morowali.

"Iye masih di rumah sakit, sudah di operasi mukanya, seluruh badan terbakar," kata Ruslang adik kandung Amiruddin kepada Tribun-Timur.com, Minggu (24/12/2023).

Ruslang menceritakan Amiruddin sudah setahun bekerja di PT ITSS Morowali.

Selama bekerja di sana, kata dia, kakaknya masih lancar berkomunikasi bersama keluarga lewat sambungan telepon.

Ruslang mengatakan Amiruddin mendapat cuti perusahaan selama 12 Hari.

"Sudah ka dia hubungi kemudian dia sampaikan hari ini (Minggu) mau pulang (Amiruddin) karena dapat cuti perusahaan," ujar Ruslang.

Kronologi Ledakan Smelter di Morowali

Dilansir dari TribunPalu.com, peristiwa itu terjadi di salah satu pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Minggu (24/12/2023).

PT ITSS sendiri merupakan Tenant yang beroperasi di Kawasan PT IMIP, di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Disebutkan, kecelakaan kerja terjadi sekitar pukul 05.30 WITA.

Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan menjelaskan, korban jiwa dalam Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah, mencapai 13 orang.

Korban jiwa itu terdiri dari sembilan tenaga kerja Indonesia dan empat pekerja asal China.

"Sebelumnya kami menyampaikan korban WNI tujuh orang dan WNA enam orang. Namun setelah pendataan ternyata ada perubahan di angka itu," kata Dedy Kurniawan melalui rilis tertulisnya, kepada TribunPalu.com, Minggu (24/12/2023) malam.

Dia menjelaskan, sebanyak 46 korban luka disebabkan karena terkena uap panas.

Ada 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang menjalani observasi oleh Klinik IMIP, dan lima orang rawat jalan.

"Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pascakecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban. Kami juga telah menyerahkan satu jenazah korban kepada keluarga korban," ujar Dedy.

Dia menceritakan, tungku smelter 41 yang terbakar awalnya ditutup untuk operasi pemeliharaan.

Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.

Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran.

Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.

"Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya," kata Dedy. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved